Info Syiah

Ringan, Segar dan Mencerahkan

Kebangkitan Syiah

Posted by infosyiah pada 0, Agustus 2, 2007

Kebangkitan Syiah

Oleh : Azyumardi Azra

Kekerasan terus berlanjut di Irak; baik antara kekuatan perlawanan pendudukan terhadap pasukan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya, maupun di antara kelompok-kelompok masyarakat Irak sendiri. Dan yang paling mencolok tentu saja adalah kekerasan di antara kaum Suni dan Syiah. Kekerasan yang tidak jelas kapan berakhir itu telah mencabik-cabik kawasan yang pernah menjadi salah satu pusat peradaban tertua umat manusia dan juga pusat kemajuan peradaban Islam pada abad pertengahan.  Di tengah konflik itu ada kalangan dan bahkan sarjana yang melihat terjadinya kebangkitan Syiah, dalam konteks ini di Irak. Inilah yang menjadi tajuk buku Seyyed Vali Reza Nasr, The Shi’a Revival: How Conflict within Islam Will Shape the Future (New York: WW Norton, 2006). Edisi Indonesia buku ini yang diterbitkan Diwan segera beredar awal Agustus 2007, sehingga para pembaca di Tanah Air dapat menikmatinya.

Apa sesungguhnya ‘kebangkitan Syiah’ itu? Jelas, kebangkitan itu kini terkait dengan Irak pasca-Saddam Hussein dijatuhkan pasukan AS dan sekutu-sekutunya. Tumbangnya kekuasaan Saddam Hussein yang dipandang merepresentasikan kaum Suni dalam perspektif ini adalah ‘kebangkitan Syiah’ setelah berpuluh tahun berada di bawah kekuasaan Suni yang merupakan kelompok minoritas di Irak.

Jika argumen tentang ‘kebangkitan Syiah’ di Irak pasca-Saddam Hussein bisa diterima, hemat saya, dalam konteks Dunia Syi’ah, ini merupakan ‘kebangkitan kedua Syiah’. Kebangkitan pertama terjadi dengan keberhasilan Revolusi Islam Iran pimpinan Ayatullah Ruhullah Khomeini pada 1979. Tetapi, berbeda dengan ‘kebangkitan kedua Syiah’ di Irak yang terjadi dalam konteks persaingan kekuasaan dengan kaum Suni, sebaliknya ‘kebangkitan pertama Syiah’ terjadi dalam pergumulan di antara kaum Syiah sendiri, dalam hal ini antara Ayatullah Khomeini versus penguasa Iran Syiah, Syah Reza Pahlevi, yang didukung AS.

Terlepas dari perbedaan semacam ini, satu hal menarik adalah kebangkitan itu berkaitan dengan faktor Amerika. Dalam konteks Iran, AS yang mati-matian membela Syah Reza Pahlevi gagal menghentikan keberhasilan Revolusi Ayatullah Khomeini. Berikutan dengan ‘kebangkitan pertama Syiah’ tersebut, upaya untuk penyebaran Syiah secara global ke negara-negara Muslim lainnya –termasuk Indonesia– berlangsung dengan intens. Walaupun hasilnya dalam pengamatan saya tidaklah sebesar yang diharapkan kalangan Syiah sendiri, yang berusaha memanfaatkan momentum keberhasilan Revolusi Ayatullah Khomeini untuk penyebaran Syiah di luar wilayah-wilayah yang selama ini merupakan kawasan mayoritas Suni.

Kebangkitan kedua Syiah di Irak sekarang ini, menurut argumen Nasr, pertama, berkaitan dengan tumbangnya kekuasaan Suni yang dipegang Presiden Saddam Hussein. Bahkan, Seyyed Vali Nasr mengklaim, tumbangnya Saddam Hussein menghasilkan terbentuknya apa yang dia sebut sebagai ‘negara Syiah Arab’ pertama. Sebagai penduduk mayoritas Irak, kaum Syiah sejak pemilu pertama pada 2005 telah mendominasi lanskap politik Irak. Pemilu yang berlangsung hanyalah mengonfirmasikan dominasi Syiah dalam politik Irak sekarang.

Lebih jauh, tumbangnya Saddam Hussein juga memungkinkan terjadinya ‘kebangkitan’ kultural dan keagamaan Syiah dalam bentuk meningkatnya dinamika pusat-pusat kebudayaan dan keagamaan Syiah di berbagai tempat di Irak. Dalam masa pasca-Saddam, ratusan ribu jamaah Syiah memadati tempat-tempat yang dipandang suci di Najaf, Karbela, dan lain-lain. Berkumpulnya orang-orang Syiah dalam jumlah besar seperti itu memungkinkan terjadi penguatan hubungan transnasional di antara mereka, tidak hanya dalam bidang keagamaan, tapi juga dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan kebudayaan. Inilah yang dipandang Vali Nasr –putra Seyyed Hussein Nasr, ahli tentang Islam dan sains– sebagai penguatan transnasionalisme Syiah; tidak hanya di Irak dan Iran, tetapi juga kaum Syiah di tempat-tempat lain seperti Pakistan dan Lebanon; transnasionalisme itu memungkinkan akselerasi penyebaran Syiah.

Kebangkitan Syiah menurut saya sah-sah saja; dan bahkan mungkin dapat memberikan kontribusi positif bagi penguatan kaum Muslimin dan peradaban Islam. Masalahnya kemudian adalah bahwa Vali Nasr lebih menawarkan perspektif yang tidak begitu rekonsiliatif terhadap kaum Suni. Ia melihat tokoh-tokoh Syiah yang kini berkuasa di Irak dan juga di Iran termasuk Presiden Mahmoud Ahmadinejad sebagai orang-orang yang sadar betul tentang pemilahan Syiah-Suni dan sekaligus sangat bersemangat membela ajaran dan nilai pokok Syiah. Pada saat yang sama mereka bukan hanya anti-Wahabi, tapi juga anti-Suni.

Perspektif seperti ini hemat saya tidak menolong bagi terciptanya hubungan lebih baik dan harmonis di antara kedua sayap Islam; Suni dan Syiah. Kebangkitan Syiah seyogianya bukan untuk membangkitkan luka-luka lama di antara kedua kelompok umat Muslimin; tetapi justru untuk memperkuat saling pemahaman dan respek. Dengan begitu, kebangkitan Syiah dapat bermanfaat positif bagi kemaslahatan umat Islam secara keseluruhan, bukan kian memperpecah umat.[infosyiah]

55 Tanggapan to “Kebangkitan Syiah”

  1. Saya rasa yang paling takut dengan perkembangan syiah adalah kaum wahabi karena orang syiah tidak bisa dibohongi oleh kaum wahabi dimana banyak fatwa ulama wahabi kontroversif dan selalu memojokan syiah pada hal syiah selalu bersahabat diantara sesama muslim dan membela Islam yang selalu diremehkan oleh musuh-musuh Islam kenapa sih mesti harus syiah yang selalu dikambing hitamkan ? padahal syiah ini sudah ada sejak zamannya Imam Ali selaku penerus perjuangan Nabi Muhammad SAWW hingga kini dan sampai akhir zaman nanti dan kalau orang muslim bisa hidup berdampingan dengan non muslim apalagi dengan syiah, orang-orang syiah dapat bergaul dengan siapa saja tidak perlu takut dengan kebangkitan syiah karena syiah pun selalu memegang prinsip agama Islam, oleh karena itu kita perlu mencari persamaannya bukan mencari perbedaannya dengan saling hasut menghasut karena itu bukan sikap seorang muslim

  2. eurekamal said

    Bangkit merupakan istilah yang akrab diusung oleh para ulama Syiah. Semenjak al-Husain hingga Khomeini, dan termasuk resistensi yang menuai kemenangan oleh Hizbullah adalah indikator kebangkitan ini. Kebangkitan dan revolusi yang diusung oleh mereka ini, bukan saja demi kemaslahatan umat Islam, namun demi kemaslahatan umat manusia. Semenjak Al-Husain hingga Khomeini bangkit dan menggelontorkan revolusi untuk pembebasan kaum mustad’afin melawan mustakbirin.
    Apakah penulis lalai dari kenyataan bahwa yang menyulut api pertikaian dan pertumpahan darah ini adalah US, UK dan anak haram jadahnya (Wahabi)? Mengapa hingga hari ini dari kalangan Sunni kita tidak pernah mendengar istilah “bangkit” (dalam konteks melawan hegemoni mustakbirin) sehingga perlu dikomentari oleh Azra?

  3. letitia said

    Dengan tulisan-2nya Sayyid Vali Reza Nasr bekerja untuk kepentingan USA justru untuk memecah-belah persatuan umat Muslim antara Sunni-Shiah sehingga umat Muslim, khususnya di Iraq & di timur-tengah, dapat dengan mudah ditaklukkan USA, tetapi dengan strategi sehingga seolah-olah USA tidak berperan sama sekali dalam hal pemecah-belahan umat Muslim antara Sunni-Shiah, khususnya di Iraq & di timur-tengah.

    Saddam Hussein yang merupakan tokoh Baath, sedangkan Baath adalah kelompok yang jelas-jelas Atheis & Sekular, didukung oleh UK & USA, disebutnya sebagai tokoh Muslim Sunni Iraq.

    Saddam Hussein sebenarnya tak lebih dari seorang Munafiq yang membenci umat Muslim & agama Islam, baik Shiah maupun Sunni. Hanya untuk kepentingan politik saja Saddam Hussein kadang berpura-pura tampil sebagai Muslim Sunni. Sedangkan kebenciannya terhadap Shiah tak pernah mampu ditutupinya.
    Saddam Hussein sejak awal sudah merupakan tokoh di Iraq yang berusaha memecah-belah persatuan umat Muslim Iraq antara Sunni dan Shiah.
    Tentu saja Saddam Hussein bekerja untuk boss-boss-nya yaitu UK & USA.

    Dan kini Sayyid Vali Reza Nasr melanjutkan ‘perjuangan’ USA untuk memecah belah persatuan umat Muslim antara Sunni dan Shiah untuk kepentingan boss-nya yaitu USA.

    Saya tidak tahu apakah Sayyid Reza Nasr adalah seorang Muslim atau tidak, meskipun kalau melihat keluarganya, khususnya sang ayah yaitu Sayyid Hossein Nasr, memang berasal dari Iran dan merupakan Muslim Shiah dan banyak menulis tentang Islam, Shiah.
    Tapi bagaimana pun tetap harus diingat, bahwa sang ayah, Sayyid Hossein Nasr sebelum Revolusi Islam Iran adalah ketua oraganisasi pengkajian filsafat yang didanai oleh keluarga Dinasti Pahlevi. Sedangkan keluarga Dinasti Pahlevi didukung oleh USA & tokoh-2 Yahudi.

    Meskipun bagi saya agak mengherankan juga karena Sayyid Hossein Nasr ini pernah punya ‘hubungan’ juga dengan Ayatollah Taba-taba-i.

  4. letitia said

    Sdr. abu fathimah benar. Saat ini Wahhabi-lah yang paling takut dengan perkembangan kebangkitan Shiah.
    Wahhabi, kelompok yang keberadaannya didukung oleh UK, USA dan orang-2 Yahudi, Zionist.

    Semua orang juga tahu bahwa di Iraq, bahwa bom-bom dan teror yang terjadi, baik dikalangan Sunni maupun Shiah, tak lain dilakukan oleh kelompok Wahhabi, khususnya dari Saudi-Arabia. Tentu saja hal ini terjadi dengan dukungan UK & USA, dengan tujuan supaya kaum Sunni & Shiah Iraq saling menyalahkan, saling mencurigai, pecah-belah.

    Wahhabi bukan Sunni Muslim meskipun meng-klaim sebagai bagian dari Sunni Muslim, karena Wahhabi pun sering menentang ajaran-2 Sunni Muslim, dan jelas-jelas Wahhabi bukan Shiah Muslim bahkan Wahhabi membenci Shiah Muslim.

    Para musuh Islam, di kalangan Sunni membentuk kaum Wahhabi sebagai sel kanker dan tampaknya cukup berhasil.
    Para musuh Islam, di kalangan Shiah membentuk kaum Baha’i juga sebagai sel kanker, tapi Alhamdulillah, tampaknya tidak berhasil.

    Kawasan Timur-Tengah bagi USA-UK dkk-nya merupakan kawasan yang sangat penting, karena di kawasan ini terdapat sumber energi dunia yang sangat besar, baik minyak maupunn gas alam.
    Tapi di kawasan ini ber-‘cokol’ kaum Muslim, karena itu kaum Muslim harus dipecah-belah, di adu sehingga lemah, sehingga sumber energi dunia dapat dikuasai oleh USA-UK dkk-nya yang sangat haus energi.

    Lebih sial lagi bagi USA-UK dkk-nya, bahwa di kawasan Timur-Tengah tsb, kaum Muslim Shiah justru berada diatas pusat-pusat mayoritas sumber energi dunia yang sangat besar tersebut. Bahkan di Saudi-Arabia yang pemerintahannya dikuasai oleh kaum Wahhabi yang tunduk pada USA-UK dkk-nya, kawasan yang kaya minyak justru berada di daerah kaum Shiah. Demikian juga di Qatar yang kaya gas alam yang pemerintahannya dikuasai oleh kaum Wahhabi yang tunduk pada USA-UK dkk-nya, tapi kawasan yang kaya gas alam justru di daerah kaum Shiah (baik di kawasan darat, maupun di kawasan laut).

    Dan kaum Shiah, sejak Imam Husein hingga kini, terkenal sangat represif terhadap kolonialisme & imperialisme, dan aksi-2 yang mendukung hegemoni kaum mustakbirin (meskipun ada juga orang yang mengaku Shiah tapi justru mendukung kaum mustakbirin).

    Karena itulah Shiah menjadi sangat dibenci, ditakuti.

    Sedangkan kaum Wahhabi justru adalah bagian dari kaum mustakbirin itu sendiri.

  5. nana said

    pertikaian, perselisihan atau kekerasan…
    Semua itu cuma saling memperebutkan hegemoni atas kawasan atau wilayah.. Cuma ingin menjadi mercusuar dunia, dan ingin dikenal sebagai negara adi daya, adi kuasa atau adi-adi yang lainnya.. Arab cuma ingin mempertahankan hegemoninya di jazirah arab dan membuat dirinya penguasa tunggal dalam agama, Iran mulai memperkuat pengaruhnya dikawasan yang selama ini dipegang oleh Arab.. Dasarnya dari politik, orang pihak ketiga yang ingin menguasai kawasan yang sama menggunakan isu sekte agama untuk mengadu domba dengan menggunakan pion-pion fundamentalis aliran (sekte) dengan cara memprovokasi dalam forum, maupun provokasi dengan menghancurkan tempat-tempat yang dianggap penting oleh masing-masing aliran………..
    Dan anda tahu siapa pemenangnya, pemenangnya adalah pihak ketiga… Dia berhasil mengacaukan kawasan dan membentuk hegemoni baru dengan anggapan selama masih ada pihak ketiga maka kawasan dapat terjaga keseimbangannya….
    Kekayaan alam, sumberdaya yang tidak ternilai harta terpendam didaerah kawasan menjadi milik pihak ketiga sebagai upeti untuk menjaga kestabilan…..
    Makannya jangan mau jadi pion, karena pion ada cuma untuk dikorbankan.

  6. m.irsan said

    semua ini hanyalah permainan ganda usa vs wahabbi..cuba kita tengok tragedi 11 sept ,usa selama ini punya tujuan menguasai ladang minyak2 sedangkan wahabbi ambisi semua kekuatan sunni syiah sunnah jammaah ,terpecah ……sekarang ada alasan usa menyerang umat islam dg iso teroris padahal mereka 2 yg ottak 11 sept ,yg menjadi pertanyaan sekarang diposisi manakah osama bin laden apakah menguntungkan umat islam apakah sebaliknya….

  7. nana said

    Kenyataan yang terjadi setelah tragedi 11 sept membuat citra Islam berkurang, dan secara sistematis mulai menyingkirkan Islam dari panggung politik dan diplomasi. Dengan propaganda tragedi 11 sept, kekuatan islam dalam melakukan diplomasi dipangkas, Kasarnya Lo Mau Ikut Gue Atau Gua Cap Teroris!!!
    Siapapun yang menyebabkan terjadinya tragedi 11 sept, tidaklah menguntungkan Islam!!
    Hero dapat berbuat kekerasan pada penjahat besar.
    Hero harus mempunyai musuh untuk melegalkan kekerasan.
    Hero harus punya lawan untuk memperluas pengaruhnya.
    Hero sebagai protagonis harus melawan tokoh antagonis.
    Maka simsalabim disulaplah Osama sebagai tokoh antagonis dunia (versi barat), dan Hero menjadi superhero dengan mencari Musuhnya dipenjuru dunia dengan mengatasnamakan Keadilan dan Kebenaran..
    Banyak nagara diserang dengan alasan memburu penjahat untuk perdamaian dunia walau jutaan jiwa dikorbankan, khususnya dari pihak muslim..
    Rancangan Superhero dan tokoh antagonis dalam komik diciptakan oleh komikus secara menarik untuk mempengaruhi para pembaca..
    Dan komikus Superhero dan Osama adalah MOSSAD.

  8. T Mulya said

    Saya stuju dengan pendapat Letitia, bahwa Saddam Husein tidak tepat dikatakan sebagai representasi Sunni Irak. Dia adalah ketua Partai Bath yang sekuler. Jadi dia bukan orang Sunni. Lebih tepat disebut orang sekuler yang fahamnya sangat berseberangan dengan agama.

    Pada waktu berkuasa di Irak, Saddam sangat kejam terhadap rakyatnya yang Syiah. Oleh karena sekuler, maka tindakannya terhadap orang Syiah semata-mata bersifat pribadi dan tidak ada hubungannya dengan kelompok Sunni. Dari dulu orang Sunni dan Syiah hidup berdampingan secara damai. Hanya musuh2 Islamlah (USA dkk) yang membuat orang Sunni dan Syiah saling bunuh seperti tidak ada habisnya.

    Menurut saya wajar saja kalau Ahamdimejad sangat anti Wahabi, karena Wahabi selalu mesra dengan USA/UK/Yahudi. Tapi Saya tidak setuju kalau dikatakan Ahmadimejad anti Sunni hanya karena dia anti Wahabi. Ingat pa Azra Wahabi itu tidak identik dengan Sunni.

  9. imam hhh said

    mengapa orang-orang syiah ini bodoh ya kan suni dan wahabi itu sama aja si….mengikut aliran ahli sunnah wal jamaah.

  10. AZA said

    Imam hhh berkata:
    “”mengapa orang-orang syiah ini bodoh ya kan suni dan wahabi itu sama aja si….mengikut aliran ahli sunnah wal jamaah.””

    Jawabnya:Asslmmm.
    Kalau sama bung, tentu mereka tidak memusyrikkan 4 mazhab yg ada, dasar anda aja yg tidak mau berpikir, tanya tuh sama wahabi, orang NU itu benar apa salah, tanya mereka kenapa semua Mazhab baca Bismillah waktu sholat, kenapa Wahabi tidak baca, tanya lagi mazhab mereka apa, Hanbali, Maliki,Hanafi, Syafii atau Salafi ala Ibnu Taymiah.
    “Sesungguhnya Tidak akan sama antara orang buta dengan orang yg melihat”
    “Wahabi” itu identik dengan “Khawarij”, tahu tidak tanda2 Khawarij diantaranya:

    – Kumis klimis kaya WariA
    – Jenggot dipelihara panjang/kumuh seperti kerA
    – Kebanyakan Buta karena doyan ViagrA.
    – Bersarung/bercelana Cekak kaya orang kebanjiran,
    – Jidat Hitam bukan karena banyak bersujud tapi karena riA’
    – semua muslim ahli bid’ah kecuali kelompok merekA.
    – Menganggap Mereka satu2nya Ahli Tauhid sedang yang lain penyembah berhalA.

  11. aroweli said

    jika kita mau berpikir jernih pasti kita dapat mengetahui dan melihat ciri2 orang yang sebenar2nya adalah setan nyata bagi kita,..nggak perlu sunni ataupun syiah…tetapi yang harus diwaspadai adalah orang yang sangat gesit dalam mengkafirkan orang didalam islam sendiri..jadi inilah sebenarnya yang harus diwaspadai.setan nyata bagi kita adalah orang yang secara murah mengadudomba diantaranya..merasa paling benar dan yang lain salah, tujuannya yah jelas..agar orang tidak satu, sebab kalu satu apapun itu akan bersihkan.wahai saudaraku,..yang terpenting bagi kita bersatu dalam perbedaan.

  12. nano said

    kalian tau gak kalo syiah itu berani mengafirkan sahabat rosulullah (na’udzubillahi min dzalik).kalo syiah bangkit di irak mana buktinya heh?justru sekarang yang bangkit adalah daulah islamiyah irak yang menganut sunni.telah banyak dirilis di internet,dan amerikapun mengaku kewalahan menghadapi mujahidin sunni di irak.justru syiah banyak menjadi penjilat amerika untuk memperoleh kedudukan di irak.waspadalah terhadap makar syiah yang siap menyesatkan siapa saja yang lemah aqidahnya.masih banyak lagi kesesatan syiah yang jarang diungkap di media.janganlah kita dibodohi syiah.syiah juga berani berkomentar kalau al Quran yang ada sekarang adalah palsu atau tidak lengkap.mereka juga menghalalkan nikah mut’ah (nikah kontrak) yang jelas-jelas dilarang dalam islam.hati-hati kesesatan syiah siap mengintai setiap saat.berpegang teguhlah kalian kepada al quran dan assunnah.

  13. nano said

    kepada AZA anda janganlan menghujat sunnah rosul.karena sikap seperti itu dapat membatalkan syahadat anda kalao anda seorang muslim.anda itu bodoh atau idiot sih kok masalah sunnah gak tau tapi berkomentar seenaknya sendiri.cobalah belajar tentang Islam lagi supaya gak culun masalah akherat.benar-benar komentar anda adalah komentar orang bodoh dan idiot!

  14. nano said

    Kebangkitan syiah?mimpi kali yeeee.enak aja. ABCD (Aduh Bo Capek Deh). Hare gene masih percaya syiah?ndesiiiit banget deh alias ndesooo alias kampungan kang.

  15. Ahmad Barakbah said

    Apa kontribusi Syi’ah terhadap da’wah/penyebaran islam ?
    Sejarah membuktikan bahwa yang menyebarkan islam adalah orang-orang Sunni baik di Asia, Afrika, Eropa bahkan di Amerika.

    Syi’ah hanya menyebarkan fahamnya pada penganut islam sunni yanh masih awam.

  16. idin said

    Aduh, gimana mau maju kalo kementar2nya kayak begini. Khususnya komentar2 yang terakhir. Umat Islam… segera introspeksi lah! Musuh benar2 nyata di hadapan kalian!

    Salam (hanya) buat saudara2ku Muslim Sunni dan Syi’ah yang berpendidikan… Semoga Allah SWT selalu memberi kita hidayahNya, dan menjauhkan kita sejauh2nya dari kebodohan sehingga kita tidak perlu berkomentar yang hanya akan menunjukkan bahwa kita hanyalah orang2 bodoh dan tidak berpendidikan.

    Silakan lanjutkan diskusi, tapi sebelumnya sebut dulu nama Allah SWT dan shalawat untuk Rasul SAW! Syukron/mamnun!

  17. bahrun said

    KEBANGKITAN SYI’AH

    KEBANGKITAN UNTUK MENYESATKAN UMMAT ISLAM ?

    TAK MASALAH SYI’AH ITU SESAT, YANG JADI MASALAH ADALAH MENYESATKAN.

    KALAU MAU DA’WAH ATAU PENYEBARAN AGAMA SYI’AH JANGAN KE ORANG ISLAM, TAPI KE NON MUSLIM ATAU YANG BELUM BERAGAMA.

    SELAMA INI SEJAK DAHULU, BAGAIMANA PERANAN SYI’AH DALAM PENYEBARAN ISLAM KESELURUH DUNIA ?????? BUKTIKAN !!!!!!!

    JANGAN BISANYA MENYESATKAN UMMAT ISLAM YANG SUNNI, DENGAN MEMUTAR BALIKKAN FAKTA SEJARAH, MENAFSIRKAN SECARA SERAMPANGAN MAUPUN HALUS PEGANGAN/RUJUKAN/HADIST SUNNI, TAQIYYAH.

  18. zulkifli said

    Daftar penerbit buku SYI”AH

    1. Lentera (Syi’ah)
    2. al-Huda (Syi’ah)
    3. Serambi (Syi’ah)
    4. Teraju (Syi’ah + Rasionalis + Filsalaf)
    5. Mizan (Syi’ah + Liberal + Rasionalis)
    6. Paramadina (JIL)
    7. Pustaka Hidayah (Syi’ah)
    8. Putra Pelajar (Rasionalis)
    9. DAR!Mizan (Komik dusta dan bergambar)
    10. Remaja Rosdakarya (Rasionalis + Filsafat + Syi’ah)
    11. Az Zahra (Syi’ah)
    12. Pustaka Progressif (Rasionalis + Filsalaf)
    13. Kepustakaan Populer Gramedia (Filsafat)

    Daftar penerbit buku Islam tercemar bid’ah

    1. Gema Insani Press (Hizbiyah)
    2. Robbani Press (Hizbiyah)
    3. Syaamil (Hizbiyah)
    4. Era Intermedia (Hizbiyah)
    5. Aqwam (? salah satu bukunya “Huru Hara Akhir Zaman”)

    TAMBAHAN INFORMASI

    Jika kita ke toko buku, terkadang tertarik dengan suatu buku. Namun jangan
    tergesa-gesa dahulu untuk membelinya. Lihat dulu pengarangnya. Apakah dari
    Ahlus Sunnah wal jama’ah atau bukan. Kalo perlu, lihat juga penerjemahnya
    (untuk yang bahasa Indonesia) dan penerbitnya. Jangan sampai kita salah di
    dalam memilih buku.
    Pada kesempatan ini kami bawakan daftar buku-buku syiah yang kami dapatkan dari
    situs salah satu yayasan syiah di Yogyakarta.
    Maksud kami ini tidak lain dan tidak bukan agar kita tidak tersesat dalam
    memilih buku. Kita tahu dan belajar kejelekan bukan untuk kita amalkan tapi
    untuk kita jauhi.

    Penerbit : Lentera

    1. Akhlak Keluarga Nabi, Musa Jawad Subhani
    2. Ar-Risalah, Syaikh Ja’far Subhani
    3. As-Sair Wa As-suluk, Sayid Muhammad Mahdi Thabathaba’i Bahrul Ulum
    4. Bagaimana Membangun Kepribadian Anda, Khalil Al Musawi
    5. Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana, Khalil al-Musawi
    6. Bagaimana Menyukseskan Pergaulan, Khalil al-Musawi
    7. Belajar Mudah Tasawuf, Fadlullah Haeri
    8. Belajar Mudah Ushuluddin, Syaikh Nazir Makarim Syirasi
    9. Berhubungan dengan Roh, Nasir Makarim Syirazi
    10. Ceramah-Ceramah (1), Murtadha Muthahhari
    11. Ceramah-Ceramah (2), Murtadha Muthahhari
    12. Dunia Wanita Dalam Islam, Syaikh Husain Fadlullah
    13. Etika Seksual dalam Islam, Murtadha Muthahhari
    14. Fathimah Az-Zahra, Ibrahim Amini
    15. Fiqih Imam Ja’far Shadiq [1], Muhammad Jawad Mughniyah
    16. Fiqih Imam Ja’far Shadiq Buku [2], Muh Jawad Mughniyah
    17. Fiqih Lima Mazhab, Muh Jawad Mughniyah
    18. Fitrah, Murthadha Muthahhari
    19. Gejolak Kaum Muda, Nasir Makarim Syirazi
    20. Hak-hak Wanita dalam Islam, Murtadha Muthahhari
    21. Imam Mahdi Figur Keadilan, Jaffar Al-Jufri (editor)
    22. Kebangkitan di Akhirat, Nasir Makarim Syirazi
    23. Keutamaan & Amalan Bulan Rajab, Sya’ban dan Ramadhan,Sayid Mahdi
    al-Handawi
    24. Keluarga yang Disucikan Allah, Alwi Husein, Lc
    25. Ketika Bumi Diganti Dengan Bumi Yang Lain, Jawadi Amuli
    26. Kiat Memilih Jodoh, Ibrahim Amini
    27. Manusia Sempurna, Murtadha Muthahhari
    28. Mengungkap Rahasia Mimpi, Imam Ja’far Shadiq
    29. Mengendalikan Naluri, Husain Mazhahiri
    30. Menumpas Penyakit Hati, Mujtaba Musawi Lari
    31. Metodologi Dakwah dalam Al-Qur’an, Husain Fadhlullah
    32. Monoteisme, Muhammad Taqi Misbah
    33. Meruntuhkan Hawa Nafsu Membangun Rohani, Husain Mazhahiri
    34. Memahami Esensi AL-Qur’an, S.M.H. Thabatabai
    35. Menelusuri Makna Jihad, Husain Mazhahiri
    36. Melawan Hegemoni Barat, M. Deden Ridwan (editor)
    37. Mengenal Diri, Ali Shomali
    38. Mengapa Kita Mesti Mencintai Keluarga Nabi Saw, Muhammad Kadzim
    Muhammad Jawad
    39. Nahjul Balaghah, Syarif Radhi (penyunting)
    40. Penulisan dan Penghimpunan Hadis, Rasul Ja’farian
    41. Perkawinan Mut’ah Dalam Perspektif Hadis dan Tinjauan Masa Kini, Ibnu
    Mustofa (editor)
    42. Perkawinan dan Seks dalam Islam, Sayyid Muhammad Ridhwi
    43. Pelajaran-Pelajaran Penting Dalam Al-Qur’an (1), Murtadha Muthahhari
    44. Pelajaran-Pelajaran Penting Dalam Al-Qur’an (2), Murtadha Muthahhari
    45. Pintar Mendidik Anak, Husain Mazhahiri
    46. Rahasia Alam Arwah, Sayyid Hasan Abthahiy
    47. Suara Keadilan, George Jordac
    48. Yang Hangat dan Kontroversial dalam Fiqih, Ja’far Subhani
    49. Wanita dan Hijab, Murtadha Muthahhari

    Penerbit : Pustaka Hidayah

    1. 14 Manusia Suci, WOFIS IRAN
    2. 70 Salawat Pilihan, Al-Ustads Mahmud Samiy
    3. Agama Versus Agama, Ali Syari’ati
    4. Akhirat dan Akal, M Jawad Mughniyah
    5. Akibat Dosa, Ar-Rasuli Al-Mahalati
    6. Al-Quran dan Rahasia angka-angka, Abu Zahrah Al Najdiy
    7. Asuransi dan Riba, Murtadha Muthahhari
    8. Awal dan Sejarah Perkembangan Islam Syiah, S Husain M Jafri
    9. Belajar Mudah Ushuluddin, Dar al-Haqq
    10. Bimbingan Keluarga dan Wanita Islam, Husain Ali Turkamani
    11. Catatan dari Alam Ghaib, S Abd Husain Dastaghib
    12. Dari Saqifah Sampai Imamah, Sayyid Husain M. Jafri
    13. Dinamika Revolusi Islam Iran, M Riza Sihbudi
    14. Falsafah Akhlak, Murthadha Muthahhari
    15. Falsafah Kenabian, Murthada Muthahhari
    16. Gerakan Islam, A. Ezzati
    17. Humanisme Antara Islam dan Barat, Ali Syari’ati
    18. Imam Ali Bin Abi Thalib & Imam Hasan bin Ali Ali Muhammad Ali
    19. Imam Husain bin Ali & Imam Ali Zainal Abidin Ali Muhammad Ali
    20. Imam Muhammad Al Baqir & Imam Ja’far Ash-Shadiq Ali Muhammad Ali
    21. Imam Musa Al Kadzim & Imam Ali Ar-Ridha Ali Muhammad Ali
    22. Inilah Islam, SMH Thabataba’i
    23. Islam Agama Keadilan, Murtadha Muthahhari
    24. Islam Agama Protes, Ali Syari’ati
    25. Islam dan Tantangan Zaman, Murthadha Muthahhari
    26. Jejak-jejak Ruhani, Murtadha Muthahhari
    27. Kepemilikan dalam Islam, S.M.H. Behesti
    28. Keutamaan Fatimah dan Ketegaran Zainab, Sayyid Syarifuddin Al Musawi
    29. Keagungan Ayat Kursi, Muhammad Taqi Falsafi
    30. Kisah Sejuta Hikmah, Murtadha Muthahhari
    31. Kisah Sejuta Hikmah [1], Murthadha Muthahhari
    32. Kisah Sejuta Hikmah [2],Murthadha Muthahhari
    33. Memilih Takdir Allah, Syaikh Ja’far Subhani
    34. Menapak Jalan Spiritual, Muthahhari & Thabathaba’i
    35. Menguak Masa Depan Umat Manusia, Murtadha Muthahhari
    36. Menolak Isu Perubahan Al-Quran, Rasul Ja’farian
    37. Mengurai Tanda Kebesaran Tuhan, Imam Ja’far Shadiq
    38. Misteri Hari Pembalasan, Muhsin Qara’ati
    39. Muatan Cinta Ilahi, Syekh M Mahdi Al-syifiy
    40. Nubuwah Antara Doktrin dan Akal, M Jawad Mughniyah
    41. Pancaran Cahaya Shalat, Muhsin Qara’ati
    42. Pengantar Ushul Fiqh, Muthahhari & Baqir Shadr
    43. Perayaan Maulid, Khaul dan Hari Besar Islam, Sayyid Ja’far Murtadha
    al-Amili
    44. Perjalanan-Perjalanan Akhirat, Muhammad Jawad Mughniyah
    45. Psikologi Islam, Mujtaba Musavi Lari
    46. Prinsip-Prinsip Ijtihad Dalam Islam, Murtadha Muthahhari& M. Baqir Shadr
    47. Rasulullah SAW dan Fatimah Ali Muhammad Ali
    48. Rasulullah: Sejak Hijrah Hingga Wafat, Ali Syari’ati
    49. Reformasi Sufistik, Jalaluddin Rakhmat
    50. Salman Al Farisi dan tuduhan Terhadapnya, Abdullah Al Sabitiy
    51. Sejarah dalam Perspektif Al-Quran, M Baqir As-Shadr
    52. Tafsir Surat-surat Pilihan [1], Murthadha Muthahhari
    53. Tafsir Surat-surat Pilihan [2], Murthadha Muthahhari
    54. Tawasul, Tabaruk, Ziarah Kubur, Karamah Wali, Syaikh Ja’far Subhani
    55. Tentang Dibenarkannya Syafa’at dalam Islam, Syaikh Ja’far Subhani
    56. Tujuan Hidup, M.T. Ja’fari
    57. Ummah dan Imamah, Ali Syari’ati
    58. Wanita Islam & Gaya Hidup Modern, Abdul Rasul Abdul Hasan al-Gaffar

    Penerbit : MIZAN

    1. 40 Hadis [1], Imam Khomeini
    2. 40 Hadis [2], Imam Khomeini
    3. 40 Hadis [3], Imam Khomeini
    4. 40 Hadis [4], Imam Khomeini
    5. Akhlak Suci Nabi yang Ummi, Murtadha Muthahhari
    6. Allah dalam Kehidupan Manusia, Murtadha Muthahhari
    7. Bimbingan Islam Untuk Kehidupan Suami-Istri, Ibrahim Amini
    8. Berhaji Mengikuti Jalur Para Nabi, O.Hasem
    9. Dialog Sunnah Syi’ah, A Syafruddin al-Musawi
    10. Eksistensi Palestina di Mata Teheran dan Washington, M Riza Sihbudi
    11. Falsafah Pergerakan Islam, Murtadha Muthahhari
    12. Falsafatuna, Muhammad Baqir Ash-Shadr
    13. Filsafat Sains Menurut Al-Quran, Mahdi Gulsyani
    14. Gerakan Islam, A Ezzati
    15. Hijab Gaya Hidup Wanita Muslim, Murtadha Muthahhari
    16. Hikmah Islam, Sayyid M.H. Thabathaba’i
    17. Ideologi Kaum Intelektual, Ali Syari’ati
    18. Ilmu Hudhuri, Mehdi Ha’iri Yazdi
    19. Islam Aktual, Jalaluddin Rakhmat
    20. Islam Alternatif, Jalaluddin Rakhmat
    21. Islam dan Logika Kekuatan, Husain Fadhlullah
    22. Islam Mazhab Pemikiran dan Aksi, Ali Syari’ati
    23. Islam Dan Tantangan Zaman, Murtadha Muthahhari
    24. Islam, Dunia Arab, Iran, Barat Dan Timur tengah, M Riza Sihbudi
    25. Isu-isu Penting Ikhtilaf Sunnah-Syi’ah, A Syafruddin Al Musawi
    26. Jilbab Menurut Al Qur’an & As Sunnah, Husain Shahab
    27. Kasyful Mahjub, Al-Hujwiri
    28. Keadilan Ilahi, Murtadha Muthahhari
    29. Kepemimpinan dalam Islam, AA Sachedina
    30. Kritik Islam Atas Marxisme dan Sesat Pikir Lainnya, Ali Syari’ati
    31. Lentera Ilahi Imam Ja’far Ash Shadiq
    32. Manusia dan Agama, Murtadha Muthahhari
    33. Masyarakat dan sejarah, Murtadha Muthahhari
    34. Mata Air Kecemerlangan, Hamid Algar
    35. Membangun Dialog Antar Peradaban, Muhammad Khatami
    36. Membangun Masa Depan Ummat, Ali Syari’ati
    37. Mengungkap Rahasia Al-Qur’an, SMH Thabathaba’i
    38. Menjangkau Masa Depan Islam, Murtadha Muthahhari
    39. Menjawab Soal-soal Islam Kontemporer, Jalaluddin Rakhmat
    40. Menyegarkan Islam, Chibli Mallat (*0
    41. Menjelajah Dunia Modern, Seyyed Hossein Nasr
    42. Misteri Kehidupan Fatimah Az-Zahra, Hasyimi Rafsanjani
    43. Muhammad Kekasih Allah, Seyyed Hossein Nasr
    44. Muthahhari: Sang Mujahid Sang Mujtahid, Haidar Bagir
    45. Mutiara Nahjul Balaghah, Muhammad Al Baqir
    46. Pandangan Dunia Tauhid,. Murtadha Muthahhari
    47. Para Perintis Zaman Baru Islam,Ali Rahmena
    48. Penghimpun Kebahagian, M Mahdi Bin Ad al-Naraqi
    49. PersinggahanPara Malaikat, Ahmad Hadi
    50. Rahasia Basmalah Hamdalah, Imam Khomeini
    51. Renungan-renungan Sufistik, Jalaluddin Rakhmat
    52. Rubaiyat Ummar Khayyam, Peter Avery
    53. Ruh, Materi dan Kehidupan, Murtadha Muthahhari
    54. Spritualitas dan Seni Islam, Seyyed Hossein Nasr
    55. Syi’ah dan Politik di Indonesia, A. Rahman Zainuddin (editor)
    56. Sirah Muhammad, M. Hashem
    57. Tauhid Dan Syirik, Ja’far Subhani
    58. Tema-Tema Penting Filsafat, Murtadha Muthahhari
    59. Ulama Sufi & Pemimpin Ummat, Muhammad al-Baqir

    Penerbit : YAPI JAKARTA

    1.Abdullah Bin Saba’ dalam Polemik, Non Mentioned
    2.Abdullah Bin Saba’ Benih Fitnah, M Hashem
    3.Al Mursil Ar Rasul Ar Risalah, Muhammad Baqir Shadr
    4.Cara Memahami Al Qur’an, S.M.H. Bahesti
    5.Hukum Perjudian dalam Islam, Sayyid Muhammad Shuhufi
    6.Harapan Wanita Masa Kini, Ali Shari’ati
    7.Hubungan Sosial Dalam Islam, Sayyid Muh Suhufi
    8.Imam Khomeini dan Jalan Menuju Integrasi dan Solidaritas Islam, Zubaidi
    Mastal
    9.Islam Dan Mazhab Ekonomi, Muhammad Baqir Shadr
    10. Kedudukan Ilmu dalam Islam, Sayyid Muh Suhufi
    11. Keluarga Muslim, Al Balaghah Foundation
    12. Kebangkitan Di Akhirat, Nasir Makarim Syirazi
    13. Keadilan Ilahi, Nasir Makarim Syirazi
    14. Kenabian, Nasir Makarim Syirazi
    15. Kota Berbenteng Tujuh, Fakhruddin Hijazi
    16. Makna Ibadah, Muhammad Baqir Shadr
    17. Menuju Persahabatan, Sayyid Muh Suhufi
    18. Mi’raj Nabi, Nasir Makarim Syrazi
    19. Nasehat-Nasehat Imam Ali, Non Mentioned
    20. Prinsip-Prinsip Ajaran Islam, SMH Bahesti
    21. Perjuangan Melawan Dusta, Bi’that Foundation
    22. Persaudaraan dan Persahabatan, Sayyid Muh Suhufi
    23. Perjanjian Ilahi Dalam Al-Qur’an, Abdul Karim Biazar
    24. Rasionalitas Islam, World Shi’a Muslim Org.
    25. Syahadah, Ali Shari’ati
    26. Saqifah Awal Perselisihan Umat, O Hashem
    27. Sebuah Kajian Tentang Sejarah Hadis, Allamah Murthadha Al Askari
    28. Tauhid, Nasir Makarim Syirazi
    29. Wasiat Atau Musyawarah, Ali Shari’ati
    30. Wajah Muhammad, Ali Shari’ati

    Penerbit : YAPI Bangil

    1. Akal dalam Al-Kafi, Husein al-Habsyi
    2. Ajaran- ajaran Al-Quran, Sayid T Burqi & Bahonar
    3. Bimbingan Sikap dan Perilaku Muslim, Al Majlisi Al-Qummi
    4. Hawa Nafsu, M Mahdi Al Shifiy
    5. Konsep Ulul Amri dalam Mazhab-mazhab Islam, Musthafa Al Yahfufi
    6. Kumpulan Khutbah Idul Adha, Husein al-Habsyi
    7. Kumpulan Khutbah Idul Fitri, Husein al-Habsyi
    8. Metode Alternatif Memahami Al-Quran, Bi Azar Syirazi
    9. Manusia Seutuhnya, Murtadha Muthahhari
    10. Polemik Sunnah-Syiah Sebuah Rekayasa, Izzudddin Ibrahim
    11. Pesan Terakhir Rasul, Non Mentioned
    12. Pengantar Menuju Logika, Murtadha Muthahhari
    13. Shalat Dalam Madzhab AhlulBait, Hidayatullah Husein Al-Habsyi

    Penerbit : Rosdakarya

    1. Catatan Kang Jalal, Jalaluddin Rakhmat
    2. Derita Putri-Putri Nabi, M. Hasyim Assegaf
    3. Fatimah Az Zahra, Jalaluddin Rakhmat
    4. Khalifah Ali Bin Abi Thalib, Jalaluddin Rakhmat
    5. Meraih Cinta Ilahi, Jalaluddin Rakhmat
    6. Rintihan Suci Ahlul Bait Nabi, Jalaluddin Rakhmat
    7. Tafsir Al fatihah: Mukaddimah, Jalaluddin Rakhmat
    8. Tafsir Bil Ma’tsur, Jalaluddin Rakhmat
    9. Zainab Al-Qubra, Jalaluddin Rakhmat

    Penerbit : Al-Hadi

    1. Al-Milal wan-Nihal, Ja’far Subhani
    2. Buku Panduan Menuju Alam Barzakh, Imam Khomeini
    3. Fiqh Praktis, Hasan Musawa

    Penerbit : CV Firdaus

    1. Al-Quran Menjawab Dilema keadilan, Muhsin Qira’ati
    2. Imamah Dan Khalifah, Murtadha Muthahhari
    3. Keadilan Allah Qadha dan Qadhar, Mujtaba Musawi Lari
    4. Kemerdekaan Wanita dalam Keadilan Sosial Islam, Hashemi Rafsanjani
    5. Pendidikan Anak: Sejak Dini Hingga Masa Depan, Mahjubah Magazine
    6. Tafsir Al Mizan: Ayat-ayat Kepemimpinan, S.M.H. Thabathaba’i
    7. Tafsir Al-Mizan: Surat Al-Fatihah, S.M.H. Thabathaba’i
    8. Tafsir Al-Mizan: Ruh dan Alam Barzakh, S.M.H. Thabathaba’i
    9. Tauhid: Pandangan Dunia Alam Semesta, Muhsin Qara’ati
    10. Al-Qur’an Menjawab Dilema Keadilan, Muhsin Qara’ati

    Penerbit : Pustaka Firdaus

    1. Saat Untuk Bicara, Sa’di Syirazi
    2. Tasawuf: Dulu dan Sekarang, Seyyed Hossein Nasr

    Penerbit : Risalah Masa

    1. Akar Keimanan, Sayyid Ali Khamene’i
    2. Dasar-Dasar Filsafat Islam[2], Bahesty & Bahonar
    3. Hikmah Sejarah-Wahyu dan Kenabian [3], Bahesty & Bahonar
    4. Kebebasan berpikir dan Berpendapat dalam Islam, Murtadha Muthahhari
    5. Menghapus Jurang Pemisah Menjawab Buku al Khatib, Al Allamah As Shafi
    6. Pedoman Tafsir Modern, Ayatullah Baqir Shadr
    7. Kritik Terhadap Materialisme, Murtadha Muthahhari
    8. Prinsip-Prinsip Islam [1], Bahesty & Bahonar
    9. Syi’ah Asal-Usul dan Prinsip Dasarnya, Sayyid Muh. Kasyful Ghita
    10. Tauhid Pembebas Mustadh’afin, Sayyid Ali Khamene’i
    11. Tuntunan Puasa, Al-Balagha
    12. Wanita di Mata dan Hati Rasulullah, Ali Syari’ati
    13. Wali Faqih: Ulama Pewaris Kenabian,

    Penerbit : Qonaah
    Pendekatan Sunnah Syi’ah, Salim Al-Bahansawiy

    Penerbit : Bina Tauhid
    Memahami Al Qur’an, Murthadha Muthahhari

    Penerbit : Mahdi
    Tafsir Al-Mizan: Mut’ah, S.M.H. Thabathabai

    Penerbit : Ihsan
    Pandangan Islam Tentang Damai-Paksaan, Muhammad Ali Taskhiri

    Penerbit : Al-Kautsar
    1. Agar Tidak Terjadi Fitnah, Husein Al Habsyi
    2. Dasar-Dassar Hukum Islam, Muhsin Labib
    3. Nabi Bermuka Manis Tidak Bermuka Masam, Husein Al Habsyi
    4. Sunnah Syi’ah Dalam Ukhuwah Islamiyah, Husain Al Habsyi
    5. 60 Hadis Keutamaan Ahlul Bait, Jalaluddin Suyuti

    Penerbit : Al-Baqir
    1. 560 Hadis Dari Manusia Suci, Fathi Guven
    2. Asyura Dalam Perspektif Islam, Abdul Wahab Al-Kasyi
    3. Al Husein Merajut Shara Karbala, Muhsin Labib
    4. Badai Pembalasan, Muhsin Labib
    5. Darah Yang Mengalahkan Pedang, Muhsin Labib
    6. Dewi-Dewi Sahara, Muhsin Labib
    7. Membela Para Nabi, Ja’far Subhani
    8. Suksesi, M Baqir Shadr
    9. Tafsir Nur Tsaqalain, Ali Umar Al-Habsyi

    Penerbit : Al-Bayan
    1.Bimbingan Islam Untuk Kehidupan Suami Istri, Ibrahim Amini
    2.Mengarungi Samudra Kebahagiaan, Said Ahtar Radhawi
    3.Teladan Suci Kelurga Nabi, Muhammad Ali Shabban

    Penerbit : As-Sajjad
    1.Bersama Orang-orang yang Benar, Muh At Tijani
    2.Imamah, Ayatullah Nasir Makarim Syirazi
    3.Ishmah Keterpeliharaan Nabi Dari Dosa, Syaikh Ja’far Subhani
    4.Jihad Akbar, Imam Khomeini
    5.Kemelut Kepemimpinan, Ayatullah Muhammad Baqir Shadr
    6.Kasyful Asrar Khomeini, Dr. Ibrahim Ad-Dasuki Syata
    7.Menjawab Berbagai Tuduhan Terhadap Islam, Husin Alhabsyi
    8.Nabi Tersihir, Ali Umar
    9.Nikah Mut’ah Ja’far, Murtadha Al Amili
    10. Nikah Mut;ah Antara Halal dan Haram, Amir Muhammad Al-Quzwainy
    11. Surat-Surat Revolusi, AB Shirazi

    Penerbit : Basrie Press
    1.Ali Bin Abi Thalib di Hadapan Kawan dan Lawan, Murtadha Muthahhari
    2.Manusia Dan Takdirnya, Murtadha Muthahhari
    3.Fiqh Lima Mazhab, Muhammad Jawad Mughniyah

    Penerbit : Pintu Ilmu
    Siapa, Mengapa Ahlul Bayt, Jamia’ah Al-Ta’limat Al-Islamiyah Pakistan

    Penerbit : Ulsa Press
    1. Mengenal Allah, Sayyid MR Musawi Lari
    2.Islam Dan Nasionalisme, Muhammad Naqawi
    3.Latar Belakang Persatuan Islam, Masih Muhajeri
    4.Tragedi Mekkah Dan Masa Depan Al-Haramain, Zafar Bangash
    5.Abu Dzar, Ali Syari’ati
    6.Aqidah Syi’ah Imamiyah, Syekh Muhammad Ridha Al Muzhaffar
    7.Syahadat Bangkit Bersaksi, Ali Syari’ati

    Penerbit : Gua Hira
    Kepemimpinan Islam, Murtadha Muthahhari

    Penerbit : Grafiti
    1. Islam Syi’ah: Allamah M.H. Thabathaba’i
    2. Pengalaman Terakhir Syah, William Shawcross
    3. Tugas Cendikiawan Muslim, Ali Syaria’ti

    Penerbit : Effar Offset
    Dialog Pembahasan Kembali Antara Sunnah & Syi’ah Sulaim Al-Basyari &
    Syaraduddien Al ‘Amili

    Penerbit : Shalahuddin Press
    1. Fatimah Citra Muslimah Sejati, Ali Syari’ati
    2. Gerbang Kebangkitan, Kalim Siddiqui
    3. Islam Konsep Akhlak Pergerakan, Murtadha Muthahhari
    4. Panji Syahadah, Ali Syari’ati.
    5. Peranan Cendekiawan Muslim, Ali Syari’ati

    Penerbit : Ats-Tsaqalain
    Sunnah Syi’ah dalam Dialog, Husein Al Habsyi

    Penerbit : Pustaka
    Kehidupan Yang Kekal, Morteza Muthahari

    Penerbit : Darut Taqrib
    Rujuk Sunnah Syi’ah, M Hashem

    Penerbit : Al-Muntazhar
    1. Fiqh Praktis Syi’ah Imam Khomeini, Araki, Gulfaigani, Khui
    2. Ringkasan Logika Muslim, Hasan Abu Ammar
    3. Saqifah Awal Perselisihan Umat, O Hashem
    4. Tauhid: Rasionalisme Dan Pemikiran dalam Islam, Hasan Abu Ammar

    Penerbit : Gramedia
    Biografi Politik Imam Khomeini, Riza Sihbudi

    Penerbit : Toha Putra
    Keutamaan Keluarga Rasulullah, Abdullah Bin Nuh

    Penerbit : Gerbang Ilmu
    Tafsir Al-Amtsal (Jilid 1), Nasir Makarim Syirazi

    Penerbit : Al-Jawad
    1. Amalan Bulan Ramadhan Husein Al-Kaff
    2. Mi’raj Ruhani [1], Imam Khomeini
    3. Mi’raj Ruhani [2] Imam Khomeni
    4. Mereka Bertanya Ali Menjawab, M Ridha Al-Hakimi
    5. Pesan Sang Imam, Sandy Allison (penyusun)
    6. Puasa dan Zakat Fitrah Imam Khomeini & Imam Ali Khamene’i

    Penerbit : Jami’ah al-Ta’limat al-Islamiyah
    Tuntutan Hukum Syari’at, Imam Abdul Qasim

    Penerbit : Sinar Harapan
    1. Iran Pasca Revolusi, Syafiq Basri
    2. Perang Iran Perang Irak, Nasir Tamara
    3. Revolusi Iran, Nasir Tamara

    Penerbit : Mulla Shadra
    1. Taman Para Malaikat, Husain Madhahiri
    2. Imam Mahdi Menurut Ahlul Sunnah Wal Jama’ah, Hasan Abu Ammar

    Penerbit : Duta Ilmu
    1. Wasiat Imam Ali, Non Mentioned
    2. Menuju Pemerintah Ideal, Non Mentioned

    Penerbit : Majlis Ta’lim Amben
    114 Hadis Tanaman, Al Syeikh Radhiyuddien

    Penerbit : Grafikatama Jaya
    Tipologi Ali Syari’ati

    Penerbit : Nirmala
    Menyingkap Rahasia Haji, Syeikh Jawadi Amuli

    Penerbit : Hisab
    Abu Thalib dalam Polemik, Abu Bakar Hasan Ahmad

    Penerbit : Ananda
    Tentang Sosiologi Islam, Ali Syari’ati

    Penerbit : Iqra
    Islam dalam Perspektif Sosiologi Agama, Ali Shari’ati

    Penerbit : Fitrah
    Tuhan dalam Pandangan Muslim, S Akhtar Rizvi

    Penerbit : Lentera Antarnusa
    Sa’di Bustan, Sa’di

    Penerbit : Pesona
    Membaca Ali Bersama Ali Bin Abi Thalib, Gh R Layeqi

    Penerbit : Rajawali Press
    Tugas Cendekiawan Muslim, Ali Shari’ati

    Penerbit : Bina Ilmu
    Demonstran Iran dan Jum’at Berdarah di Makkah, HM Baharun

    Penerbit : Pustaka Pelita
    1. Akhirnya Kutemukan Kebenaran, Muh Al Tijani Al Samawi
    2. Cara Memperoleh Haji Mabrur, Husein Shahab
    3. Fathimah Az-Zahra: Ummu Abiha, Taufik Abu ‘Alama
    4. Pesan Terakhir Nabi, Non Mentioned

    Penerbit : Pustaka
    1. Etika Seksual dalam Islam, Morteza Muthahhari
    2. Filsafat Shadra, Fazlur Rahman
    3. Haji, Ali Syari’ati
    4. Islam dan Nestapa Manusia Modern, Seyyed Hosein Nasr
    5. Islam Tradisi Seyyed, Hosein Nasr
    6. Manusia Masa Kini Dan Problem Sosial, Muhammad Baqir Shadr
    7. Reaksi Sunni-Syi’ah, Hamid Enayat
    8. Surat-Surat Politik Imam Ali, Syarif Ar Radhi
    9. Sains dan Peradaban dalam Islam, Sayyed Hossein Nasr

    Penerbit : Pustaka Jaya
    Membina Kerukunan Muslimin, Sayyid Murthadha al-Ridlawi

    Penerbit : Islamic Center Al-Huda
    1. Jurnal Al Huda (1)
    2. Jurnal Al Huda (2)
    3. Syiah Ditolak, Syiah Dicari, O. Hashem
    4. Mutiara Akhlak Nabi, Syaikh Ja’far Hadi

    Penerbit : Hudan Press
    1. Tafsir Surah Yasin, Husain Mazhahiri
    2. Do’a-Do;a Imam Ali Zainal Abidin

    Penerbit : Yayasan Safinatun Najah
    1. Manakah Jalan Yang Lurus (1), Al-Ustads Moh. Sulaiman Marzuqi Ridwan
    2. Manakah Jalan Yang Lurus (2), Al-Ustads Moh. Sulaiman Marzuqi Ridwan
    3. Manakah Jalan Yang Lurus (3), Al-Ustads Moh. Sulaiman Marzuqi Ridwan
    4. Manakah Shalat Yang Benar (1), Al-Ustads Moh. Sulaiman Marzuqi Ridwan

    Penerbit : Amanah Press
    Falsafah Pergerakan Islam, Murtadha Muthahhari

    Penerbit : Yayasan Al-Salafiyyah
    Khadijah Al-Kubra Dalam Studi Kritis Komparatif, Drs. Ali S. Karaeng Putra

    Penerbit : Kelompok Studi Topika
    Hud-Hud Rahmaniyyah, Dimitri Mahayana

    Penerbit : Muthahhari Press/Muthahhari Papaerbacks
    1. Jurnal Al Hikmah (1 s/d 17)
    17. Jurnal Al Hikmah (16)

    18. Shahifah Sajjadiyyah, Jalaluddin Rakhmat (penyunting)
    19. Manusia dan Takdirnya, Murtadha Muthahhari
    20. Abu Dzar, Ali Syariati
    21. Pemimpin Mustadha’afin, Ali Syariati

    Penerbit : Serambi
    1. Jantung Al-Qur’an, Syeikh Fadlullah Haeri
    2. Pelita Al-Qur’an, Syeikh Fadlullah Haeri

    Penerbit : Cahaya
    Membangun Surga Dalam Rumah Tangga, Huzain Mazhahiri

    (Non Mentioned)
    1. Sekilas Pandang Tentang Pembantain di Masjid Haram, Non Mentioned
    2. Jumat Berdarah Pembantaian Kimia Rakyat Halajba 1988, Non Mentioned
    3. Al-Quran dalam Islam, MH Thabathabai
    4. Ajaran-Ajaran Asas Islam, Behesti
    5. Wacana Spiritual, Tabligh Islam Program
    6. Keutamaan Membaca Juz Amma, Taufik Yahya
    7. Keutamaan Membaca Surah Yasin, Waqiah, Al Mulk, Taufik Yahya
    8. Keutamaan Membaca Surah Al-Isra & Al-Kahfi, Taufik Yahya
    9. Bunga Rampai Keimanan, Taufik Yahya
    10. Bunga Rampai Kehidupan Sosial, Taufik Yahya
    11. Bunga Rampai Pendidikan, Husein Al-Habsyi
    12. Hikmah-Hikmah Sholawat ,Taufik Yahya

    13. Bunga Rampai Pernikahan, Taufik Yahya
    14. Hikmah-Hikmah Puasa, Taufik Yahya
    15. Hikmah-Hikmah Kematian, Taufik Yahya
    16. Wirid Harian, Non Mentioned
    17. Do’a Kumay,l Non Mentioned
    18. Do’a Harian, Non Mentioned
    19. Do’a Shobah, Non Mentioned
    20. Do’a Jausyan Kabir, Non Mentioned
    21. Keutamaan Shalat Malam Dan Do’anya, Non Mentioned
    22. Do’a Nutbah, Non Mentioned
    23. Do’a Abu Hamzah Atsimali, Non Mentioned
    24. Do’a Hari Arafah (Imam Husain), Non Mentioned
    25. Do’a Hari Arafah (Imam Sajjad), Non Mentioned
    26. Do’a Tawassul, Non Mentioned
    27. Do’a Untuk Ayah dan Ibu, Non Mentioned
    28. Do’a Untuk Anak, Non Mentioned
    29. Do’a Khatam Qur’an, Non Mentioned
    30. Doa Sebelum dan Sesudah Baca Qur’an, Non Mentioned
    31. Amalan Bulan Sya’ban dan Munajat Sya’baniyah, Non Mentioned

  19. Gus Totong said

    Wahai para penghujat sesama muslim, wahai orang orang yang merasa benar sendiri, wahai orang yang menganggap dirinya adalah terbaik di muka bumi, kembalilah ke Syahadat Kalian …. Jangan menghujat sesama muslim, mari bersatu,
    Untuk Kalian Ummat Sunni Siapakah Tuhan anda ? Siapakah Nabi anda ??? Untuk Kalian Ummat Syiah siapakah Tuhan anda ? Siapakah Nabi anda ??? Jawabannya adalah sama. Saya sunni yang tidak berani mengecam saudara saudara kita yang muslim.
    Wahai para pengecam yang mengaku muslim, bermubahalahlah kalau anda berani ! : Yaa Allah …….
    Ummat sunni atau syiah …. adalah kaum yang sesat, kafir dan akan masuk neraka ….. Yaa Allah kalau sumpahku ini benar maka musnahkanlah mereka ….. dan apabila sumpahku salah .,….. cabutlah nyawaku, anak isteriku dan kutuk-lah cucu-cucuku …… (Lihat Al-Imran-61) Beranikah anda mengucap demikian ??? Karena ucapaan kecaman-kecaman anda yang ditujukan kepada saudara kita muslim sangat tidak pantas diucapkan kepada saudara muslim yang lain.
    Wahai para pengecam saudara-nya sendiri …. bertaubatlah dan jangan mengulangi lagi perkataan seperti itu ….. bila anda tidak mau berhenti maka wajib kami memerangi kalian

  20. Arjuna Sunni-Syi'ah said

    aduuh..ane gak bisa komentar ape2 masalah kayak ginian neh, ane dah banyak baca buku baik suni siah tapi ngambil manfaatnya aja siy..ga yang kontroversi gituh..ane takut salah melangkah.. Ikuti jalan sufi aja kali yee yang ga terlalu mempertentangkan syariat tapi lebih cinta ama Allah..Masya Allah umat islam bener2 di akhir zaman terpecah belah..mudah2an ane termasuk golongan yang selamat amin..

  21. adji said

    to infosyiah
    rasanya kebijakan untuk spamming komentar-komentar yang tidak bermanfaat perlu di berlakukan, agar tidak menimbulkan kemudharatan , kebodohan dan kebencian.Ada 6 komentar yang tidak bernilai dan dilontarkan secara emosional tanpa pemahanan atas perkembangan yang terjadi di kawasan Timteng ( 3 dari saudaraku Nano,masing-masing 1 dari Bapak Imam HH,Bapak Ahmad Barakbah dan Bapak Bahrun).Seyogyanya kita memahami apa yang terjadi di sana,yaitu mengenal adanya apa yang di sebut kebangkitan Syiah (Pertama di Iran,Kedua di Iraq dengan pemilihan umum yang sangat positif hasilnya bagi Islam Syiah (kursi PM, dan anggota parlemen) dan Sunni (kursi Presiden dan parlemen),yang bikin Kaum Zion dan Tuannya kebakaran jenggot dan serta merta mencari jalan memecah belah, dan kekuatan
    Hamas di Palestina dan Lebanon Selatan yang bikin tentara Zion yang tidak “terkalahkan” kelabakan.Dan kebangkitan ini benar-benar bikin penguasa Arab Saudi (dan kawan-kawan) kecut,ketakutan kalau rakyatnya ketularan iklim mandiri yang bertiup deras dari kebangkitan ini , dengan dukungan provinsi-provinsi sebelah timur .
    Lalu di luar konteks,mendadak saiudaraku Nano mengangkat issue Kawin Mu’tah.Jelas Nano belum membaca literatur nya sendiri tentang hal itu (Bukhari bab Haji Tamatu,Ahmad Hanbal Musnad jilid IV hal 429,Muslim dalam Sahihnya juz 1 hal 535,Imam Muslim masih juga meriwayatkannya di hal.467 (misalnya:Jabir bin Abdullah berkata:”Kami melakukan istimta’dengan segenggam kurma dan tepung pada hari-hari di masa Rasulullah dan Abu Bakar sehingga akhirnya Umar melarangnya pada perkara Umar bin Harits”.Pada dasarnya nikah Mu’tah terjadi pada masa Rsulullah,Abu Bakar dan awal Umar.Bahkan puteri Abu Bakar diriwayatkan melakukanh nikah mut’ah dan mempunyai putera.Ulama Sunni dan para mufassir Sunni (Jarullah al Zamakashary Al-Kasysyaf,Fakhrurrazi,Tafsir Mafatihu al Ghaib, dan banyak lagi (seperti Ibn.Abbas,Ibnu Jarir Atthabari Qadhi Iyadl mengakui berlakunya nikah mut’ah dan tidak dilarang oleh Rasulullah, maupun dimanssyuh oleh ayat al Qur’an.Sebagian ulama mengatakan bahwa ayat nikah mut’tah dimansyukh oleh ayat 6 surat al Mu’minun.Ayat ini hanya menjelaskan tentang hak-hak perkawinan,tidak membatalkan ayat Mut’ah.Jarullah al Zamakasyariu,ulama besar Sunni dalam al Kasysyaf menyatakan:”Ayat Mut’ah berasal dari hukum al Qur’an yang masih berlaku dan tidak dihapus”.Lagi pula surat Al Mu’minun yang disangka membatalkan ayat Mut’ah adalah surat Makiyah,sedang surat AnNisa’adalah surat Madaniyah.
    Syiah tidak menganjurkan atau menyuruh warganya untuk melakukan nikah Mut’ah.Syiah hanya menyatakan bahwa nikah Mut’ah adalah hukum yang ada dalam al Qur’an, masih berlaku dan tidak pernah dibatalkan.Umar bin Khattablah yang berinisiatip melarangnya.Pertanyaannya adalah :Apakah seseorang meskipun dia Khalifah Umar bin Khattab punya hak untuk membatalkan hukum al Qur’an.Rasanya perkara ini tidak perlu diungkit lagi,karena tidak ada manfaatnya,hanya membuang waktu dan menimbulkan kebencian.Sepertinya Syiah tidak menganjurkan , mengajarkan apalagi menyuruh pengikutnya untuk nikah mut’ah.
    “Apakah saudara-saudara kita Sunni memotong tangan para pencuri dan merajam pezina?” Bukankah hukum itu ada dalam al Qur’an dan tidak dibatalkan?
    Sebetulnya para ulama sepakat untuk memandang istimta’ sebagai rukhshah, keringanan yang merupakan Kemurahan Allah SWT.Dan dari satu sudut pandang dapat berguna dalam keadaan tertentu.Bagi yang sedang pacaran dan belum berniat menikah, berhubungan badan dan berumah tangga misalnya,nikah mut’ah dapat menghilangkan dosa (haram bersinggungan antar bukan muhrim waktuboncengan motor misalnya).Jadi carilah segi positifnya.Lalu simaklah kasus ini:Bukankah anda saudara-saudaraku sering mendengar berita warga Saudi datang ke Puncak atau Cianjur untuk nikah mut’ah, menikmati wisata istimewanya,dan itu mereka sengaja melakukannya ,…. dan mereka bukan Syiah.
    Untuk saudaraku Bahrun dan Akhmad Barakbah,dan mas Nano juga, sebaiknya jangan batasi bacaan anda pada buku-buku Sunni, tetapi juga bacalah sumber-sumber mazhab lain, (Syiah misalnya), agar saudara-saudaraku dapat berhujjah dengan mereka menggunakan nash yang mereka pakai.Aku sering ketemu saudara-saudara Syiahku dan mereka berhujjah dengan kitab-kitab Hadis Sunni (Bukhari,Muslim,Hanbal,Nasa’i,Abu Dawood,Turmudzi dll),meskipun tentu saja mereka menolak sebagian nash yang matannya bertentangan dengan alQur’an maupun punya tendensi mengurangi atau merendahkan martabat Allah,Rasullullah ,para Nabi dan para Imam .
    Bagi saudara-saudara yang lain, memang sulit untuk mencoba melupakan sejarah, setelah terbuka.Tetapi kita tetap harus mempelajarinya untuk menemukan keadaan yang sebenarnya dan menetapkan sikap yang proporsional.Karena kesalahan sejarah tentu meninggalkan juga akibat yang dapat merusak,terutama akidah dan ajaran agama kebenaran kita.Rasanya sikap terbuka memang masih sulit merasuki jiwa kita, setelah berabad-abad sejarah dibiarkan membohongi kita,membatasi kehendak kita untuk berfikir, dari generasi ke generasi.Dan sangat banyak di antara kita yang menutup pintu hatinya, bahkan menutup mata dari fenomena keterbukaan yang dapat mencerahkan jiwa dan ruh kita. “Sebenarnya kebanyakan dari mereka tidak mengetahui yang hak,karena itu mereka berpaling”(Al Anbiya 24)”Akan tetapi kebanyakan dari mereka tidak mengetahui” Al An’am 111)

  22. adji said

    to saudaraku letitia,abu fatimah,eurekamal,nana,mirsan,T Mulya,Aza,arowel, dan Bapak Azra juga, mohon sering sering menyampaikan komentarnya yang mencerahkan.Rasanya aku pernah terlalu berprasangka kepada pak Azra karena aku berkomentar terhapap komentar yang ditulis orang kepada pak Azra.Mohon maaf ya pak Azra.Sungguh aku mencela diriku sendiri terlalu cepat meresponse.

  23. Benyamin said

    SALAH BILA ANDA BILANG YANG PALING TAKUT AMA SYIAH ADLAH WAHABI..!!

    YANG PALING TAKUT AMA SYI’AH ADALAH KAMI (MUSLIM) SEBAGAI MANA TAKUTNYA KAMI PADA KELOMPOK KELOMPOK ISLAM LAINNYA.

    KAMI MUSLIM YANG IKRAR TIADA TUHAN SELAIN ALLAH DAN MUHAMMAD RASULNYA..!!

    JANGAN KALIAN CABIK CABIK KAMI DENGAN PERBEDAAN KALIAN..!!

    JANGAN PAKSAKAN KEYAKINAN KALIAN PADA MUSLIM YANG LAIN.!!

    BERSATULAH KALIAN DIBAWAH BENDERA LAA ILAAHA ILLA ALLAH MUHAMMAD RASUULULLAH.

  24. bahrun said

    BRO ADJI :

    RASANYA DAN SAYA YAKIN ANDA SENDIRI YANG KURANG MEMAHAMI APA ITU (MINIMAL HAKIKAT) AJARAN SYI’AH.

    MENGENAI SEBAGIAN ORANG WARGA SAUDI DI PUNCAK (BOGOR, JAWA BARAT)MELAKUKAN NIKAH MUT’AH, SEBENARNYA ORANG INDONESIA YANG MENIKAHKAN DENGAN CARA ITU, NAMUN BAGI MEREKA MENGIKUTI SAJA PERSYARATAN ITU, YANG PENTING BISA DAPAT HARIM, MAU CARA MUT’AH ATAU CARA LAINNYA YANG PENTING BAGI MEREKA TAK ADA IKATAN HUKUM POSITIF DI INDONESIA. DAN MERAKA MEMANG AHLI ZINAH, PEMINUM KHAMAR, MESKIPUN MEREKA SUNNI ATAU WAHABI.

    BISAKAH ANDA MEMBUKTIKAN BAHWA HARAMNYA NIKAH MUT’AH ADALAH BERASAL DARI KHALIFAH UMAR BIN KHATAB RA.

    KALAU MEMBACA DAN MENAFSIRKAN AYAT AL QUR’AN DAN HADIST-2 DARI KALANGAN SUNNI JANGAN SEPOTONG-SEPOTONG DAN HENDAKNYA JUGA DIPERBANDINGKAN PENAFSIRANNYA DARI BERBAGAI ULAMA AHLI TAFSIR SERTA AHLI SEJARAH.

    KETIKA NIKAH MUT’AH DIBAHAS, PENGANUT SYI’AH MULAI MENCARI-CARI CELAH, APAKAH NIKAH MUT’AH BAGI ORANG SYI’AH MENJADI KENDALA ATAU MERUGIKAN BAGI DAKWAH SYI’AH ?

    BEGITU JUGA KETIKA AL QUR’AN YANG ADA SEKARANG INI DIANGGAP OLEH ORANG SYI’AH TELAH DIUBAH DITAMBAH DAN DIKURANGI, SEHINGGA HAL INI MERUGIKAN BAGI DA’WAH SYI’AH, AKIBATNYA ORANG SYI’AH MULAI BER TAQIYYAH DAN ANEHNYA MASIH SAJA MEMAKAI ALQUR’AN YANG ADA UNTUK HUJJAH AJARANNYA DENGAN MENAFSIRKAN BERDASARKAN SELERANYA.
    SAYA TERTARIK DENGAN PERTANYAAN SESEORANG DI BLOG INI, YAITU ORANG SYI’AH KALAU SHALAT MEMBACA AL QUR’AN YANG MANA ? APAKAH YANG ADA SAAT INI (KALAU BENAR BERARTI BERTAQIYYAH KEPADA ALLAH ?)

  25. ari setiawan said

    golongan yang ada sekarang adalah bentuk hujah yang di terapkan.Dan demi Alloh sesungguhnya yang berhak menduduki khalifah setelah NABI MUHAMMAD SAWW adalah menantunya yaitu ALI BIN ABI THALIB karena dialah manusia yang sempurna setelah NABI MUHAMMAD baik dari segi apapun dan hadits sahih juga banyak yang menjelaskan perihal ini.Hingga Nabi pernah bersabda yang isinya kurang lebih “jika diibaratkan ilmu aku adalah alun2-nya dan Ali adalah pintu gerbangnya, bagi siapa yang ingin mendapatkan Ilmuku maka seharusnya melalui pintunya terlebih dahulu.”

    dan terbukti jika tidak ada ALI sungguh Islam sudah akan hancur setelah NABI wafat.namun karena kebesaran akhlak beliau saja, beliau menerima kezaliman dari Abu Bakar, Umar Bin Khatab & terlebih Utsman bin Afan. Apakah tidak teringat sabda NABI kurang lebih “siapa yang menyakiti Fatimah maka ia sama juga menyakitiku & siapa yang mencintai Fatimah sama juga mencintaiku” dan dari Mulut Sayidah Fatimah-lah yang tak kuasa menahan murka saat suaminya dizalimi dengan mengambil hak kekalifahan yang seharusnya dipegang ALI dan murka itu pernah diucapkan dihadapan khalifah abu bakar & umar bin khatab, yang mana pengambilan hak ALI dari tanganya dengan cara mendatangi pertemuan tersembunyi yang diadakan kaum anshar & muhajirin padahal saat itu Jasat BAGINDA NABI belum dikebumikan lalu apakah niat abu baker as sidiq dan umar bin khatab hingga sampai melupakan sabda NABI tentang hak kekalifahan yang seharusnya di pegang ALI.Demi Alloh seandainya kekalifahan dipegang ALI pasti Islam akan lebih hebat dari sekarang.Apakah abu baker,umar bin khatab juga utsman bin affan takut tidak bisa merasakan tampuk kekuasaan setelah NABI wafat yang dikarenakan karena ali saat itu memang masih muda dari mereka ??????.Wallohu Alam.Itulah godaan duniawi hingga orang dekat dizama NABI pun sampai terpukau dengan kekuasaan meskipun pada pelaksanaanya mereka juga berlaku adil hanya saat khalifah utsman bin affan saja yang benar2 kurang baik saat memerintah sehingga saat IMAM ALI yang diangkat oleh masyarakat saat itu harus memikul beban berat yang disebabkan kesalahan2 para pemimpin sebelumnya.Sehingga munculah golongan Syiah yang mengutamakan Ahlul Bait.Tetapi dalam Syiah sendiri ada cabang2 golongan yang terlalu berlebihan membela ALI sehingga identik kea rah yang sesat.

    IKTIBAR DIATAS bukan mencerminkan kebencian saya terhadap khalifah sebelum ALI BIN ABI THALIB tetapi kita harus menarik hikmah jika ALI saja yang di dzalimin bisa menerima kenapa kita jika mencintai Islam justru menggolong2kan diri Padahal ALI BIN ABI THALIB mengabdikan diri jiwa raga untuk keutuhan ISLAM kenapa kita yang mengaku muslim masih saling bermusuhan

    Seharusnya jika kita mengaku muslim maka tinggalkanlah berdebat & carilah kebaikan yang bisa menunjang ISLAM menuju kepuncak kejayaan dunia & akherat.

  26. ari doang said

    To ARI SETIAWAN

    Baiat Sayyidina Ali kw kepada Kholifah Abubakar ra.

    Semua ahli sejarah sepakat bahwa Sayyidina Ali kw tidak hadir dalam pertemuan yang diadakan oleh orang orang Anshor di Sagifah Bani Saidah (Sebuah Balairung dikota Madinah). Dimana dalam permusyawaratan tersebut akhirnya diputuskan mengangkat Sayyidina Abubakar ra sebagai Kholifah atau kepala negara menggantikan Rosululloh SAW.
    Beliau Sayyidina Ali kw saat itu bersama keluarga Rosululloh SAW (Bani Hasyim) yang lain sedang berada dirumah Siti Aisyah ra, mengurus apa apa yang harus dipersiapkan guna pemakaman baginda Rosululloh SAW. Sedang para Sahabat yang lain berada di Masjid yang bersebelahan dengan rumah atau kamar Siti Aisyah ra.

    Pembaiatan umum terhadap Kholifah Abubakar ra dilakukan dua kali, yang pertama hari Senen terjadi di Sagifah Bani Saidah, yang dihadiri oleh orang orang Anshor dan beberapa tokoh Muhajirin dan yang kedua diadakan pembaiatan umum di Masjid Nabawi.
    Hampir semua Sahabat yang berada dikota Madinah saat itu membaiat Sayyidina Abubakar ra sebagai Kholifah. Termasuk Sayyidina Ali kw begitu beliau mendengar bahwa dmasjid sedang diadakan pembaiatan umum terhadap Sayyidina Abubakar ra, beliau Sayyidina Ali kw segera datang bersama Zubair Ibnul Awwam ra dan ikut membaiat Sayyidina Abubakar ra sebagai Kholifah.

    Proses pertemuan di Sagifah Bani Saidah.

    Senen pagi 12 Robiul Awwal baginda Rosululloh SAW wafat dirumah (kamar) istri tercintanya Ummul Mukminin Aisyah ra. Pagi itu juga semua Sahabat yang berada dikota Madinah segera datang berta’ziah. Mereka sangat terkejut dengan berita wafatnya Rosululloh SAW tersebut. Begitu pula para Sahabat yang berada disekitar kota Madinah, mereka cepat cepat datang ke Madinah untuk ikut bersama sama dengan yang lain berta’ziah atas wafatnya pemimpin mereka.
    Orang orang Anshor setelah mereka berta’ziah, kemudian mereka berkumpul di Sagifah Bani Saidah, dengan tujuan untuk mengangkat pemimpin mereka Sa’ad bin Ubadah sebagai Kholifah pengganti Rosululloh SAW. Karenanya meskipun saat itu Sa’ad bin Ubadah dalam keadaan sakit, tapi dia tetap dihadirkan dalam pertemuan itu..
    Mungkin ada yang bertanya; Mengapa mereka orang orang Anshor saat itu cepat cepat akan mengangkat Sa’ad bin Ubadah sebagai Kholifah?
    Hal mana karena Rosululloh SAW semasa hidupnya tidak pernah menunjuk seseorang sebagai Kholifah penggantinya apabila beliau wafat. Karenanya agar tidak didahului oleh orang orang Muhajirin mereka orang orang Anshor cepat cepat berkumpul, bermusyawaroh, dengan tujuan akan mengangkat pemimpin Anshor (Sa’ad bin Ubadah) sebagai Kholifah pengganti Rosululloh SAW.
    Namun meskipun orang orang Anshor cepat cepat bermusyawaroh untuk mengangkat Sa’ad bin Ubadah sebagai Kholifah, tapi Alloh SWT menghendaki Sayyidina Abubakar ra yang menjadi Kholifah pengganti Rosululloh SAW.
    Semua berjalan sesuai dengan kehendak Alloh SWT, dimana Sayyidina Abubakar ra yang saat itu sedang berada ditempat putrinya Siti Aisyah ra, tiba tiba ditakdirkan oleh Alloh untuk datang dan hadir bersama Sayyidina Umar ra dan Abu Ubaidah ra ditempat pertemuan orang orang Anshor.
    Beliau diberitahu oleh Sayyidina Umar ra bahwa orang orang Anshor sedang berkumpul di Sagifah Bani Saidah untuk mengangkat Saad bin Ubadah sebagai Kholifah. Dan demi menyelamatkan Muslimin dari perpecahan, maka Sayyidina Umar ra meminta Sayyidina Abubakar ra untuk ikut hadir dipertemuan tersebut.
    Sebagai orang yang dituakan dikalangan Sahabat, maka Sayyidina Abubakar ra menerima ajakan tersebut dan cepat cepat menuju Sagifah Bani Saidah.
    Dan karena memang sudah dikehendaki oleh Alloh, maka akhirnya semua yang hadir menerima apa apa yang disampaikan oleh Sayyidina Abubakar ra. Sehingga akhirnya semua yang hadir baik orang orang Muhajirin maupun orang orang Anshor yang semula akan mengangkat Sa’ad bin Ubadah sebagai Kholifah berbalik membaiat Sayyidina Abubakar ra sebagai Kholifah. Sehingga selamatlah Muslimin dari perpecahan.
    Sebab dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi apabila orang orang Anshor sampai mengangkat pemimpin Anshor sebagai Kholifah dan kemudian orang orang Muhajirin juga mengangkat pemimpin mereka sebagai Kholifah.
    Namun kesepakatan dan bersatunya Muslimin ini tidak dikehendaki oleh lawan lawan atau musuh musuh Islam, karenanya dikemudian hari mereka (orang orang Syi’ah) membuat isue isue yang mereka harapkan dapat merusak persatuan Umat Islam.
    Misalnya dengan memutar balik Hadits Hadits Rosulillh SAW serta menafsirkan ayat ayat Al Qur’an sesuai dengan selera mereka demi menunjang ajaran mereka.

    Adapun mengenai Baiatnya Sayyidina Ali kw kepada Kholifah Abubakar ra, maka dalam kitab kitab sejarah yang ditulis oleh ulama ulama Islam (bukan ulama ulama Syi’ah) ada dua fersi, yang pertama dan yang kuat adalah Sayyidina Ali kw membaiat Kholifah Abubakar ra pada hari dimana diadakan pembaiatan umum di Masjid Nabawi, sebelum Rosululloh SAW dimakamkan. Beliau datang ke Masjid Nabawi bersama Zubair Ibnul Awwam ra.
    Namun sebelum beliau membaiat Sayyidina Abubakar ra sebagai Kholifah, Sayyidina Ali kw sempat menegor Sayyidina Abubakar ra mengenai tidak diundangnya beliau dalam pertemuan di Sagifah tersebut. Sebab beliau merasa berhak untuk diajak bermusyawaroh, mengingat dekatnya beliau dengan kekeluargaan Rosululloh SAW.
    Dengan demikian beliau Sayyidina Ali kw tidak memprotes diangkatnya Sayyidina Abubakar ra sebagai Kholifah, tapi beliau memprotes kok tidak diajak bermusyawaroh.
    Tapi setelah beliau diberi tahu bahwa pertemuan tersebut diadakan oleh orang orang Anshor dan pengangkatan Sayyidina Abubakar ra sebagai Kholifah itu secara tiba tiba, maka Sayyidina Ali kw segera membaiat Kholifah Abubakar ra.
    (Ansaabul Asyrof – 2 / 263 oleh Al Baladhiri, Tarikhul Khulafa’-hal.56, oleh Assuyuty, Al Mustadrok – 3 / 66 ,Al Hakim).

    Yang kedua Sayyidina Ali kw membaiat Kholifah Abubakar ra setelah enam bulan, tapi riwayat ini lemah dan bertentangan dengan keadaan Sayyidina Ali kw yang ternyata setelah Rosululloh SAW wafat beliau tetap Sholat di Masjid Nabawi dibelakang Kholifah Abubakar ra. Bahkan beliau sering memberikan saran kepada Kholifah Abubakar ra, terutama dalam mengahadapi orang orang yang Murtad dan orang orang yang tidak mau membayar atau mengeluarkan Zakat.
    Namun baik yang pertama maupun yang kedua toh akhirnya Sayyidina Ali kw membaiat Kholifah Abubakar ra. Bahkan Sayyidina Ali kw pernah berkata; Bagaimana kita tidak menerimanya sebagai pemimpin urusan dunia kita (Khilafah), sedang kita sudah menerimanya sebagai pemimpin urusan agama kita (sebagai Imam Sholat yang ditunjuk oleh Rosululloh SAW).

    Demikian sedikit mengenai baiatnya Sayyidina Ali kw kepada Kholifah Abubakar ra.
    ***

    Peristiwa hari kemis, surat yang tidak jadi ditulis oleh Rosululloh SAW.

    Hadits tersebut dikenal dengan
    Roziyyah Yaumil Khomis

    Memang betul Hadits tersebut dimuat dikitab kitab Umat Islam seperti kitab Bukhori, tapi sayang orang orang syiah tidak membaca Syarah dari Hadits tersebut yang disampaikan oleh Ulama Ulama Islam, seperti dari kitab Fat’hul Bari. Tapi mereka justru membaca komentar dari Mulla Mulla Syi’ah. Akibatnya mereka memberikan komentar sesuai dengan pendapat dan selera anda serta tingkat anda berfikir. Apalagi dasar mereka membacanya dengan Ainussukhut sehingga yang baik mereka lihat jelek dan yang benar mereka lihat salah.

    Adapun yang dimaksud dengan Hadits tersebut;
    Pertama kita harus tahu bahwa saat itu hari kamis 8 Robiul Awal Rosululloh SAW sedang sakit, dimana suhu badannya atau panas badannya sangat tinggi. Hari itu beliau berada dirumah istri tercintanya Ummul Mu’minin Aisyah ra.
    Pada waktu itulah Rosululloh SAW meminta kepada keluarganya yang ada saat itu disampingnya untuk mengambilkan kertas dan tinta untuk menulis sesuatu. Apa yang akan ditulis oleh Rosululloh SAW saat itu hanya Alloh SWT yang tahu, karena Rosululloh SAW mengurungkan niatnya untuk menulis.
    Mungkin Mulla Mulla Syi’ah yang mengaku mempunyai sifat sifat Alloh juga tahu. Terbukti mereka bisa tahu apa apa yang akan ditulis oleh Rosululloh SAW saat itu.

    Dengan demikian yang berhak mengambilkan dan memberi kertas dan tinta atau sebaliknya tidak memberikan permintaan tersebut adalah keluarga Rosululloh SAW, mereka adalah Ahlul Bait yang bisa masuk mengambil dan memberikan kepada Rosululloh SAW.
    Jadi yang berhak memberi atau menolak permintaan Rosululloh SAW tersebut bukan Sayyidina Umar ra dan bukan Sahabat yang lain serta bukan Mulla Mulla yang suka mengoreksi kitab kitab Hadits Umat Islam, tapi keluarga Rosululloh SAW.
    Adapun Sayyidina Umar ra berpendapat seperti itu, dikarenakan cintanya serta sayangnya beliau kepada Rosululloh SAW yang sekaligus sebagai menantunya, yang saat itu sedang sakit dan demam tinggi. Tapi tetap yang berhak memberi dan menolak adalah keluarga Rosululloh SAW.
    Sedang suara ribut atau gaduh yang sampai terdengar oleh Rosululloh SAW saat itu, dikarenakan saat itu sebagian keluarga Rosululloh SAW ada yang sefaham dan sependapat dengan pendapat Sayyidina Umar ra dan sebagian ada yang tidak sependapat. Sehingga ketika suara suara tersebut terdengar oleh Rosululloh SAW, maka beliau Rosululloh SAW mengurungkan niatnya untuk menulis.
    Selanjutnya oleh karena beliau akan beristirahat, maka beliau meminta orang orang yang ada didalam kamar yang sangat kecil itu untuk keluar.
    Adapun keterangan Mulla Mulla Syi’ah yang mengatakan saat itu Rosululloh SAW akan mengangkat Imam Ali kw sebagai penggantinya, maka diatas sudah saya sebutkan hanya Alloh dan Mulla Mulla yang tahu apa yang akan ditulis oleh Rosululloh SAW. Maklum mereka kan mendudukkan dirinya seperti Alloh.
    Sebenarnya keterangan yang seperti itu justru menggugurkan keyakinan mereka bahwa Rosululloh SAW sudah mengangkat Imam Ali kw di Ghodir Khum. Karena apabila Rosululloh SAW sudah mengangkat Imam Ali kw sebagai penggantinya, lalu untuk apa ditulis lagi. Itulah ajaran Syi’ah, saling berbenturan antara ajaran yang satu dengan yang lain.
    Dan keterangan mereka tersebut sekali gus merupakan pengakuan mereka bahwa Sayyidina Umar ra adalah seorang Waliyulloh yang Mukasyif yang sudah tahu apa yang akan ditulis dan masih didalam hati Rosululloh SAW.

    SARAN KEPADA SEMUA :

    Sekedar saran, ane anjurkan anda memperbanyak membaca buku yang menelanjangi orientalisme (baik dari kalangan barat maupun islam sendiri), khususnya yang berbicara masalah pembelaan terhadap umat Islam.
    Salah satu buku yang anda bisa baca adalah karya Prof. Dr. Muhammad Amhazun yang judulnya Tahqiq Mawaqifus Shahabah Fil Fitnah. Alhamdulillah buku ini sudah diterjemahkan oleh Dr. Daud Rasyid MA dengan judul Fitnah Kubro, Tragedi pada masa shahabat, (Klarifikasi sikap serta analisa historis dalam perspektif ahli hadits dan Imam al-Tabari).
    Buku setebal 500-an halaman itu insya Allah bisa didapat di banyak tempat, semoga Allah SWT memperlihatkan kepada kita bahwa yang benar itu benar serta memberikan kekuatan kepada kita untuk mengikutinya. Amien.

  27. yunes_m@yahoo.com said

    ummul muk minin bukan aisyah.

  28. fajar said

    seorang intelek semacam azyumardi azra seharusnya dia lebih membuka mata tentang apa & bagaimana sebenarnya syi’ah iran itu, fakta membuktikan semakin banyak orang indonesia menyadari apa itu syi’ah sebenarnya yang selama ini selalu ditutup-tutupi bahkan di hujat sebagai sempalan sesat, semua orang kini tahu justru wahabisme yang banyak dianut oleh kalangan elit atau cendekia atau bahkan ulama di indonesia mulai terlihat wajahnya yang sebenarnya yang penuh dengan kesumat dan dengki, tapi nantinya sejarah akan membuktikan siapa yang haq dan siapa yang penuh dengan kepalsuan

  29. arkana said

    ternyata bahkan lebih banyak memerlukan ilmu untuk menahan emosi di bandingkan untuk diskusi

  30. Kuru Setra said

    Kalau Umar sayang kepada Rasulullah SAAW mestinya ditunjukkan dengan mengikuti kehendaknya, bukan malah menghalanginya. Apalagi disertai tuduhan yang bukan-bukan, yaitu nuduh Rasulullah mengigau !

    Yang jelas, apapun syarah dari para ulama, peristiwa hari kamis ini telah membuat Abdullah bin Abbas (ra) menangis. Tetapi sikap Abdullah bin Abbas tidak pernah dibahas oleh para ulama Sunni.

    Sekedar catatan :
    Di kalangan Sunni diyakini ada hadis bahwa Rasulullah SAAW melarang menulis hadis. Aneh, di akhir hayatnya Beliau malah (memerintahkan) menulis hadis.
    Seandainya larangan menulis hadis tersebut pernah dibuat oleh Rasul, berarti Beliau membuat kekecualian untuk yang satu ini. Artinya yang ingin Beliau tuliskan adalah sesuatu yang sangat bermanfaat bagi umat yang bila tidak dituliskan maka umat akan tersesat selamanya !
    Dan Umar bin Khatab -dengan kecintaannya- telah menggagalkannya. Inna lillahi

  31. zulmsa said

    benar atau salah islam kita bukan pada rupa atau pakaian. kerana kalau begitu orang kafir lebih indah. tetapi nyata kerana berbetulannya kita dengan nabi muhammad,ilmu,wahyu,arahan Allah & Rasul (semua yang benar disisi Allah dan dapat dibuktikan dengan sejarah). maka perlulah dikaji, didebatkan sebaiknya, dibandingkan segala sumber2 yang ada…. lalu akan jelaslah siapa yang benar bagi yang berfikir…. sebelum ajal sampai ke halqom…

    sekian… jika dapat menitipkan suatu panduan yang logik.

    zulmsa

  32. nahdhiyin said

    Yaa : KURU SETRA

    Tolong Sebutkan dikalangan sunni adanya hadist bahwa Rasulullah SAW melarang menulis hadist, kalau ada jelaskan derajat hadist dimaksud menurut kalangan sunni yang anda ketahui.

    Kalupun memang ada hadist bahwa Beliau SAW melarang menulis hadist-nya mungkin dengan pertimbangan dikhawatirkan hadist hadist Beliau SAW akan bercampur aduk dengan Al Qur’an oleh generasi berikutnya.

    Sekedar Catatan :

    Beberapa Ulama besar Sunni (Tempo dulu maupun mutakhirin) berkata : “Jangan berdiskusi/berdebat dengan orang syi’ah karena mereka sering berdusta”

  33. adji said

    Sepertinya lebih pas untuk memakai istilah Kebangkitan Islam ketimbang Kebangkitan Syiah.Dimulai dari Iran,Revolusi Islam Iran berhasil menumbangkan kekuasaan Pahlevi yang dilindungi Setan Besar. Dilihat dari karakternya mustahil dia seorang Syiah.Kemudian di Irak,sedang berlangsung sebuah proses besar.Dimulai oleh Setan Besar untuk menghancurkan Saddam.Dari karakternya mustahil kalau Saddam itu Sunni ataupun Syiah.Setan Besar bermimpi melakukan rekayasa demokrasi dengan Pemilu.Tapi pemenang yang keluar adalah Sunni dan Syiah (Presiden dan PM)Maka segala cara dilakukan untuk menghapus hasil Pemilu.Perjuangan di Irak masih panjang, hendaknya doa kita agar Kebangkitan Islkam terjadi di sana.Sunni dan Syiah memenangkan perjuangannya dan menghilangkan perselihan yang dikompori Setan Besar dan kelompok Saudi.Berikutnya adalah di Palestina.Kasus Ukhuwah antara Syiah dan Sunni (biar adil Syiah saya tulis duluan)dalam bahu-membahu menghadapi Israil telah banyak diketahui.Skenario yang kita doakan adalah Palestina Merdeka akan memenangkan perjuangannya. Kebangkitan Islam terjadi.Berikutnya adalah di Saudi.Muhammad Saud bersama Muhammad Abdul Wahab memang pendiri Wahabi(awal abad 19),tetapi rakyat Saudi rasanya tetap Sunni,yang semakin dewasa dalam menyikapi Setan Besar.Pemerintah Wahabi itu memang berlindung dibawah ketiak Setan Besar, tetapi angin Kebangkitan mustahil untuk tidak menghembus kesadaran jiwani Muslimin Arabia.
    Wahabi kelihatannya saja garang, terutama bila dalam keadaan aman (karena banyak duit) tetapi mereka tidak punya sejarah perjuangan mengahadapi penindasan.Syria sepertinya akan lebih dulu memahami perlunya Kebangkitan Islam untuk membebaskan diri dari dominasi politik ekonomi budaya Setan Besar (yang mewakili Peradaban Barat)
    Fase terakhir adalah proses yang akan dilalui oleh kelompok Islam Liberal untuk kembali ke madzhab Islam secara utuh.Liberalis menganjurkan sekularisme (atas pemerintahan dan) kehidupan di dunia .Agama adalah masalah pribadi yang tetrsimpan di hati masing-masing.Paham ini begitu cepat merebak dan menebar pesona,dengan fenomena yang sangat kasat mata.Hotel,mal,super mal berdiri megah bahkan dekan Masjidil Haram maupun Masjid Nabi.Dan kebanyakan Muslimin terpesona.Pada dasarnya paham ini secara nyata menyebabkan pendangkalan dan pembusukan terhadap ajaran Islam. Sekularisme memenangkan dunia ketimbang akhirat.Islam mengajarkan bahwa (pemerintahan dan) kehidupan di dunia adalah sub-ordinasi atau bagian awal dari kehidupan akhirat.Kita diberi Allah kebebasan untuk memilih atau memihak.
    Apa pilihan anda:
    1.a.Revolusi Islam Iran kalah
    b.Revolusi Islam Iran Jaya dan menjadi bagian dari Kebangkitan
    Islam (KB1)
    2.a.Irak tercabik-cabik dikuasai Setan Besar
    b.Bangsa Irak mandiri bebas dari Setan Besar (KB2).
    3.a.Palestina tetap diduduki Israel,Sunni Syiah saling bantai
    b.Palestina Merdeka mandiri didukung seluruh rakyatnya (KB3).
    4.a.Arabia tetap saja dikuasai Saudi pion Setan Besar
    b.Angin Kebangkitan Islam mencerahkan ruh rakyat Arabia (KB4)
    5.a.Pendangkalan dan pembusukan ajaran Islam berlanjut dengan
    kedok pemurnian dan modernisasi (KB5).

  34. adji said

    to infosyiah
    Maaf pada komentar saya no 33 ada satu kalimat tercecer.Ini sangat mengganggu.Yaitu pada baris terakhir ,pilihan nomer 5.
    Tertulis:
    5.a.Pendangkalan dan pembusukan ajaran Islam berlanjut dengan kedok pemurnian dan modernisasi (KB5).
    Seharusnya:
    5.a.Pendangkalan dan pembusukan ajaran Islam berlanjut dengan kedok
    pemurnian dan modernisasi.
    b.Pencerahan ruh terhadap Muslimin terjadi secara global karena
    pengaruh Kebangkitan Islam (KB5).
    Trimakasih atas perhatiannya.

  35. Rezana said

    PRIKSI SUNNI-SYIAH MENCIPTAKAN ILUSI TENTANG ISLAM YANG SEJATI

    Sekilas melintas balik ke masa lalu:
    Maka ketika Rasulullah menjelang wafat, ketika estapeta kepemimpinan telah diantisipasi, ketika beliau telah berwasiat kepada ummatnya, ketika ummat ini harusnya mantap dengan Agamanya, maka ketika detik-detik kepergiannya ke rahmatullah, Rasulullah tetap peduli dengan kondisi ummatnya sehingga terngiang di mulut beliau yang suci: “ummati…ummati…”.

    Tapi di masa hidupnya persatuan ummat memang dapat terjaga, kendatipun rorongan untuk memecah belah selalu gencar melakukan intrik-intriknya ke dalam ummat ini. Tentu saja intrik itu tidak hanya dilakukan oleh musyrikun dan kafirun, tapi juga oleh orang-orang pengikutnya yang disebut munafiqun.

    Kematian beliau adalah peluang epektif bagi bagi para pembangkang untuk mengambil alih kendali atas ummat ini. Dan “musyawarah” hanyalah bingkai resmi untuk menjustifikasi tindakan itu. Tidak diperlukan wasiat suci dan sabda nabi, karena meskipun secara moral itu wajib, tetapi kepentingan pribadi atau golongan juga yang diutamakan. Adakah pertimbangan akal/intelek ketika itu? Tentu saja tidak, karena akal pasti akan mendustakan bahwa itu bukanlah musyawarah yang sebenarnya.Dan Akal juga pasti akan protes keras bahwa kebenaran itu pasti dari Allah dan RasulNya, bukan dari retorika kamuflasi dari satu-dua tokoh yang disegani.

    Maka ketika kebenaran Islam itu tenggelam oleh pembenaran-pembenaran yang membingkai kepentingan diri/golongan, perpecahan itupun tak terelakan. Perpecahan ummat ini telah menjadi keniscayaan sejarah!!! Bahkan peperangan pun sering tak terelakan!!! Mengapa ada sebagian dari ummat ini yang tega menista Rasulnya!? Justeru segera setelah kematian menjemputnya. Tidak saja putri belahan jiwanya yang dllecehkan, bahkan anak cucunya diintimidasi dan dibantai. Dari sinilah kata “SYIAH” itu mulai bermuatan ideologis. Orang seperti imam Ali kw dan para imam sesudahnya tentu tidak berguman dengan kata “ummatku” tetapi “syiahku”. Ketika kata SYIAH ini mulai menyebar, kata SUNNI belum ada. Syiah pertamakali dimaksudkan untuk menjadi pembeda antara para pengikut ahlubait dengan para penentangnya yang dzolim.

    Agak mengherankan, atau bahkan merupakan kebodohan yang nyata, mengapa sekarang SYIAH malah dibenturkan dengan SUNNI. Kalau dulu Syiah jelas berhadapan denga rezim Muawiyyah yang menindas dan memanipulasi Islam sehingga wajib diperangi. Maka sekarang alangkah baiknya kalu kita tanggalkan istilah SYIAH atau SUNNI ini demi ISLAM, dan gunakan kecerdasan otak atau intelektualias untuk menimba ilmu-ilmu Islam yang maha luas ini. Bukannya adu mulut dan caci-maki yang memalukan seperti komentar-komentar sebelumnya di atas. Tuntutlah ilmu dan carilah kebenaran dimana saja sampai berjumpa dengan Rasulullah Saw. Siapa yang disambut beliau selamat dan siapa yang tertolak celaka, itu saja. Sekali lagi jangan terjebak ke dalam priksi SUNNI-SYIAH karena itu hanya ilusi dalam benak, karena dalam realitas yang ada hanya ISLAM. Barang siapa masih berkutat di dalam priksi itu, maka hal itu sama dengan hidup di zaman Muawiyyah, sehingga hanya ada dua kemungkinan: termasuk golongan Muawiyyah atau Ahlubait! (jadi tidak perlu bermubahalah segala).

    Demikian komentar singkat saya: orang dari keluarga muslim tradisional bermazhab Syafi’i tetapi tidak panatik, dan akhirnya sama seperti imam Syafi’i (semoga Allah memualiakan dan meridhoinya) menjadi pengikut dan pencinta Rasul dan Ahlibaitnya. Shalawat dan salam kepada Nabi dan ahlibaitnya, dan salam saya dari Sariwangi Bandung untuk ikhwan semuanya.

  36. duafa said

    assalamu alaikum..
    tuk saudara zulkiflli….saudara menampilkan daftar buku2 syiah lengkap dengan judul dan penerbitnya dan menyampaikan kepada pengunjung situs ini tuk hati2 membacanya,,,saya mau nanya?? kenapa saudara lakukan itu??? saudara takut kalo ternyata akhir2 ini buku2 sunni atau wahabi gak laku,,karena memaang buku2 syiah sngat berisi,dan bermutu…,,anda2 mengeccam syiah mngejak orag tuk mewaspadainya,,yang perlu anda tahu sejak dulu org syiah selalu difitnah,dicaci maki,dizalimi tapi tidak menjadikan syiah hilang tapi justru banyak pengikutnya “katakanlah…telah datang kebenaran dan lenyaplah kebatilan….”,,,sedngkan kelompok wahabi juga membangun propaganda anti syiah persis seperti negaranya yaitu saudi yang bersekutu dengan amerika itukah muslim??? hai saudara…???,,org2 yg anti syiah sering memfitnah syiah terutama wahabi yang sok “islam” suci,,merasa yg paling benar,,pada saat diajak dialog menghindar,,ini buktinya kalau mereka picik,,,lempar batu sembunyi tangan…,,atau memang mereka gak punya ilmu??? syiah bisa berinteraksi dengan siapa saja dengan penuh hormat,tapi wahabi susah bermasyarakat,karena semua orang yang bukan golongan mereka dianggap najis kali,,,itukah yg anda maksud sebagai pengikut rosul wahai wahabi???? anda2 tau gak aka historis kelompok kalian?? tau gak siapa abdullhan bin wahab??? tau gak siapa yang menghancurkan kuburan2 dimekkah? itu wahabi yang sok suci…

  37. Rosyad said

    Suni terbagi menjadi beberapa cabang, tetapi seharusnya yang dijadikan acuan untuk diskusi sepantrasnya golongan suni dengan penganut cabang terbesar.
    Begitu pula dengan syi’ah yang terbagi menjadi beberapa cabang, dan seharusnya jua lah yang dijadikan acuan untuk diskusi adalah cabang syiah terbesar.
    Tak perlu dipungkiri, bahwa kalangan suni ada yang bersikap ekstrim terhadap perbedaan, begitu pula dari kalangan syi’ah (saling mengkafirkan satu dengan yang lainnya.
    Coba kita cermati bahwa pandangan-pandangan ekstrim para pengikut suni terhadap syi’ah, begitu pula sebaliknya merupakan pandangan dari cabang-cabang golongan tersebut yang jumlahnya tidak terlalu signifikan untuk mewakili suni maupun syi’ah.
    Bahkan seperti yang ditulis REZANA diatas diungkapkan bahwa salah satu imam mazhab kaum suni yaitu Syafi’i merupakan pencinta Ahlul bait, beliau pernah mengatakan “bila kecintaan ku terhadap ahlul bait membuat aku disebut rafidy, maka aku adalah seorang rafidy”.
    Bukankan banyak tokoh suni terdahulu yang bersikap seperti seorang syi’ah dan bukankah banyak tokoh syi’ah terdahulu yang bersikap seperti seorang suni.
    Jadi sebenarnya sikap ekstrim itu merupakan ketidaktahuan para pengikut golongan tersebut atas hakekat Islam.
    Bersikap mencaci sesama muslim itu merupakan kelemahan dalam mengontrol emosi dalam menyikapi perbedaan.
    @infosyiah
    baik komentar yang penuh emosi atau tidak sebaiknya tetap ditampilkan tak perlu dilakukan spaming, dan sebaiknya infosyiah sebagai moderator harusnya bersikap netral dan tak perlu terbawa suasana.

  38. Lampriet said

    kok islam itu RIBET yah saling sikut menyikut

  39. Abdul-wahid said

    “PUISI ABADI”

    Wahai Syiah, jiwa-jiwa yang dengki…

    Tidak cukupkah kalian dengan doa kami diduduk tasyahud Akhir kami, yaitu …”Allahumma sali ala Muhammad wa’ala ali muhammad (Ya Allah berkahilah Muhammad beserta keluarganya)” disetiap shalat -shalat kami ?

    Tidak cukupkah kalian dengan kalimat ini ? Betapa qalbu itu telah mengeras Naudzubillahi min dzalik !

    Ya Allah kabulkan lah doa Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullahu ta’ala, sebagaimana doa ini terucap dari bibir insan yang dhoif ini…Beliau berucap: “Ya…Allah matikanlah aku diatas Islam dan Sunnah”

  40. zlyfly said

    UNTUK ARIE DOANG
    LOEH DAH PERNAH BACA BUKU ABU ALA MAUDUDI ATO BUKUNYA
    SAYID QTUB ATO BUKU PEMIKIR SUNNI LAINNYA ?
    HARUSNYA LUH BERFIKIR KENAPA BUKU2 SUNNI SENDIRI TERSELIP(HADIS,SEJARAH)DARI FAHAM FAHAM SYIAH ?
    TAPI KENAPA BUKU SYIAH TETAP PADA PEMAHAMANYA?
    JUJURLAH JANGAN MENUTUPI SEJARAH ?
    DARI BUKU2 ULAMA SUNNI SENDIRI SUDAH DAPAT MEMBUKA KEDOK
    PENIPUAN SEJARAH YANG DILAKUKAN OLEH BANI UMAYYAH
    JADI COBALAH ANDA SADAR .
    DARI SEJARAH SAJA KITA DAPAT MENANGKAP,KEBERANIAN MEMBUNUH
    HUSEIN BIN ABI TALIB SUDAH MERUPAKAN HAL YANG HARUS DIFIKIRKAN
    MENGAPA BISA TERJADI SEPERTI ITU?
    WAKTU,BUDAYA,KULTUR,KEADAAN DENGAN GAMPANG PENILAIAN
    CEPAT LANGSUNG TERJADI PEMBUNUHAN TAMPA
    MEMANDANG NABI KASIH DAN CINTA
    APAKAH PROSES SEPERTI ITU GAMPANG TERJADI?
    SEPERTI TERBUNUHNYA SADAM HUSEIN ?
    COBA DIFIKIRKAN KEMBALI
    KALAU SAYA PANDANG KEMBALI BAGAIMANA S.M.KARTOSUWIRYO
    TERBUNUH DAN DIFITNAH? SAMPAI SEKARANG NAMA DIA TETAP
    BUSUK DI BUKU PELAJARAN ANAK SAYA ANDA BOLEH BERTANYA DENGAN SIAPA SAJA ?
    JADI LIHAT FENOMENA MANIPULASI SEJARAH YANG DILAKUKAN
    OLEH ULAMA2 BANI UMAYYAH YANG BERHASIL SAMPAI SEKARANG
    WALAUPUN MASIH TERDAPAT TERKUAK SATU/SATU
    IQRO DONG
    DAN UNTUK ABDUL WAHID PERLU SEDIKIT ANDA TAU
    ORANG PERTAMA YANG MENYELAMATI NAMA ALI UNTUK MENJADI KALIFAH KE 4 ITU ADALAH AHMADBIN HANBAL
    SETELAH 90 TAHUN SEBAGAI BAHAN CACIAN DAN MAKIAN DITENGAH BANGSA ARAB DAN SELURUH UMAT ISLAM
    90 PULUH TAHUN BUKAN WAKTU YANG SINGKAT UNTUK MEMANIPULASI SEJARAH
    BENAR BENAR HAMPIR BERAKAR DIKEPALA KITA GILA BETUL
    TULANG PUNGGUNG BANI UMAYYAH .

  41. DEWI said

    dulukan aKhlak daripada fiqih untuk persatuan islam JANGAN SALING MENGHUJAT KITA SAUDARA…..KITA SAUDARA ……BERJALAN DI JALAN YANG SAMA YAITU ISLAM…..ALLAHUAKBAR !

  42. raja kidul said

    no aswj.no syah. dalam quran allah melarang berpuak puak(bergolongan). SATU KITAB.SATU UMAT.SATU TUHAN.kembalilah kepada alquran.

  43. hamba ALLAH said

    Assalamu’alaikum wr.wb
    Sesungguhnya perdebatan itu di benci oleh ALLAH walaupun yang kita perdebatkan masalah agama dan kita di pihak yang benar karena itu membawa parmusuhan bagi sesama kaum dan marilah kita sama2 bertaqwa kepada ALLAH SWT karena Dia lah sebaik2 pengadil.
    wassallam!

  44. IMAM HHH said

    UNTUK AZA KAMU PERLU BANYAK BELAJAR LAGI KAMU MEMBENCI WAHABI KERANA KAMU TIDAK TAHU WAHABI, KAMU TAHU PASAL WAHABI HANYA PADA KEBURUKAN YNG KAMU DENGAR DARI ORANG YNG TIDAK TAHU WAHABI,WAHABI ITU PENGANUT MAZHAB HAMBALI(ASWJ).SAYA DARI (NU)

  45. IMAM HHH said

    TAMBAHNYA AZA WALAUPUN MEREKA TIDAK MENYEBUT BISMILLAH TAPI SEMBAHYANG MEREKA SAH MENGIKUT AHLI SUNAH WAL JAMAAH,WALAUPUN KITA MENJADI MAKMUM DARI SEORANG WAHABI.WAHABI ITU SAMA DGN UMAT ISLAM SUNI DI SELURUH DUNIA.

  46. iyus said

    Assalamualaikum wr wb
    kalo ane ditanya ente syiah apa suni, ane akan jawab ane syiah dan suni. lho kok bisa?
    begini yach, syiah itu menurut bahasa artinye PENGIKUT, and ente pengikut siapa?, ane pengikut MUHAMMAD BIN ABDULLAH BIN ABDUL MUTHALIB BIN HASYIM BIN ABDIL MANAF BIN KHUSAI BIN KILAB BIN MURRA BIN KAAB BIN LOI BIN GALIB BIN FAHR BIN MALIK BAN ANADZR BIN KINANAH BIN KHUZAIMAH BIN MUDRIKA BIN ILYAS BIN ADNAN HINGGA ISMAIL AS DAN IBRAHIM AS (SAW), and berarti ente bukan suni? eit entar dulu SUNNI/AHLUSUNAH itu artinya jalan yang ditempuh/tata cara dalam segala aspek kehidupan, dan tentunya tata cara yang ane ikutin ya… siapa lagi kalo bukan RASULULLAH SAW
    dan yang penting yang namanya manusia selain RASULULLAH SAW itu perkataannya boleh diikutin boleh juga ditolak, ya tentu barometernya RASULULLAH SAW, kalo bertentangan dengan nash yang sohih ya ditolak, kalo sesuai ya diterima, baik dari ALI,UMAR,ABUBAKAR,USMAN,AISYAH,FATIMAH,KHALID BIN WALID,MUAWIYAH,IBNUMAS’UD,DLL
    NB:SEBENERNYA WAHABI ITU HANYA PENISBATAN KEPADA MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB MURIDNYA IBNU TAIMIYAH DAN HARUS KITA AKUI IBNU TAIMIYAH MEMPUNYAI KONTRIBUSI KEPADA ISLAM YANG SANGAT BESAR TIDAK SEPERTI SAYA,PENGELOLA BLOG INI,ATAU BAHKAN ORANG YANG MEMOJOKKAN PEMIKIRAN SYEIKH TERSEBUT.

  47. Ari Gohan said

    weleh…weleh…weleh

    Saling mengkafirkan…Saling Membenarkan…Saling Menghujat…

    Sama-sama keluar Dalil…Sama-sama keluar Data Sejarah…

    Ya Allah…bukakanlah pintu hatiku tuk menerima hidayah akan keaslian Islam dan sejarahnya yang sebenarnya…Semoga kau mengizinkanku tuk bersua Kekasih-Mu kelak tuk menanyakan akan hal ini secara langsung…

    Yang jelas maksud Blog ini mungkin membuka ruang diskusi terhadap hal yang tertutupi selama ini…

    gue salut ma U Bro..Go a Head Friends….

  48. denjaka syiah said

    MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN MOHON MAAF LAHIR BATIN!

    ….udah sah nih ceritanya kita, ..saudara-saudara muslim?
    …. terus apa yaa?
    ….hmmmm …AYYOOOO hujat-hujatan lagi!! ….udah dicharge nich baterenya selama puasa sekarang full lagi. …orang udah fitri…..kok

  49. Huddy said

    Ass… sesama saudara musti bersatu, cari sll persamaan kita, saling bermaafan, apalagi khusus bulan Syawal ini,

    gue salut sm yg komentar2 + diatas, ok btl postingnya di blog ni.

    always peace bro… go a head brothers.

  50. mahdin said

    assalamualaikum.aku ingin tanya?1.jika ada orang yg menyatukan syiah dan sunni siapa yg gelisah?syiahkah atau sunnikah 2.jika syiah merasa ibadah nya lebih dalam atau lebih tinggi dari SUNNI, apa itu tujuan ibadahnya? ATAU SEBALIKNYA? bagaimana kamu tau kamu paling benar?sedang yg MAHABENAR yaitu ALLAH SWT.3. kalo kamu banggakan karena syiah mu atau sunni mu, apakah ssuai dgn islam mu , quran mu dan apa nabi kita muhammad saw akan setuju andai beliau ada, aku ingin tanyakan hal banyak lain waktu karna pertanyaanku pasti udah anda tahu jawabannya kalo anda muslim. kita punya otak dan akal dan petunjuk yg tiada duanya AL-QURAN.KESIMPULAN UTAMA nya kebesaran nama syiah dan sunni adalah sebuah nama yg di abadikan bisikan setan karena setan amat benci dgn nama islam/alquran dan muhammad saw yg satu(INGAT YANG SATU)……………RENUNGKAN DAN PIKIRKAN MULAI BANGUN TIDUR……..PERLUKAN AKU NAMAKAN DIRIKU ORANG SYIAH ATAU SUNNI………….jika mulai bangun tidur kamu masih sebut dirimu syiah atau sunni kamu adalah setan, wassalam

  51. Kedamaian said

    Kita hidup didunia tujuannya untuk ibadah, yang pada akhirnya ingin ditempatkan ALLAH di surga. Semua yang berkomentar disini (sunni atau syiah) pasti setuju.
    Apa syaratnya agar bisa ditempatkan kelak didalam surga…itu aja yang perlu dilakukan. Gak ada gunanya hujat menghujat, cela mencela dll….ingat ajal bisa menjemput dimana saja, kapan saja dan bagi siapa saja.

  52. ari doang said

    TO ZLYFLY.

    JUSTRU ITULAH JUJURNYA PENULIS SEJARAH DARI KALANGAN SUNNI, BERANI SUDAH DAPAT MEMBUKA KEDOK PENIPUAN SEJARAH OLEH KALANGAN BANI UMAYYAH.

    PEMIKIR SUNNI TIDAK PERNAH MENYELIPKAN HADIS, SEJARAH DARI FAHAM SYI’AH, ANDA SAJA YANG MENGKLAIM BEGITU ?

    COBA ANDA RENUNGKAN DARI FAKTA SEJARAH : ” KENAPA HUSSEIN RA DIBUNUH, DAN SIAPA YANG MEMNYEBABKAN PEMBUNUHAN INI.

    COBA ANDA PELAJARI TAREKAT BANI ALAWI (KITAB-KITABNYA, SEJARAHNYA, SANAD-SANAD AJARANNYA DLL) YANG NOTA BENE ADALAH KETURUNAN AHLUL BAYT RASULULLAH SAW. MEREKA BERKEYAKINAN BAHWA ALLAH AKAN MEMBERSIHKAN PARA AHLUL BAYT DARI KOTORAN (SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM AL QUR’AN), DIBERSIHKAN DARI KOTORAN APA ? YAITU ANTARA LAIN RASA DENGKI, CACI MAKI, FITNAH, DAN MENERIMA KETENTUAN ALLAH SECARA IKHLAS.

    KOREKSI BUAT SDR. IYUS

    MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB BUKANLAH MURIDNYA IBNU TAIMIYAH, IBNU TAIMIYAH MEMPUNYAI MURID IBNU QOYYUM. ANTARA MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB DAN IBNU TAIMIYAH SERTA MURIDNYA IBNU QOYYUM TERBENTANG WAKTU YANG CUKUP PANJANG SEKITAR 300 TAHUN DAN PADA KURUN WAKTU ITU BANYAK SANAD DAN AJARAN YANG TERPUTUS DARI IBNU TAIMIYAH, SEHINGGA AJARAN MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB (WAHABI) SANGAT BEDA DAN CENDERUNG MENYIMPANG JAUH DENGAN IBNU TAIMIYAH MAUPUN MURIDNYA IBNU QOYYUM, APALAGI PENGANUT WAHABI YANG SEKARANG INI YANG DENGAN SEENAKNYA MUDAH MEMBID’AHKAN SESAMA MUSLIM PADAHAL HANYA PADA PERBEDAAN FURU'(CABANG) CUMA MEREKA (WAHABI SEKARANG) YANG MENGANGGAP PERBEDAAN POKOK (USHUL). INILAH YANG DIMANFAATKAN SYI’AH DENGAN MENCAP AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH YANG MENENTANG (BACA YANG TIDAK SEFAHAM) DENGAN SYI’AH DIVONIS SEBAGAI WAHABI DAN ATAU PENGARUH WAHABI.

    YA ALLAH LINDUNGI KAMI DARI KEBOHONGAN SEJARAH YANG DAPAT MENYESATKAN KAMI DARI JALAN YANG LURUS YANG ENGKAU RIDHA.

  53. YD said

    kalo hamas ma fatah sesaat yang mana bro?? kalo muhamadiah dan NU seaat yang mana juga kalo kalian bisa tau??? hmmmmmmm cape dech.. Napa Allah dengan kekuasaanya tidak ciptakan satu keyakinan aja ya??? jadi jelas mana yang sesaat dan mana yang ga…. hmmm

  54. aly said

    hahahaha, pada berantem mulu neh, yang syiah, yang sunni…. masing2 kuat koq argumennya. tapi satu hal yang msih sy pertanyakan, syiah yang toleran dengan kelompok lain terutama sunni sebagai kelompok terbesar di dunia belum bisa terbukti. kalo ama kristen malah toleran, buktinya banyak gereja di tehran. gini, tehran yang merupakan ibu kota Iran dan mempunyai beragam penduduk dari sisi keyakinan, negara dll seharusnya bisa menghargai pluralitas. Tapi buktinya masjid untuk sunni tidak ada di tehran. dalam sunni wajib shlat jumat untuk kaum laki2 dan mereka shalat dlam sehari semalam 5 waktu dengan terpisah. nah, sarana untuk itu gak ada di tehran, mask satu kota tempat shlat jumat hanya satu: di universitas tehran. kalo di Qom see masih wajar kota kecil dengan penduduk lebih dari satu juta jiwa dengan tempat shlat di Mushalla atau di haram.juga biasanya masjid buka di tiga waktu: zuhur, magrib ma subuh, abis itu digembok. kalo gak percaya dateng aja noh ke Iran, buktiin!!

  55. Mat Kiwir said

    Sekiranya anda-anda sekalian berkenan untuk mengunjungi web ini,

    “WAHABI on friendster” : http://profiles.friendster.com/parwahin

    …daripada berantem2….

Tinggalkan Balasan ke YD Batalkan balasan