Info Syiah

Ringan, Segar dan Mencerahkan

Kepala Nabi berada di pangkuan Ali bin Abi Thalib as

Posted by infosyiah pada 0, Maret 19, 2007

Kepala Nabi berada di pangkuan Ali bin Abi Thalib as

Pada tanggal 28 Safar bertepatan dengan tahun 10 hijriah, Nabi Muhammad saw menutup mata dan berpulang ke rahmat ilahi. Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib as: “Nabi berada di pangkuanku ketika ruhnya dicabut. Setelah itu aku mengusap wajahnya. Aku yang memandikan Rasulullah dengan dibantu oleh para malaikat. Semua itu kulakukan sampai menguburkannya…” (Nahjul Balaghah).

Saat-saat Imam Ali bin Abi Thalib as mengafani Rasulullah saw ia berkata: “ayah dan ibuku menjadi perisai untuk wahai Rasulullah! Dengan kematianmu, kami terhalang untuk mendapatkan nikmat, hal yang tidak akan kami alami bila orang lain yang meninggal. Nikmat itu adalah nikmat kenabian dan wahyu. Musibah kehilangan dirimu lebih dari musibah-musibah lainnya. Dirimu tidak dapat dibandingkan dengan yang lainnya. Semua orang merasa sedih dengan kepergianmu. Engkau memerintahkan kami untuk bersabar dan tidak berteriak-teriak. Sumber air mata kami telah kering, sementara kesedihan kami tetap tinggal bersama kami. Namun, semua kesulitan ini tidak ada artinya dibandingkan dengan dirimu. Kematian tidak dapat dihindari. Ketika engkau berada di sisi Allah, jangan lupakan kami. Ingatlah kami di sisi-Nya!…” (Nahjul Balaghah)

Sejarah mencatat bagaimana Ali bin Abi Thalib as dalam suasana berkabung, memandikan mayat Nabi, mengafaninya dan menguburkannya. Sementara itu, sekumpulan sahabat sedang berkumpul di sebuah tempat bernama Saqifah berbicara mengenai suksesi.

Alasan yang dipakai untuk menunjukkan kelayakan mereka sebagai khalifah, sama dengan alasan para pemimpin kabilah sebelum Islam. Menurut mereka, kaum Anshar mengklaim mereka lebih pantas karena mereka yang menolong kaum Muhajirin. Mereka memberi tempat ketika kaum Muhajirin diusir di Mekkah. Sementara Muhajirin mengatakan mereka lebih layak karena Nabi dari kaum muhajirin.

Sungguh ironis kondisi kaum muslimin awal Islam. Baru ditinggal sang pemimpin sudah ribut.[infosyiah]

15 Tanggapan to “Kepala Nabi berada di pangkuan Ali bin Abi Thalib as”

  1. adji said

    Bila umat Muhammad Rasulullah menyampaikan keutamaan-keutamaan Sayidina Ali, banyak orang menuduh mereka mempertuhankan Sayidina Ali.Padahal kita hanya mengingat keutamaan-keutamaan itu agar kita meneladaninya.Ada baiknya semua Muslim mengetahui keutamaan beliau agar tidak salah sangka:
    1.Beliau adalah sagtu-satunya manusia yang dilahirkan di dalam Ka’bah
    2.Beliau tidak pernah mengotori wajahnya dengan bersujud di depan berhala.
    3.Pada pasca balita beliau “diambil” Rasulullah untuk hidup bersama beliau;dan tidak pernah ber;pisah sampai wafat Rasul.
    4.Pada tahun ke tiga kenabian saat Rasulullah mengajak kerabat dekatnya masuk Islam dan meminta mereka membantu Rasul,sampai tiga kali hanya beliau (Sayidina Ali yang masih belia) yang menjawab dan menyanggupinya.
    5.Beliau tidur di ranjang Rasul agar Rasulullah dapat keluar untuk hijrah dengan selamat,karena para musuh menyangka Rasul masih ada di ranjangnya.
    6.Beliau adalah orang yang melakukan sedekah sembari rukuk sebagaimana disebut dalam AlWQur’an
    7.Beliau adalah “diri-diri kami”yang dipilih Rasul untuk bermubahalah dengan pendeta Najran.
    8.Beliau selalu menjadi pahlawan Rasul dalam peperangan termasuk dalam perang Uhud yang membahayakan keselematan Rasul.
    9.Sewaktu para sahabat dipersaudarakan berpasang-pasangan,beliau adalah saudara dan pasangan Rasulullah.
    10.Bila Rasulullah adalah kota ilmu maka beliau adalah pintu untuk masuk ke kota itu.
    11.Sayidina Ali terhadap Rasulullah ibaratnya adalah Harun bagi Musa, hanyasaja tiada nabi lagi sesudah Rasulullah.
    12.Sayidina Ali adalah saudara sepupu, anak angkat dan didik sekaligus menantu Rasulullah yang dianggap lebih mulia dari puteri Rasul sendiri yang paling Rasul cintai.
    Dan Al-Qur’an , Hadis,sejarah,riwayat, tafsir menceriterakan begitu banyak lagi kisah keutamaan Sayidina Ali.Namun kami tidak memertuhankan beliau,hanya mengenang keutakmaan-keutamaan itu agar kami selalu mendapat karomah,karena kami mengikuti contoh keteladanan itu.Tentu tidak heran kalau Khalifah Umar bin Khattab pun sangat menginginkan keutamaan itu.

  2. idin said

    Benar sekali komentar adji. Semuanya benar tanpa sanggahan sedikitpun. Namun begitu akan lebih bijak bila saudara2 kita Muslim semua tidak mencemooh sahabat lainnya di luar Imam ‘Ali bin Abi Thalib dan Ahlul bayt.

    Sekedar membeberkan fakta adalah kewajiban kita semua. Tanpa subjektifitas yang mana kadang2 rekan2 kita yang lain masih saja terbawa emosi plus ego. Kita tentunya berpijak pada wejangan Rasulullah SAW kan? Beliau pernah berkata, “Janganlah ada di antara kalian yang mencemooh sahabat2ku. Kalau saja ada di antara kalian yang menginfaqkan emas sebesar bukit Uhud, maka belumlah akan setara dengan apa yang telah mereka (sahabat2ku) lakukan.” (maaf lupa riwayat siapa, bisa ditambahkan)

    Di sisi lain Ahlul bayt adalah keluarga Rasulullah yang disucikan oleh Allah SWT sehingga layak untuk kita sucikan juga. Tentunya dengan tidak melebihi pujian yang hanya untuk Allah (Alhamdulillah) dan shalawat atas RasulNya SAW. Itu saja batasannya.

    Soal Yazin bin Mu’awiyah yang memerangi Imam Husayn (yang memenggal beliau dan mengarak kepalanya adalah jenderalnya) biarlah Allah SWT yang menjadi hakim (alaysa-Llaahu biahkamil haakimiin).

    Selamat buat saudara2 Muslim Syi’ah untuk mendudukkan semua perkara pada tempatnya. Dengan begitu telah mengarah kepada keadilan Allah. Biarlah sejarah yang mengungkap semua. Kita Muslim tetap ummatan waahidah. Salam.

  3. arjuna said

    maaf..Sebelumnya, beberapa waktu yang lalu kebetulan saya membaca majalah kiblati edisi juli-agustus 2007. Menurut majalah tersebut bahwa ada periwayatan hadist mengenai berita bahwa “Rasulullah wafat dalam pangkuan atau dada Fatimah Zahra As” bisakah anda menjelaskan mana yang benar sesuai Hadits yang anda ketahui dan Sahih periwayatannya jika anda mengaku sebagai ahlul bait nabi. makasiy

  4. searcher said

    kalo ga salah, Rasulullah wafat di dada imam Ali, tapi ada juga yang meriwayatkan sayyidah Zahra menangis dan meletakkan kepalanya di dada Rasulullah tapi sesaat setelah beliau wafat. jadi justru kepala sayyidah Zahra yang di dada Rasulullah

  5. Arjuna Sunni-Syi'ah said

    ooh begitu tenkyu dah,tapi ane masih kurang puas jawaban dari ente..mane hadits nye?atawa sumber yang pas gitu..dari kitabnya Syiah mungkin

  6. Benyamin said

    INI KAN SEJARAH VERSI SYIAH ? BAGAIMANA MENGENAI SEJARAH VERSI LAIN YANG ROWINYA LEBIH BANYAK ?!!

    LEBIH MUTAWATIR..!!

  7. dith said

    emang sejarah islam di mata syiah n lainnya beda ya!????

  8. denjaka syiah said

    ROWINYA lebih banyak? wah anda penganut demokrasi tulen pak Benyamin, wah gawat itu kalau diterapkan di islam. malah bisa2 gak ada itu islam, iya dong, lha wong Rasulullah dulu pernah pengikutnya cuma Imam Ali dan sayyidah Khadijah.

  9. ahmad said

    tentang di pangkuan siapa kepala Nabi meninggal, akan lebih baik kalo melihat dari 2 sumbernya aja…yakni hadits-hadits syiah dan sunni. itu baru orang yang bener-bener ingin mengetahui mana yang benar..juga kalian harus tau mana hadis-hadis yang palsu dan shahih, apa saja syarat2 juga ketentuannya jadi tidak membantah secara membuta dan emosional….SELAMAT MENCARI.

  10. yudhie said

    Imam ali sebenarnya tidak pernah mencaci abu bakar juga umar, bahkan mendoakan mereka ketika menjelang ajalnya. lihat saja dalam nahjul balaghah. Memang benar pengganti setelah Rasulullah SAW wafat ialah Ali bn abi thalib, namun ketika abu bakar sudah dibaiat oleh beberapa sahabat imam ali pun tidak tinggal diam. Bahkan sudah menunjukkan hujah2 secara jelas di depan abu bakar. Cara seperti itulah yang ditempuh beliau, dengan jalan damai dan sabar..jadi tidak kemudian mengangkat senjata melawan abu bakar, bukankah kaluu demikian umat akan terpecah, padahal baru terbentuk dan berusia muda juga baru saja ditinggalkan nabinya. Itu saja yang perlu saya sampaikan kepada saudara2 kita sesama muslim, karena bagaimanapun pemerintahan tetap harus berjalan..wassalamu’alaikum warrahmatullah wabarokatuh

  11. zulfikar said

    udahlah jangan bertengkar…musuh yang kita hadapi sekarang ini bukanlah sesama muslim, tapi non muslim yang bermaksud menghancurkan umat islam…ingat non muslim yang berniat jahat aja ya, yang bersikap baik dan damai tentu ga lah. jadi bisa kita lihat si amerika yang sebenernya jadi musuh kita, segelintir orang yang duduk di pemerintahan mereka itulah yang bermaksud jahat terhadap kita umat islam…tolong diingat yaa sodara2ku muslim lainnya, jangan bertengkar sendiri nanti kita lemah dan mudah dihancurkan….OKEEEEEEEEEE.

  12. Fahsant Myha said

    salam buat nabi kita yang telah mebawa kita dari kegegelapan samapai terang benderang ini. tolong yang telah membuat ini jangan apinya oke

  13. jazzholic said

    hahahaha dasar hasil doktrin kaum wahaby, dikit2 minta hadist, dikit2 minta hadist

    selalu minta disuapin ma hadist, padahal si pembuat hadis setelah kematian baginda rasul sendiri yang jadi pembuat hadis palsu, Abu Bakar, tanpa bermaksud menghina beliau, hanya mengkritik, baca mengenai tanah Fadak

    oke, gini aja dah…. okelah Nabi Muhammad SAW, manusia paling suci seantero jagat yang di ciptakan oleh zat yang maha suci seluruh alam menginggal tidak diatas dada imam Ali. oke bener kata elu dah. kalo gitu
    sesungguhnya imam ali adalah orang yang telah menomor dua-kan urusan dunia, dan menomorsatukan urusan islam, buktinya urusan mengurus jenazah adalah urusan yang harus disegerakan, apalagi menyangkut Jenazah Nabi Muhammad SAW, sedangkan mana orang2 lain yang kalian anggap khalifah ini itu, malah ngurusin tahta,DASAR MANUSIA-MANUSIA TIDAK BEROTAK!!! kejer tuh dunia, makan tuh tanah fadak

    Maaf, kalo ada yang keberatan silahkan kontak ke nomor ini 085643453659

    assalamualaikum…

  14. Juan said

    Maaf kalau menyela… saya pikir, perbedaan dikembalikan ke keyakinan masing-masing, toh semua itu dipertanggungjawabkan secara individu dihadapan Allah SWT kan…

    Umat islam sering terpecah karena terlalu banyak mengurusi perbedaannya satu demi yang lain… dan ini justru dimanfaatkan musuh2 kita dengan politik devide at impera… Musuh2 kita melihat kita mudah berselisih satu sama lain dengan dasar perbedaan keyakinan kita… Lebih baik kita fokuskan bagaimana kita menghadapi mereka saja… Bersatu di atas perbedaan untuk menghadapi kaum kafir yang memerangi kita..

  15. zahrul ulum said

    wis gak ngerti aku. sing jelas umar bin abdul aziz sang reformis itu-lah yang berusaha menghilangkan caci-maki ketika khotbah thd imam ali, ketika beliau menjadi khalifah. dan 4 khalifah arrasyidun itu masing-masing punya keunggulan dan keutamaan. barangkali sudah garis keturunan orang yg mulia mendapat perlakuan yg kurang sopan! jadi akur-akur saja. fastabiqul khairat?? emangnya ngapain kita hidup di dunia kalau tidak spt surat al-‘Asr (demi masa)

Tinggalkan komentar