Info Syiah

Ringan, Segar dan Mencerahkan

Usaha menggagalkan acara Arbain di Malang

Posted by infosyiah pada 0, Maret 10, 2007

Usaha menggagalkan acara Arbain di Malang

Setelah melaksanakan salat Jumat kemarin, ada laporan bahwa pihak STPP Bedali, Lawang, Malang, Jawa Timur, telah membatalkan secara sepihak penggunaan gedung yang mereka miliki, yang sedianya akan digunakan untuk Arba’in, hari ini, 10 Maret 2006.

Ikhwan se Lawang, Malang, sempat melakukan keberatan atas hal tersebut, mengingat mereka telah melakukan perjanjian penggunaan gedung, yang dibuktikan dengan pelunasan seluruh kewajiban pembayaran.

Alasan yang digunakan oleh pihak STPP adalah karena gedung yang sama akan digunakan bagi event lain. Namun, menurut penelusuran ikhwan setempat, ada indikasi penekanan sepihak dari seseorang, kepada pihak keamanan, yang berujung pada penekanan pada pemilik gedung untuk membatalkan penggunaan bagi acara Arba’in.

Ikhwan Syi’ah yang telah menerima undangan sedang menunggu berita terakhir perkembangan masalah pembatalan secara sepihak ini.[infosyiah]

85 Tanggapan to “Usaha menggagalkan acara Arbain di Malang”

  1. ressay said

    saudaraku, semoga engkau diberikan kesabaran yang cukup untuk menghadapi monyet-monyet yang berwujud manusia.

    Semoga Al-Husein, melihat ketulusan kalian dalam mengenang kesyahidannya.

  2. infosyiah said

    Rupanya semakin gerah saja mereka. Kebencian yang dalam kepada Ahlul Bait Nabi mulai didemonstrasikan secara terbuka…

  3. acara ratapan HARAM dalam islam, Nabi bersabda : “bukan golonganku orang yang menampar-nampar pipi, merobek-robek baju, dan meratap seperti ratapan orang jahiliyah.” bertobatlahlah wahai kaum syiah, kembalilah kedalam ajaran islam yang benar. Hati hati dengan makar abdullah bin saba’, lihatlah sudah banyak korban berjatuhan lantaran fitnah yang ditimbulkannya.

  4. infosyiah said

    Fitnah itu bukan siapa-siapa tapi Wahabi yang berbaju Salafi. Wahabi yang tidak pernah tenang sebelum mengkafirkan seluruh kaum muslimin. Wahabi yang dibentuk oleh Inggris.

  5. zakiyah said

    slm alkm saudara dan kawan seperjuangan… al-husain dan datuknya saat ini sedang melihat kita. saya dan teman2 di makassar berdoa smg peringatan arbain di malang dan sekitarnya tetap dapat berjalan karena tak ada satu apa pun yang dapat menghalangi kita baik jarak waktu dan tempat untuk tetap merenungi, meresapi semangat al-husain !! kami di makassar sendiri baru hari ini melaksanakan peringatan arbain. doa dan tawassul kita bersatu bertemu dilapisan udara,langit dan bumi.
    salam…. salam… salam…..
    salam…. ‘ala aba abdillah
    salam ‘ala ali yibnil al-husain
    salam…. ‘ala aulad al-husain
    salam…. ‘ala ashab al-husain
    salam alaikum wr wb

  6. infosyiah said

    Sampai sekarang infosyiah belum mendapatkan kabar lanjutan mengenai masalah di Malang. Semoga Allah memudahkan urusan mereka. Insya Allah…
    Oh iya, bila ikhwan di Makassar punya informasi, infosyiah dengan senang hati memuatnya…

  7. bentrok terus. orang lain udah bisa bikin komputer kita bentrok terus.

  8. Haji Muhammad Abdullah said

    Assalamualaikum

    ALQURAN 4:148 (Surah An Nisa)
    Allah tidak menyukai ucapan buruk yang sengaja diucapkan; kecuali oleh orang orang yang dianiaya. Allah maha mendengar dan juga maha mengetahui.

    Kitab Nahjul Balagho, Nasihat no 359
    Imam Ali Ibn Tholib melarang pengikut pengikutnya untuk menghina orang lain; termasuk melarang menghina musuh musuh Islam. Barangsiapa yang paling banyak menghina; maka dia akan mendapatkan dosa yang paling besar.

    Imam Husian Ibn Ali bersabar menghadapi musuh musuh Islam di Karbala Iraq. Imam Husain terus memuji Allah pada saat saat terahir; sehingga Imam Husain Ibn Ali mati Syahid.

    Jika para pembaca menghadiri Sholat Jumad di dalam Masjid2 yang dimiliki dan yang dikelolah oleh pengikut2 madhab Ahlul Bait (Syiah) di Iraq dan Lebanon; maka para pembaca dapat mendengarkan pembukaan Khotbah dimulai dengan pembaca Surah Al ‘Asr.

    ALQURAN 103:3 (Surah Al ‘Asr)
    Waktu demi waktu; sesungguhnya manusia di dalam kerugian besar; kecuali mereka yang beriman dan mengerjakan kebaikan2 (amal sholeh) dan juga saling menasehati untuk mentaati kebenaran (AlQuran) dan kesabaran

    ALQURAN 104:9 (Surah Al Humazah)
    Kercelakaan yang besar untuk pengumpat dan pencela.

    Kita sebagai pengikut madhab Ahlul Bait (Syiah) harus terus menerus melakukan diskusi dan dialog dengan baik, ramah tamah dan sopan santun; karena kepribadian yang baik adalah tanda tanda pengikut madhab Ahlul Bait (Syiah).

    Emosi dan marah marah akan memperburuk situsai dan merugikan semua pihak; terutama merugikan pengikut2 madhab Ahlul Bait (Syiah) sendiri. Mereka yang tidak dapat menahan emosi dan kemarahan bukan pengikut madhab Ahlul Bait (Syiah); baca Kitab Nahjul Balaghoh dan Kitab Al Kafi.

  9. infosyiah said

    @ Anak Sultan, selamat kenal…
    Memangnya seluruh Indonseia hanya diminta buat komputer? Blog Anda sendiri tidak memuat tentang masalah komputer…

    @ Haji Abdullah, sebisa mungkin komentarnya gak terlalu panjang…

  10. salam kenal juga, soal buat komputer itu contoh saja. yang paling saya inginkan adalah agar tidak adanya saling bentrok intern umat yang mengaku islam. syiah atau bukan, selama termasuk islam bukankah mengakui ALLAH juga Tuhannya? kecuali dengan non muslim. kalau saya pribadi tidak mempermasalahkan golongan yang ada di agama Islam sebab kalau dipermasalahkan pasti masing-masing punya pegangan. Lebih baik saya beribadah sesuai dengan yang saya yakini, masalah pahala, surga, neraka, biar nanti ALLAH di akhirat yang memutuskan atas saya. seandainya cara saya beribadah dan berpegangan selama ini salah maka saya serahkan kepada-Nya untuk membenarkan atau menghukum saya. Dan hanya ALLAH lah hakim yang seadil-adilnya.

  11. infosyiah said

    Nah gitu dong…
    Seandainya kaum muslimin seperti Anak Sultan, bakal damainya dunia ini…
    Sayangnya sebagian suka sekali menebar fitnah dan mengkafirkan yang lainnya. Sekalipun Anak Sultan tidak mempermasalahkan golongan lain, mereka akan mempermasalahkan Anda.
    Nah, disinilah masalahnya. Untuk itu perlu ada informasi dan penjelasan agar masalahnya jelas…

  12. assalamu ala man taba’ul huda
    saudara-saudara yang masih meridhoi Allah azza wa jalla sbg Illahnya,Muhammad SAW sebagai Nabinya,Nabi melarang umatnya mengagungkan beliau secara berlebihan sebagaimana kaum nasrani yang berlebihan trhdp Nabi Isa As.
    Apa jadinya jika kita berlebihan mengagungkan Nabi Muhammad,apalagi yang tingkatnya di bawah beliau spt Imam Husein,dll.dan bukan berarti kita tidak menghormatinya,apalagi mereka rohimahumullah sudah mangkat,yang amalnya sudah terputus,sampai-sampai Imam Husein dimintai ridhonya,kenapa ga minta ridho Allah saja??apa bedanya kita dengan umat nasrani yang meminta kepada nabi Isa yang sudah mangkat??hati-hati saudaraku,karena hal ini menyangkut fundamen keimanan,yang kesalahannya lebih fatal dari dosa-dosa besar,yang hal itu bisa mengeluarkan kita dari keimanan Islam.
    Seorang sahabat Nabi pernah memperingatkan kita dari ahli bid ah yang lebih berbahaya dari orang-orang kafir,kenapa??karena orang kafir jelas permusuhannya kepada kita,sedangkan ahli bid ah,seperti musuh dalam selimut,yang kita tidak sadari,karena memakai baju islam,membalikan kita dari islam yang sebenarnya.ini hanyalah nasihat,dan hanya Allah yang memberi taufiq.

  13. abu fadl said

    Ridho dan syafaat dua hal yang berbeda. Umat Syiah meminta syafaat dari Rasulullah dan Imam-imam Suci karena memang perintah (ridho) Allah.

    Kelompok Islam yang paling berbahaya adalah kelompok yang ditunggangi AS & Israel yang memecah belah persatuan Islam dengan takfir dan alasan pembid’ahan.

  14. ressay said

    Tetapi kok saya tidak sependapat dengan anak sultan.

    Apa yang saya tangkap dari komentar anak sultan ini, nampaknya beliau lebih senang berada dalam kenyamanan.

    Menurut saya, kita harus bisa membedakan antara kenyamanan dan kebenaran.

    Contoh misalnya:
    Orang bernama A menganggap bahwa tidur di WC adalah sebuah kenyamanan. Dia merasa nyaman tidur di WC. Perkara orang memandangnya seperti apa, itu persoalan belakangan. yang jelas bagi A sekarang bahwa tidur di WC adalah sebuah kenyamanan.

    Tetapi kita sebagai manusia tidak hanya dituntut untuk hanya mencari kenyamanan saja. Kita juga harus terus menerus mencari secercah cahaya kebenaran. Memang Allah yang lebih mengetahui siapa2 di antara kita yang tersesat dan mendapat petunjuk-Nya, di dalam Al-Qur’an disebutkan seperti itu. tetapi, kita sebagai manusia yang cenderung untuk terus menerus berusaha menyempurnakan diri harus mencari kebenaran. Dalam rangka menyempurnakan diri guna mencari kebenaran, diperlukanlah pengetahuan. maka dari itu, dibutuhkan pengetahuan yang benar agar kita juga sampai pada kebenaran.

    gitu menurut saya. kalau menurut Antum semua gimana?

  15. infosyiah said

    @ Nuryadi Asgor, terlihat Anda tidak mampu menemukan sebab dibalik pelarangan terhadap pengagungan Nabi Isa as. Pelarangan itu karena mereka menganggap Nabi Isa as sebagai Tuhan. Sementara pengagungan semasa tetap pada tataran manusia tidak bermasalah. Bahkan Allah sendiri mengagungkan Nabi Muhammad saw dengan mengatakan ia berada di atas akhlak yang agung. Allah tidak megatakan Nabi berakhlak agung tapi di atasnya. Apa ini bukan pengagungan. Sementara selainnya yang Anda sampaikan bisa didiskuskan lagi. Tapi apa Anda bersedia?

    @ Abu Fadl, Wahabi yang berkedok salafi selalu saja tidak pernah bisa membedakan apa yang Antum sebutkan itu. Bagi mereka semua sama, kalau bukan putih pasti hitam.

    @ Kebenaran memang berharga. Kita diminta untuk mencari kebenaran semampu kita. Bukan senyaman kita…

  16. abu fadl said

    @ Nuryadi Asgor
    Menambahkan penjelasan Infosyiah ttg memuliakan para figur-figur manusia suci, bukankah Allah & malaikat-Nya juga memuliakan mereka dengan salawat dan memerintahkan orang beriman untuk bersalawat juga?

  17. infosyiah said

    Terima kasih atas tambahannya…

  18. Wibi said

    Salam,
    jgn ngaku2 syi’i kalo masih lalai dalam solat.
    jgn ngaku2 syi’i kalo masih ada kedengkian didalam hati.
    jgn ngaku2 syi’i kalo masih melihat hal yang haram.
    jgn ngaku2 syi’i kalo belum mndirikan tahajud.
    jgn ngaku2 syi’i kalo masih sombong jadi pengikut Ali.
    jgn ngaku2 syi’i kalo sikat gigi cuma 1X sehari.
    jgn ngaku2 syi’i kalo solat subuh sering di qadha.
    jgn ngaku2 syi’i kalo tiap mo solat ga sikat gigi, ga pake parfum, ga pake baju yg indah, ga nyisiran.
    jgn ngaku2 syi’i kalo masih bersedekah untuk orang lain sedangkan keluarganya blum dibantu.

    WAHAI ORANG2 YG BERANI MENYATAKAN DIRINYA SEBAGAI ORANG SYIAH, MALULAH …MALULAH KEPADA ALLAH, MALULAH KEPADA RASULULLAH SAW, MALULAH KEPADA IMAM ALI AS DAN MA’SHUMIN…

    mari kita perbaiki diri… tulisan ini khusus untuk saya, yg selalu mengulang2 maksiat di hadapan Allah dan Rasul saw….

    Wassalam,
    wibi – yg akan menerima banyak siksa di alam barzakh… :”'(

  19. infosyiah said

    Salam kenal Mas Wibi,
    Wah, ceritain lebih banyak dong tentang alam barzakh, jadi penasaran…
    Apa yang Anda sebutkan di atas itu memang benar. Namun jangan lupa, bahwa iman itu bertingkat-tingkat. Oleh karena itu tidak semua bisa seperti Anda. Tapi bukan berarti mereka tetap harus mempertahankan kebiasaan buruk itu…

  20. sebelumnya saya hendak menyatakan bahwa saya ingin menemui/mendekati kebenaran,terkhusus dalam hal ini menyangkut sunni-syi’ah,seobyektif mungkin.saya mengajak kita semua untuk tidak apriori dulu,bersikap tenang,santun dan memfungsikan petunjuk dan akal kita semaksimal mungkin.saya tidak ingin menzholimi pihak yang benar,saya tidak ingin menzholimi para sahabat Nabi Muhammad SAW,juga ahlul bait beliau semuanya.
    saat ini saya hanya berasumsi,misalnya seandainya pihak sunni tidak berada dalam kebenaran,paling banter menzholimi secara pasif pihak Imam Ali Rodhiyallohuanhu-itupun masih dalam penelitian,apakah Imam Ali ridho atau tidak pada 3 kekhalifahan yang mendahului beliau -,dari segi urutan kekhalifahan.Tapi sebaliknya,jika pihak Syiah tidak berada dalam kebenaran,asumsinya selama ini meleset,berarti sudah menzholimi secara aktif para sahabat Nabi Muhammad SAW,dengan mencercanya,bahkan yang Ghulat sampai mengkafirkan mereka Rodiyallohuanhum.
    mengenai ridho Imam Husein Rodhiyallahuanhu,saya khawatir termasuk pada kekhususan Allah Azza wa jalla,karena manusia yang sudah meninggal terputus amalnya,artinya tidak bisa memberi manfaat maupun mudhorot,hatta nabi sekalipun.dan kalaupun bisa ,kenapa tidak minta ridho Nabi saja,begitu maksud saja,dan sekali lagi bukan berarti menutup mata dari kemuliaan Imam Hussein atau yang lainnya,karena dulu juga ketika Nabi Muhammad SAW sudah mangkat,para sahabat beralih ke paman beliau SAW untuk minta dido’akan.Ini menunjukkan tidak boleh dan tidak bermanfaatnya meminta kepada yang sudah meninggal.
    saya,kira sementara kita harus keluar dulu dari kotak-kotak/batas-batas tegas yang terbentuk waktu belakangan,seperti sunni,syiah,mu’tazilah,khawarij,irja’,maturidy dlst…..yang kita cari Insya Allah,kebenaran ,Al Islam yang satu.
    dan saya lihat pertentangan sengit antar kelompok tsb terjadi di arus bawah,grass root,hanya pengikut-pengikut instant saja yang ribut.karena beberapa kali saya menemukan ulama sunni yang memakai pendapat ulama orang lain walaupun dari Syi’ah.dan juga Syi’ah yang mana dulu yang kita bicarakan,bukankah kita sudah maklum jika Syi’ah itu bukan hanya satu,tapi bergradasi misalnya dari sikapnya terhadap para sahabat nabi SAW.saya kira saya bersedia untuk berdiskusi lebih lanjut jika perlu bahasan diperluas mundur ke belakang menyangkut agama samawi,agama budaya,dan wilayah atheisme,banyak tokoh yang bisa kita rujuk seperti,Harun Yahya,Ahmad Deedat atau ilmuwan ,saintis,Filsuf dll.Intinya kita perlu melakukan pembahasan yang integral,radikal dan komprehensif.saya kira akan sangat menarik dan tentunya dalam ikhtiar mencari kebenaran ..dan diusahakan dalam semangat persaudaraan dalam islam bukan?

  21. infosyiah said

    Terima kasih atas tanggapan selanjutnya Mas Nuryadi Asgor…
    Dalam beberapa poin Anda telah mengalami kemajuan. Anda mengatakan bahwa di Syiah juga ada gradasi, sekalipun pada bagian pertama tanggapan Anda masih juga menarik kembali lagi isu cacian dan ghulat.
    Perlu kami sampaikan, Syiah yang kami pahami tidak mencaci apa lagi sampai ghulat.
    Ajakan Anda untuk tidk apriori sudah baik, tapi sayangnya Anda sendiri yang terjatuh ke dalamnya. Mengapa harus demikian?
    Bila Anda mengajak kitakeluar dari bingkai yang melingkari kita masing-masing, baik, itu kami respon dengan sangat positif.
    Sayangnya, sekali lagi, Anda secara cerdas membawa Ahli Sunah, padahal dalam hal ini jelas berbeda antara Ahli Sunah dengan Wahabi/salafi.
    Anda mengatakan bahwa ulama Ahli Sunah ada yang memakai pendapat Syiah, memang begitu adanya, karena pada saat yang sama ulama Syiah juga mempergunakan pendapat ulama ahli sunah.
    Yang menjadi permasalahan selama ini adalah Wahabi/salafi yang mencoba menggunting dalam lipatan. Mereka tidak hanya mengkafirkan Syiah tapi juga Ahli Sunah. Namun, ketika menghadapi Syiah, mereka mencatut nama Ahli Sunah, sebuah strategi yang kotor.

  22. Umar said

    Membaca komen2 pada topik berita ini, saya menemukan banyak topik diskusi berseliweran secara tidak terstruktur. Usul saya, diskusikan topik tsb satu per satu, supaya lebih bermanfaat. Mau mulai dari yg mana dulu: kultus, sahabat, tawassul, dll sampai2 untuk membuat list-nya saja susah saya dari banyaknya topik yg berseliweran nggak karuan. Gimana?

  23. infosyiah said

    Punya usulan untuk forum diskusi yang lebih baik?
    Infosyiah sangat antusias dengan ide ini…

  24. alakebodoh kamu ini,mau ribut-ribut….kan orang syiah punya argumen….yang argumennya ada dikitab syiah dan sunni tentang kelakuan sahabat.oi cice…..kamu tuh buyan nian alias bodoh.yang penting orang syiah tidak menjelekkan ALLAH,RASUL.Biarkan Allah yang akan menghakimi orang Syiah,gitu aja repot.Nabi hanya mengatakan ummatku akan pecah menjadi 73 firqoh dan satu yang selamat/benar.Nabi tidak memerintahkan kita berperang antara Sunni dan Syiah,dan juga ia tidak menyatakan Syiah sesat atau Sunni sesat.Kita sekarang tidak punya pemimpin,jadi siapa yang belagak hebat jadi hakim alias paling benar.Sekarang ini,orang dari penganut Islam menjadi kafir tidak ada yang boleh menghakiminya.Oi buyan, negara kita ini bukan negara AGAMA.Hatta,orang Ahmadiyah sekalipun jangan dilarang,kecuali setelah ada IMAM ZAMAN.Sekarang Islam itu bersaudara.Jangan sok suci merasa sudah menjalankan agama yang benar.Negarakita masih kerjasama dengan orang kafir,katanya ada negara OKI, kenapa mandul.Silakan kirim komentar ke E-mail saya……yang dak setuju.!!!!!

  25. Umar said

    Kalau tidak ada media forum diskusi lain, ya pakai yang ini saja, tapi pembahasan topiknya 1 per 1, diusahakan jangan meloncat2 topiknya. Tapi memang kurang nyaman membacanya karena fasilitas ini kan sebenarnya untuk sekedar kasih komen yg biasanya nggak panjang2. Tapi ya nggak ada rotan akar pun jadi. Terima kasih.

  26. ressay said

    Apa perlu kita buat forum diskusi? kalau aku sih perlu dan sangat sepakat.

  27. infosyiah said

    @ Drajad Wibawa, kalau komentarnya ke emailnya langsung, ntar infosyiah jadi kosong. Heheee…
    Ok, salam kenal…

    @ Umar, memang untuk sementara bisanya seperti ini, tapi nanti…?

    @ Ressay, punya usulan yang lebih konkrit?

  28. ressay said

    Ya Antum buat forum diskusi pake forum phpBB. hehehe…tau mau nimbrung di forum yang aku buat? masih sepi tuh….

    pada kesana terus buat tema masing2 sesuai dengan kategorinya yach.

    http://ressay.mywebcafe.net/

  29. Haji Muhammad Abdullah said

    Assalamualaikum

    ALQURAN 32:22
    Siapakah yang lebih jahat dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat ayat Allah (AlQuran); kemudian dia berpaling? Sesungguhnya Kami akan menyiksa mereka yang berdosa dengan siksaan yang sangat keras.

    Madhab Ahlul Bait (Syiah) sangat mengutamakan AlQuran dan Sunnah; tetapi banyak pengikut madhab Ahlul Bait (Syiah) di Indonesia yang malas membaca AlQuran dan juga tidak pernah membaca Kitab Nahjul Balaghoh untuk mengerti Sunnah; sehingga mereka tidak mengerti tentang madhab Ahlul Bait (Syiah) dengan baik dan benar.

    Walaupun tidak semua; tetapi banyak orang yang mengakui sebagai pengikut madhab Ahlul Bait (Syiah) lebih suka melaksanakan perbuatan2 Jahiliyah dari pada melaksanakan ajaran2 Islam sesuai dengan madhab Ahlul Bait (Syiah); karena mereka malas membaca AlQuran dan mempelajari Sunnah yang tertulis di dalam Kitab Nahjul Balaghoh.

    Syirik dan pemikiran2 Jahiliyah menyebar luas di antara orang2 tertentu yang mengikuti madhab Ahlul Bait (Syiah) di Indonesia dan di dunia; karena kesombongan mereka sendiri; sehingga mereka malas membaca AlQuran dengan teliti.

    Kitab Nahjul Balaghoh, Nasihat no 409
    Imam Ali Ibn Tholib berkata : “Seorang anak mempunyai hak terhadap bapaknya; begitu juga seorang bapak mempunyai hak terhadapat anaknya. Seorang anak wajib mematuhi ke dua orang tuanya; kecuali kedua orang tuanya menyuruh anak tersebut melakukan perbuatan yang berdosa sehingga melanggar AlQuran. Seorang bapak berkewajiban memberikan pendidikan kepada anaknya dan juga mengajarkan AlQuran kepada anaknya!”

    Kitab Al Kafi, Kitab Fadhli Al Quran
    Imam Jafar Shodiq berkata bahwa seorang yang beriman wajib mempelajari AlQuran sampai ahir hayatnya. Mereka yang telah tua; sehingga mereka mengalami kesukaran untuk mengahafal AlQuran; akan diberikan pahala yang besar oleh Allah.

    ALQURAN 25:30-31
    30. Rasulullah berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah meninggalkan AlQuran!”
    31. Allah berkata: “Kami telah adakan musuh musuh untuk semua Nabi ; dari mereka yang berdosa; dan cukuplah Tuhanmu menjadi pemberi petunjuk (dengan AlQuran) dan penolong.

    Pengikut2 madhab Ahlul Bait (Syiah) yang rajin melakukan TAQLID buta kepada Ulama adalah orang2 yang bodoh; karena Ulama juga dapat melakukan kesalahan2. Alim/Ulama atau Faqih/Fuqoha yang telah wafat tidak dapat dijadikan rujukan di dalam Aqidah madhab Ahlul Bait (Syiah); karena Ulama & Fuqoha yang telah wafat tidak dapat kembali ke dunia ini untuk memperbaiki buku2 Fiqih yang pernah mereka tulis sebelumnya.

  30. …….gimana forum diskusinya?,masalah merasa benar atau sejenisnya,memang diperlukan dalam diskusi,selama dalam batas wajar,supaya terjadi proses aksi – reaksi hingga menghasilkan sintesa baru.kalau diskusinya yang sepaham semua,ya hasilnya gitu-gitu aja,paling2 muatannya sentimen kelompok pribadi saja.
    Orang lain malah sudah dialog lintas agama,lha ini yang masih banyak persamaannya -Allah nya sama,Nabinya sama,kitab sucinya(Insya Allah ) sama-masih ogah2an.
    sepertinya,masing2 kelompok berbeda dalam menentukan bagian mana dari agama sebagai prinsip;Syi’ah mengambil imamah sebagai prinsip agama walau dengan mengorbankan tauhid.Sunni menyatakan tauhid sebagai pokok walau melalaikan imamah, contoh teranyar,Hizbut Tahrir menempatkan kekhalifahan sebagai yang utama,dll.
    memang idealnya kita berislam secara kaffah,tetapi dalam kenyataannya kita mesti melakukannya secara bertahap.Nah,setiap kelompok berbeda dalam hal dari mana memulai berislam ini.menurut kita semua,apa sih pokok dari agama islam,mulai dari islam Nabi Adam As,Islam Nabi Ibrahim As,islam Nabi Musa As,Islam Nabi Isa As ,hingga Islam Nabi Muhammad SAW,atau mungkin ada yang memperbolehkan islam nabi ghulam ahmad dari qodyan,yg katanya ga boleh dilarang .
    kalau menurut sunni jelas pokok islam adalah tauhid,tauhid sangat signifikan dalam memasukkan dan mengeluarkan manusia dari islam,bagaimana nabi Nuh memerangi kaumnya yang berlebihan terhadap orang 2 sucinya;manat,ya’uq.Nasr?Nabi Musa yang kaumnya ,Yahudi yang menyatakan Nabi Uzair sebagai anak Allah,Nabi isa yang hingga kini umatnya masih mengagungkannya secara berlebihan,kaum Nabi Muhammad SAW juga??dalam rentang perjalanan para Nabi tersebut,tidak tercatat mengurus secara begitu serius ditekankan masalah-masalah (penting) lainnya,seperti pemerintahan,ekonomi maupun Imamah,tetapi malah didapati dalam Al Qur’an benang merah masalah utamanya,yaitu tauhid dan yang mengotorinya,yaitu yang kurang (ajar) artinya meremehkannya,dan yang berlebihan dengan menempatkan orang2 sucinya pada tempat2 yg merupakan kekhususan Allah Azza wa Jalla.
    Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan.

  31. infosyiah said

    Untuk paragraf pertamanya setuju sekali Nuryadi Asgor.
    Sementara pada pragraf kedua, Anda tidak benar ketika mengatakan Syiah mengambil Imamah sebagai prinsip agama walau dengan mengorbankan tauhid. Ini menunjukkan sekali lagi Anda belum mengetahui konsep pandangan dunia Syiah. Atau ingin sengaja memojokkan?
    Dan tidak bisa disandingkan dengan Hizbut Tahrir secara sederhana.
    Mungkin perlu Anda ketahui, dalam masalah usuluddin semua mazhab Islam sepakat ada tiga; tauhid, kenabian dan hari akhir. Sementara prinsip keadilan ilahi dan Imamah itu merupakan usul mazhab. Sebagai sebuah prinsip untuk membedakan Syiah dengan mazhab yang lain. Jadi bukan mengambil Imamah dan mengorbankan tauhid. Tauhid tidak bisa dikorbankan dengan apapun.
    Imamah itu sendiri dalam Syiah sebagai sebuah implementasi dari tauhid. Tanpa tauhid Imamah tidak berarti apa-apa. Bahkan Imamah menjadi turunan dari tauhid setelah orang meyakini kenabian.
    Apa yang Anda bayangkan tentang Syiah dengan yang didoktrinkan kepada Anda oleh Wahabi yang mengaku salafi bahwa Syiah begitu mementingkan Imamah dari tauhid adalah sebuah kebohongan yang nyata. Bahwa ada sempalan yang juga dianggap kafir oleh Syiah bernama kelompok Ghulat, yang menganggap Imam Ali as sebagai Tuhan, tidak berarti semua Syiah sama seperti itu. Hal yang lumrah terjadi dalam sebuah kelompok tertentu ada yang berpandangan ekstrim bahkan keluar dari agama itu sendiri.
    Keyakinan Syiah tentang Imamah dan para Imamnya, juga dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah; baik lewat dalil naqli dan aqli.
    Terakhir, Syiah juga tidak pernah kompromi bila ada yang bersikap Ghulat dan melebihkan para Imamnya tanpa punya alasan naqli dan aqli.

  32. abu fadl said

    @nuryadi,

    Bisa tolong dijelaskan lebih lanjut bahwa Rasulullah tidak serius mengurusi pemerintahan, ekonomi, dan kepemimpinan (imamah)?

    Jika anda berpaham bahwa agama Islam adalah suatu bentuk kepercayaan yang hanya mengurusi masalah privasi (ibadah ritual) dan harus dipisahkan dengan masalah publik (sekularisasi), saya tidak sependapat dengan anda.

    Yang saya tahu di Al-Quran dan hadits banyak penekanan-penekanan terhadap keadilan, zakat, sadaqah, kesejahteran publik, keberpihakan kepada dhuafa dan musyawarah . Bukankah hal ini menyangkut masalah pemerintahan dan ekonomi ? Bahkan Rasulullah saww sendiri mendirikan komunitas Madinah (yang diakui sebagai suatu bentuk implementasi negara modern pada jaman itu).

    Disebutkan di Al-Quran juga wajib dan pentingnya ketaatan kepada Allah, Rasul dan Ulil-Amri. Bukankan ini masalah kepemimpinan (imamah) ? Begitu pentingnya masalah ini bisa dilihat dari pernyataan Rasulullah pada saat setelah beliau berhaji di Ghadir (Hadits Ghadir). Silakan anda simak ttg hadits-hadits ini yang terdapat juga pada kitab-kitab sahih Sunni.

  33. infosyiah said

    Wah asiiiik…
    Semakin serius diskusinya nih…
    Silahkan ditanggapi…

  34. ..saya kan bilang salah satu bagian dari agama yang dianggap “terpenting” sebagai pokok,sebagai asas ,yang dari sanalah kita berangkat,bukan berarti yang lain tidak penting,tetapi mengikuti semacam kenegaraan/imamah,ekonomi dllnya.
    yang saya maksud Syi’ah mengorbankan tauhid adalah,karena saking cintanya kepada para imam,sampai-sampai dianggap memiliki kekhususan2 Illahi,seperti dimintai ridhonya(saya sering mendengar ungkapan;semoga Fatimah AZ Zahra’ meridoi,..semoga Imam Husein meridhoi,padahal beliau2 Rodhiyallohu’anhuma sudah mangkat,dan saya pernah bertanya kenapa ga Ridho Allah Subhanahu wa Ta’Alla saja yang diminta atau kalau boleh dari manusia kenapa ga ridho Nabi Muhammad SAW saja.biar lebih menunjukkan kebersamaan Islam secara universal.),atau seperti keyakinan bangkitnya Imam sesudah meninggal,mengetahui rahasia langit dan bumi(raja/bada’?),itu terjadi karena saking bergantungnya beliau-beliau pada urusan Imamah/seperti kata di atas,menjadikannya sebagai prinsip atau pokok agama.
    terkecuali,jika berbeda dari naqlinya, tak akan pernah ketemu-ketemu.saya juga dengar-dengar Qur’annya juga beda/ada tambahan..jadi lebih banyak jumlah ayatnya dari mushaf Utsman,tapi saya tak akan buru2 meyakininya sebelum mengklarifikasinya,seperti kata anda mungkin saja itu mrpkn propaganda sepihak dari sunni.Oiya,saya lihat info ttg Salman Al Audah,kaya’nya menarik tuh,Salman tu kena tahdzir di lingkungan salafy.
    dan seperti anda bilang,mungkin masalahnya adalah bikinan oknum2 Syi’ah yang oleh Sunni digeneralisir sebagai bagian Syiah,mungkin begitu??
    sepertinya kepanjangan melulu nih, jadi ganggu kolom komentar anda-anda.terima kasih dan mohon maaf.

  35. infosyiah said

    Mas Nuryadi Asgor,
    Senang sekali Anda mulai terbuka untuk mendiskusikan masalah Syiah terlalu mementingkan Imamah dari Tauhid. Apa lagi setelah Anda menyebutkan alasannya, membuat diskusi kita bisa lebih baik. Anda bisa mendengarkan dari teman-teman Syiah apa maksud dari kata-kata yang sering Anda dengarkan itu.
    Untuk mendiskusikan masalah ini, kita bisa mendengarkan penjelasan dari mereka yang Syiah, bagaimana?
    Ok. Silahkan teman-teman yang ingin melanjutkan diskusinya.
    Infosyiah akan melist diskusinya. Apa lagi dalam penjelasan Anda terakhir ini banyak tema yang tidak bisa dikomentari sambil lalu, karena pentingnya masalah.
    Oleh karenanya, kepada teman-teman sekalian bila ingin mengomentari penjelasan dari Saudara Nuryadi Asgor, maka diharapkan dimulai dari masalah ini dahulu.
    Bagaimana…?
    Untuk tema-tema lainnya seperti:
    1. Masalah Bada’.
    2. Bedanya al-Quran Syiah dengan mushaf Utsmani yang ada.

    Untuk masalah terakhir, sebagian apa yang Anda sebutkan mengenai beberapa oknum Syiah yang kemudian oleh Ahli sunah digeneralisasikan untuk semua Syiah. Dalam masalah ini setuju dan kita sepakat.
    Dan bila Anda melihat di dalam Ahli Sunah, hal yang sama juga terjadi. Banyak ucapan-ucapan syadz dari sebagian oknum-oknum Ahli Sunah. Namun, Syiah tidak melakukan generalisasi seperti yang dilakukan oleh Ahli Sunah.
    Sebagai contoh, dalam buku al-Itqan milik Allamah Suyuthi juga disebutkan mengenai tahrif al-Quran. Seperti ayat as-Syaikhu was Syaikhatu… Disebutkan bahwa ayat ini sebelumny ada dan sekarang tidak ada. Apa ini?
    Syiah melihat masalah ini tidak pada tempatnya bila Syiah juga ikut-ikutan mengatakan bahwa al-Quran Ahli Sunah berdasarkan riwayat-riwayat yang ada juga meyakini adanya tahrif. Mengapa?
    Kesimpulannya al-Quran Islam juga telah mengalami perubahan. Karena kedua puak besar Isla; Syiah dan Sunni meyakininya.
    Lalu apa yang bisa kita banggakan dari al-Quran kita? Tidak ada.
    Selain mengangkat isu ini tidak menguntungkan Islam itu sendiri, al-Quran yang diyakini memberikan jaminan bahwa Allah yang menjaganya. Bagaimana sang pencipta yang sama kita yakini Maha Kuasa dan Tidak Bohong ternyata kita dustakan dengan mengatakan Syah punya keyakinan bahwa al-Quran-nya berbeda dengan mushaf Utsmani yang ada.
    Di satu sisi, kita ingin memojokkan Syiah dengan isu tahrif al-Quran, namun tanpa kita sadari, kita sedang meragukan kekuasaab dan kejujuran Allah.
    Logika seperti apa ini?

  36. IBNU Qoyyim Bin Taimiyyah said

    wakakakakaaa…… bentrok terus, yang lain dah bikin komputer kita malah bentrok terus…

    anak sultan lucu sekali kau, sungguh aku langsung geli ketika melihat komentarmu… yang lainnya serius saling tuduh, kau malah melawak…..bentrok terus ….wakakakakaaa…

    aku tau kau punya pendirian islam, dan kau gak terlalu rumit dipusingkan masalah mazab. yang penting beriman, dan Alloh yang akan mengadili nantinya.

    yah, walau kadang kau juga menelisik sejauh mana perang mazab itu berkobar dan akhirnya kau geleng-geleng kepala, terus berkelakar bentrok terus….wakakakakkakaaaaa….

    salut buat kamu, tapi jujur saja dari penelitianku tentang mazab, aku cenderung memilih syiah. sebab Syiah adalah mazab RASIONAL. aku dulu kayak kamu gak terlalu pusing dengan mazab. tapi dengan mazab maka kita akan lebih ber Islam.

    JANGAN JADIKAN ISLAM SEBATAS HANYA AGAMA, TETAPI ISLAM SEBAGAI IDEOLOGI PEMBEBAS ! (DR. ALI SYARIATI-CENDIKIAWAN IRAN)

    TRIMAKASIH ATAS KRITIKMU DAN KITA SEMUA JUGA INGIN HIDUP DAMAI BERDAMPINGAN TANPA HARUS MENGKAFIRKAN SATU DENGAN LAINNYA.

    KALAU GINI KAN GAK ADA BENTROK TERUSSSS..

  37. abu fadl said

    Wah menarik nih. Pertanyaan anda sangat bagus @nuryadi.

    Saya duduk manis saja menyimak penjelasan dari yang lain…

    Tapi sekilas saja ttg kecintaan kpd figur suci ahlulbayt (mawaddat fil Qurba), bahwa ini adalah perintah Allah di dlm Quran (Asy- Syuura:23. Selain itu, secara logika, kecintaan ini otomatis timbul karena (dalam paham Syiah) mereka adalah figur-figur yang menjaga keutuhan ajaran Islam dan memberikan bimbingan kepada umat. Mengharap ridho mereka (selain untuk mendapat syafaat) adalah ungkapan kecintaan karena alasan ini.

    @infosyiah,
    Tentang isu tahrif Quran, dari penjelasan anda, boleh saya mengimpulkan bahwa isu ini pernah ada di kedua mazhab besar (Sunni & Syiah) di masa lalu, tapi sudah selesai karena kedua mazhab memakai mushaf Quran yang sama ?

  38. infosyiah said

    Abu Fadl, isu tahrif yang ada di kedua mazhab besar (Sunni dan Syiah) disampaikan oleh sebagian kecil ulama dari keduanya.
    Salah satu sebabnya, mereka biasanya punya kecenderungan yang lebih terhadap hadis. Sehingga mereka mengumpulkannya. Karena terkadang mereka melihat bahwa sanadnya baik, bahkan lainnya menukil itu dengan maksud tidak meyakininya tapi sebagai sebuah wacana ilmiah.
    Apapun kecenderungannya; positif atau negatif, tentu saja kita tidak bisa melupakan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda bahwa bila ada hadis-hadis yang bertentangan dengan al-Quran, maka lemparkan hadis-hadis tersebut ke dinding.
    Apa pun saja, memang sempat dicatat dalam sejarah beberapa ulama yang sempat punya pendapat seperti itu, tapi tetap itu tidak bisa mewakili pendapat sebuah mazhab, karena mereka sangat minoritas sekali.

  39. abu fadl said

    Terimakasih infosyiah atas uraiannya. Jadi kalimat saya sebelumnya saya perbaiki:
    Isu tahrif ini di kedua mazhab ada pada jaman dulu dan isunya juga isu minor. Quran yang kita pegang sekarang ini adalah Quran yang terjaga keasliannya (dan tidak beda antara Qurannya Syiah dan Sunni).

    Anda juga mengangkat topik baru bahwa Quran merupakan alat screening thd hadis, bukan sebaliknya, termasuk hadis yang sanadnya dianggap sahih. Jika tidak di-screening dgn Quran, akan menimbulkan kerancuan pemahaman.

    Secara logika ini valid, karena dgn di-screening-pun masih ada perbedaan pendapat (minor, masalah furuiyah) apalagi tanpa di-screening.

    Betulkah kesimpulan saya dari penjelasan anda ?

  40. infosyiah said

    Begitulah kiranya…

  41. Andhie said

    Maaf klo saya ikut-ikutan abis banyak komentar yang menarik sih….
    Dalam komentar-komentar terdahulu terlalu banyak pertengkaran-pertengkaran yang tidak perlu dan terkesan pembenaran pribadi tanpa fakta yang jelas dan alur yang tidak terarah. Saya kira terlalu naif jika kita mendapatkan kebenaran jika kita masih terjebak dalam dogma yang telah berurat akar dalam otak kita sehingga kita tidak dapat memandang dengan obyektif mana yang benar dan mana yang salah. Al-hasil kita hanya mendapatkan pepesan kosong menarik bentuknya dan harum baunya tetapi tak ada isinya.
    Bagaimana kalau kita mulai dengan dari sejarah berdirinya sunni dan syi’ah dan dari mana istilah itu pertama kali disebutkan ?
    Karena sepengetahuan saya sewaktu Rasulallah masih hidup tidak ada yang dinamakan mazhab atau sekte dalam islam, semua permasalaha kembali kepada kitab Allah melalui ucapan Rasullallah, jadi sejarah dan dalil apa yang digunakan sehingga terjadi perbedaan sikap yang begitu hebatnya dalam mempertahankan pendapat tentang mazhab?
    Mari kita teliti sejarah…
    Al-Qur’an yang sekarang umat muslim pegang selesai dibukukan pada masa khalifah Ustman bin Affan, sehingga dikenal dengan mushaf ustmani tetapi disini terjadi kecelakaan sejarah tentang dibakarnya potongan-potongan ayat Al-Qur’an pada pelepah-pelepah kurma dan lainnya sehingga terjadinya percikan-percikan kecil yang menyangsikan keautentikan Al-Qur’an mushaf Ustmani ini. buku-buku tentang hadist yang menjadi pegangan ulama sunni dibukukan pada akhir masa tabi’in.
    Sedangkan dari kalangan Syi’ah bahwa buku tentang islam pertamakali dibukukan oleh Sahabat Ali bin Abi Thalib yang didalamnya berisi tentang Tafsir Al-Qur’an sesuai dengan urutan diturunkannya, sebab-sebab diturunkanya, dan makna dari setiap ayat-ayatnya (klo memang benar aku ingin sekali membacanya). Sedangkan buku-buku tentang hadist yang menjadi pegangan ulama syi’ah sudah mulai dibukukan sejak masa sahabat yang tentunya dari kalangan Ahlul-Bait dan pengikutnya.

    Maaf klo keterusan, tapi menurut pendapat saya untuk mendapatkan titik temu harus disertai fakta sejarah dan dalil yang digunakan untuk menguatkan pendapat..
    Karena mengikuti pendapat tanpa tahu alasannya menurut saya sama dengan taklid buta yang berarti menyerah pada kebodohan, dibelenggu oleh kemalasan dan penghinaan pada akal yang telah dikaruniakan oleh Allah SWT kepada manusia…wass

  42. abu fadl said

    ok, syukron…

  43. abu fadl said

    @andhie,
    Anda bicara ttg mushaf Fatimah ?

    Yang saya tahu isu ini masih samar. Disebut bahwa para Imam Ahlulbait yang memegang mushaf ini, tapi umum tidak bisa akses. Saya pikir kalau memang ada, apa Imam akan menyembunyikannya ? Sepertinya kontradiktif dengan misi para Imam untuk membimbing umat.

    Mazhab Ahlulbait berpegang pada mushaf Quran (yang kita tahu sekarang) dan sunnah dari Rasulullah yang diajarkan oleh para Imam. Jadi hadis-hadis yang diriwayatkan oleh para Imam (Nahjul Balaghah, Al Kafi dll) dan kitabussittah (Sunni) dipakai dengan di-screening thd Quran. Hadis yang diriwayatkan oleh para Imam mendapat prioritas lebih tinggi drpd yang lainnya.

    Jikapun mushaf ini memang ada, tidak menjadi isu penting untuk mazhab ahlulbait saat sekarang ini, karena memang hanya para Imam yang punya akses dan bisa diakses publik saat kemunculan Imam Mahdi.

    Atau anda bisa kasih penjelasan yang lebih kongkrit ttg mushaf Fatimah?

  44. infosyiah said

    @ Andhie, Bila menilik sejarah pengumpulan al-Quran, kita jangan terjebak bahwa pengumpulan al-Quran pada zaman khlifah Utsman bin Affan. Itu cara pandang yang salah.
    Sejarah mencatat bahwa setelah meninggalnya Rasulullah saw, Imam Ali as yang bertanggung jawab mengebumikannya. Setelah prosesi itu selesai, beliau berdiam diri di rumahnya selama tiga hari. Apa yang dilakukannya?
    Imam Ali as selama tiga hari mendekam di rumahnya untuk mengumpulkan al-Quran. Jangan lupa! Imam Ali as adalah salah seorang penulis wahyu di zaman Nabi.
    Setelah menyelesaikan pekerjaannya, beliau meminta kaum muslimin untuk berkumpul di masjid. Pada waktu itu, hadir tokoh-tokoh sahabat. Imam Ali as kemudian di hadapan mereka menyodorkan al-Quran yang telah dikumpulkannya. Umar bin Khatthab mengatakan kami juga sudah punya al-Quran.
    Mendengar itu, Imam Ali as membungkus kembali al-Quran yang telah dikumpulkannya.
    Mungkin timbul pertanyaan, apakah al-Quran yang dikumpulkan oleh Imam Ali as sama dengan mushaf utsmani? Jawabannya adalah “IYA”. Perbedaannya dalam penyusunan surat-surat saja. Yang dilakukan oleh Imam Ali as adalah mengumpulkan al-Quran sesuai dengan turunnya ayat al-Quran yang ada. Jadi dimulai dari 5 ayat surat al-Alaq hingga terakhir turunnya ayat al-Quran.
    Yang paling terpenting adalah dalam al-Quran yang dikumpulkan oleh Imam Ali as, ada tafsir ayat yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw. Tafsir itu juga ikut tertulis dalam mushaf itu tapi dengan diberi tanda. Jadi tidak akan tersamar.
    Beberapa isu tahrif al-Quran berasal dari masalah ini.
    Sekian dulu…

  45. abu fadl said

    @infosyiah
    Apakah Quran+Tafsir ini ada pada jaman sekarang ini ?

  46. infosyiah said

    Pada zaman sekarang jelas iya. Tapi di mana tidak tahu.
    Itulah kesalahan terbesar para sahabat dahulu. Dengan al-Quran + tafsir langsung dari Nabi akan sangat memberikan petunjuk. Saat ini saja dengan tafsir yang dinisbatkan kepada Ibnu Abbas saja orang sudah merasa luar biasa. Karena dianggap tafsir yang masih orisinal. Lha bagaimana dengan tafsir dari pribadi yang diturunkan wahyu. Akan sangat luar biasa.
    Dan dari sini kita tahu nilai Nabi Muhammad saw.
    Mungkin perlu tahu saja, tidak pernah ada seorang sahabat Nabi yang pernah mengatakan ucapan seperti ini “Tanyalah aku apa saja sebelum aku meninggal”, selain Imam Ali as. Keberanian itu hanya dimiliki oleh orang yang diberi pelajaran langsung oleh Nabi Muhammad saw.

  47. Andhie said

    @infosyiah
    Apakah argumen tentang sahabat Ali bin Abi Thalib menyodorkan (memperlihatkan) Al-Qur’an kepada sahabat Umar yang anda kemukakan dapat dibuktikan atau paling tidak ada sahabat rasullallah yang meriwayatkan itu ?
    Maaf bukannya tidak percaya tapi kepercayaan itu membutuhkan pembuktian…

    @infosyiah
    Anda menjawab dengan pasti bahwa mushaf tulisan sahabat Ali bin Abi Thalib masih ada sampai sekarang tetapi tidak tahu ada dimana.
    Bagaimanakah argumen anda itu dapat dinalar oleh akal, anda mengetahui sekaligus memberikan kesempatan lawan dialog anda untuk menyerang anda tentang ketidak ketahuan anda tentang keyakinan anda…

    Lebih baik kita kembali ke masalah…
    Permasalahan timbul ketika terjadi perbedaan yang mencolok dalam buku-buku karangan tersebut yang terutama adalah tentang kepemimpinan umat setelah wafatnya Rasullallah..
    Buku-buku karangan dari para Ahlul-Bait dan para Sahabat pengikutnya menjelaskan dalil-dalil yang panjang lebar tentang ini. Dan mereka yakin bahwa yang menjadi pemimpim umat (Amirul mu’minin) adalah sahabat Ali bin Abi Thalib dan juga menjelaskan bahwa banyak sekali dari kandungan ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang keutamaan sahabat Ali bin Abi Thalib dan Ahlul Bait Rasullallah, yang isinya cukup banyak bahkan mancakup lebih dari sepertiga dari kandungan Al-Qur’an dari beberapa ang versi..
    Jadi jika massa Rasullallah sebagai patokan tentu penulisan ini tidak terlalu jauh dari sumbernya…

    Sedangkan menurut buku-buku yang bukan dari karangan Ahlul-Bait dan pengikutnya sama sekali tidak dijelaskan tentang khilafah dengan sendirinya kepemimpinan umat dikembalikan kepada umat dan terserah umat untuk memilih pemimpinnya.
    Seperti yang telah dijelaskan dalam beberapa buku, penulisan hadist yang menjadi pegangan kalangan suni dibukukan pada akhir masa tabi’in yaitu pada masa Muawiyah atau sesudahnya…Jadi cukup jauh dari massa Rasullallah jika dijadikan patokan..

  48. Andhie said

    @infosyiah
    Untuk mushaf Fatimah, saya tidak dapat memberi penjelasan yang kongkrit karena aku sendiri belum mengetahui isi atau sedikit sekali sejarah mengungkapkan tentang itu….
    Oh ya tentang persamaan dengan Al-Qur’an yang ada coba teliti kembali dengan buku/paper tentang syi’ah yang ditulis dari kalangan suni disitu menjelaskan perbedaan tentang sebagian ayat yang menjadi pegangan kalangan syi’ah.
    Tapi saya rasa beberapa tulisan hanya mencerminkan kebencian mereka terhadap syi’ah….

  49. Andhie said

    @abu fadl
    Saya rasa sangat penting mengetahui keberadaan mushaf tulisan sahabat Ali bin Abi Thalib ?
    Apa anda dapat menjawab ketikan Allah SWT meminta pertanggung jawaban kepada kita tentang Al-Qur’an….

  50. infosyiah said

    Untuk lebih jelasnya, lihat makalah yang dimuat di infosyiah…

  51. …lama ga masuk tau-tau udah menarik gini diskusinya,..maaf..untuk saudara andhi,masalah pembakaran mushaf setelah pembukuan adalah hal yang lumrah untuk menghindari pemalsuan dan juga untuk menyatukan bacaan.Ada seorang Orientalis(maaf saya lupa namanya)yang melakukan pencarian dan pengumpulan manuskrip2 yang konon catatan thd al Qur an atau Al Qur an sendiri,tujuannya ingin meruntuhkan kredibilitas mushaf Utsmani.tapi Allah melindungi,kumpulan manuskripnya yang hampir beres itu terbakar dalam perang dunia II.kita lihat bagaimana,sisa2 “mushaf”hendak dijadikan alat penghancur islam dari dasarnya,bisa dibayangkan bagaimana buruknya bila kaum muslimin meragukan mushaf Utsmani.maka penghancuran catatan di kulit bntng,tulang dll,bisa dimengerti.
    selanjutnya masalah jarak penulisan hadits pada masa akhir Tabi’ in ,disebabkan oleh masih kuatnya budaya oral dan kuatnya hafalan para sahabat.
    sepertinya kita sepakat kalau Al Qur’an yang dipakai semua mazhab adalah Sama,bahkan sebagian besar hadits juga sama,letak krusial perbedaannya adalah pada tafsir/pemahaman terhadap teks Qur an dan hadits,nah tiap kelompok menyodorkan pemahaman tokoh panutannya masing2.jadi secara bertahap prinsip kita berislam minimal 3 tahap;1.Al Qur an(ucapan Allah),2.Hadits (ucapan,perbuatan Nabi sbg sumber hukum dan penafsir Al Qur an) 3….?ucapan siapa sebagai perekam dan penafsir ucapan Nabi ..yang tentunya harus dekat dengan Nabi baik secara geografis,secara zaman maupun secara emosional(Ahlu bait,sahabat..),tapi harus dibuktikan dngan penelitian yang lagi2 dilacaknya melalui riwayat.
    At Taubah :100…
    “Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.”
    dari ayat itu terlihat adanya sekelompok orang (selain nabi) yang sudah dijamin oleh Allah sendiri kebenarannya.
    secara sederhana bisa dikatakan sekarang kalau Syi ah menetapkan Imam Ali atau Ahlul Bait saja yang berkompeten untuk menguraikan Al Quran dan Hadits,kalau Sunni lebih luas lagi,yaitu keseluruhan para sahabat Nabi SAW yang tentu saja termasuk di dalamnya Sahabat Ali bin Abi Thalib ra.
    masalah mushaf selain Utsmani,sekalipun ada kan isinya tetap sama,terlebih lagi sifat wahyu Allah kan bayyinah/penerangan untuk publik/seluruh manusia,jadi gak mungkin Allah atau Imam Ali yang ngumpet2in,selebihnya Allah telah berjanji menjaga Al Qur an,yang hingga kini digunakan adalah Mushaf Utsmani yang sudah tersebar dengan izin dan perlindungan Allah. trus,kalau ada yg menyangka bedanya mushaf Ali,berarti melecehkan Imam Ali karena dianggap tidak bisa memperjuangkan kebenaran dengan menyebarkan mushafnya.
    itu berarti Imam Ali sepakat dengan semua sahabat mengenai pemakaian Mushaf Utsman.

    maaf ya lagi2 kepanjangan…

  52. ….maaf comment-nya dua kali,soalnya submit yang awal baru muncul..saya kira lupa ngesubmit tadi
    …sekali lagi maaf ya….dan terima kasih untuk lahan diskusinya..semoga berkontribusi untuk bersatunya umat islam.

  53. abu fadl said

    Jawaban saya kan sudah cukup jelas. Isu mushaf Quran + Tafsir ini bukan isu penting. Jika ada yang menyatakan mushaf ini pernah ada (didukung oleh riwayat dari hadis) kemudian menisbahkan kesalahan pada para sahabat yang haus kekuasaan dan menyembunyikan kebenaran dari ahlul bait, artinya kan mushaf (Tafsir) ini memang sudah tidak ada di masyarakat.

    Kemudian ada ayat dan hadis Rasulullah memerintahlan untuk berpegang pada Quran dan bimbingan ahlulbait, itu sudah cukup untuk jadi pegangan yang kokoh.

    Gitu aja kok repot… 🙂

    Mengenai kepemimpinan paska Rasulullah, artikel di sini cukup jelas membahasnya:
    http://www.jalal-center.com/index.php?option=com_content&task=view&id=200

  54. abu fadl said

    Berdasarkan teks Quran dan riwayat, saya berkesimpulan bahwa kepemimpinan paska Rasulullah adalah merupakan hak ahlulbait (12 imam).

    Lalu didalam perjalanan dalam masa bimbingan ahlulbait, para Imam juga memberi petunjuk bagaimana urusan masyarakat harus diatur (setelah keghaiban Imam Mahdi), termasuk kepemimpinan yang berdasarkan kualitas karakter dan keilmuan (wilayah al-faqih) dan cara bermusyawarah (demokrasi).

  55. infosyiah said

    @ Nuryadi Asgor, hanya berlandaskan ayat as-Sabiqunal awwalun tidak cukup. Karena selain ada ayat lain yang menyebutkan bahwa ada sebagian dari sahabat Nabi yang murtad, begitu juga hadis-hadis Nabi. Jadi kita perlu obyektif. Di sinilah perlu adanya kritik untuk meluruskan masalah. Sayangnya sering dianggap Syiah lalu mencaci. Padahal masalahnya tidak demikian.
    Untuk komen keduanya sudah infosyiah hapus dan pernyataan Nuryadi dianggap telah menerima itu.

  56. azaz said

    Bismillah
    @ abu Fadl,
    Ayat Al qur an mana yang menetapkan hak 12 Imam untuk memimpin??
    kalau dari hadits Syiah mungkin ada,tapi hadits Syiah dan suni banyak bedanya….
    penggunaan hadits sebagai dalil di sini tidak banyak membantu,karena terlalu beda..gunakan al Qur an dulu saja,biar sepakat.

    @Nuryadi asgor??

    anda sudah benar dengan membawakan Surat AT Taubah ayat 100,di sana Allah menjelaskan …yang pertama2 masuk islam dari MUHAJIRIN dan ANSHOR….siapa itu??tidak lain Abu BAkar,Utsman,Ali,Umar ….yaitu para sahabat.
    mengenai ada ayat lain yang menyatakan murtad, itu adalah tentang orang2 baduy yang lemah pendirian…hanya saja Syi ah ..karena kebenciannya kepada para sahabat..menakwilkannya secara sembarangan kepada para sahabat..(besar sekali dosanya).
    coba pakai akal kita,kalau yang murtad itu sahabat2 terdekat nabi,berarti anda menuduh Nabi Muhammad tidak berwibawa dan tidak becus mendidik para muridnya ,begitu??…para sahabat itu sangat loyal…Nabi berhasil mendidik mereka .hingga bisa meneruskan menyebarkan islam dengan menaklukkan imperium2 besar kufur seperti romawi,bizantyum dan PERSIA, kakek moyang orang Syi ah,maka pantas Orang Syi ah benci sahabat ,terutama Umar ra,karena berhasil meruntuhkan Persia..orang 2persia ingin membalas dendam ke islam dengan pura2 masuk islam dan merusak kemurnian ajaran islam dari dalam dengan dalih membela ahlu bait,yang kenyataannya hanya ingin memecah belah persatuan islam, karena secara militer jelas2 mereka akan kalah..Ahlu bayt sendiri akan akan berlepas diri dari kalian sebagaimana Nabi Isa berlepas diri dari kaum Kristen,seperti yang sering anda bilang Nuryadi….jangan terlalu merendahkan diri pada mereka !

    ingat pusat islam adalah ka’bah yang Arab islam dan bukan iran yang persia majusi.
    Masya Allah..tidak sadarkah antum-antum…antum itu sudah terbalik2 120 derajat,niatnya ingin membela islam(niat saja tidak cukup), malah menghancurkan islam dari dasarnya dengan membela musuh bebuyutan islam.ada 2 kemungkinan status orang Syiah skrng:
    1.mereka tidak tahu duduk permasalahannya dan ikut2an saja,padahal niatnya tulus ,karena tidak tahu/tidak ngerti saja jadi zolim pada para sahabat gitu.
    2.mereka tahu,dan sengaja ingin merusak islam.mereka adalah orang2 zindik dan munafik yang menampakkan zahir islam.
    bertaubatlah sebelum kemunculan imam Mahdi yang akan meperbaiki kalian sebagaimana Nabi isa yang akan muncul meluruskan Umat kristen. kebenaran itu memang pahit tapi harus diterima.
    la haula wa la Quwwata illa billah…..Allohu Musta’an.

  57. infosyiah said

    Ingat hadis Tsaqalain adalah hadis mutawatir yang disepakati oleh Syiah dan Sunni. Anda silahkan baca buku al-Ghadir karangan Allamah Amini.
    Mengenai masalah sahabat murtad, Anda telah melakukan provokasi, biasa gaya Wahabi. Syiah tidak mengatakan seluruh sahabat tapi sebagian. Kalau Anda tidak tahu silahkan baca buku-buku sejarah.
    Selain itu definisikan juga kata sahabat. Bila orang-orang badui yang tidak pernah melihat Nabi, jelas mereka bukan sahabat. Maksud Anda dari badui yang mana?
    Lagi-lagi klaim gaya Wahabi yang menganggap kakek moyang Syiah adalah Persia. Anda tidak lagi obyektif. Isinya hanya mengumbar kemarahan. Syiah tidak pernah punya nenek moyang di persia. Isu yang seragam yang coba dibawah oleh Wahabi adalah memunculkan kebencian atas dasar ras. Memang pada dasarnya mereka memang demikian. Tidak punya konsep Islam yang benar.
    Bila terdesak, bilangnya Syiah mencaci sahabat dll.
    Bila terdesak, bilangnya mereka adalah Ahli Sunnah.
    Trend terbaru mereka setelah digantungnya Saddam Husein adalah memperkenalkan Syiah sebagai Persia dan bukan Arab. Jadi masalahnya akan digiring sebagai masalah kedengkian Persia yang diislamkan oleh orang-orang Arab.
    Sebuah trik busuk yang hanya dimiliki oleh orang-orang tidak beriman.

  58. abu fadl said

    @azaz,
    Menambahkan keterangan infosyiah, secara singkat di sini bisa dilihat dasar-dasar Imamah Ahlulbait:

    Klik untuk mengakses twelve-id.pdf

    @infosyiah
    Saya juga bingung dengan pola Wahabi sempit yang masuk perangkap zionis/imperialis dalam memecah-belah Islam persatuan. Biasanya memakai alasan-alasan ketauhidan , khurafat dan bid’ah (takfiri) thd Sunni yang lain dan Syiah, kemudian rasis (Arab dan Persia) thd Syiah. Semoga bisa terbuka pikiran dan pandangan sempit mereka dan sadar kalau cuma jadi alat dari kepentingan yang ingin memecah-belah persatuan umat Islam..

  59. infosyiah said

    Begitulah…

  60. melati said

    sangat penting bagi kita umat islam agar bersatu dan menjaga persatuan, siapapun yang melafaskan 2 kailmat syahadat dg penuh keyakinan adalah orang mukmin/muslim. ingatlah bahwa sesama muslim adalah bersaudara, dengan demikian perbedaan antar mazhab jangan terlalu dibesar2kan dan jangan saling menjelekkan, karena inilah perpecahan yang diinginkan kaum kafir. tidak usah menjelek2an ahlul bait (a’udzubillah) dan para sahabat karena masing2 ada jasa-nya bagi penyebaran Islam pada masa awal/jaman Nabi saw. Biar lah hanya Allah swt yang dapat menilai ketaqwaan/dosa seseorang. Saya melihat baik individu syiah maupun sunni, ada yang melakukan praktek bid’ah, meratap2 kematian seseorang, memuja2 makam/orang yang sdh mati dll. praktek2 inilah yang mesti dihilangkan sehg kita dapat melakukan ibadah sec murni sesuai ajaran Qur’anul Karim.

  61. nuryadi asgor said

    setuju ..

  62. infosyiah said

    @ Melati, selamat datang…
    Apa yang Anda sebutkan pada awalnya sangat kami sambut. Sesama muslim adalah bersaudara. Siapa muslim itu? Anda memberikan definisi adalah mereka yang mengucapkan dua kalimat syahadat. Itu perlu diacungi jempol.
    Sayangnya, kemudian Anda terjerumus pada jurus yang sama, menganggap Syiah melakukan usaha menjelek-jelekkan sahabat.
    Infosyiah pikir Anda kembali lagi ke belakang…
    Tidak ada yang berusaha menjelek-jelekkan. Yang ada meneliti kembali sejarah. Sejarah ada yang pahit dan ada yang manis. Apakah ketika Anda mengkaji sebuah sejarah yang pahit, itu artinya Anda sedang menjelek-jelekkan?
    Biarlah Allah yang menilai dosa seseorang!
    Sebuah slogan yang baik, namun jangan lupa bahwa Allah sendiri juga memberikan tolok ukur orang yang salah dan benar. Lalu apakah kita akan mengatakan tolok ukur yang diberikan Allah dalam al-Quran hanya untuk dilihat saja?
    Tentu tidak demikian.
    Anda melihat ada orang-orang di Syiah dan di Sunni melakukan praktek bidah ini betul. Tapi seperti kata Anda ini hanyalah oknum, tidak bisa digeneralisasikan ke mazhab yang ada.
    Sekalipun, halus Anda berusaha mengeluarkan Wahabi dari perilaku bidah. Sungguh cara yang cerdik.
    Masalahnya adalah bukan siapa yang melakukan bidah, tapi mari bicarakan masalah bidah itu sendiri. Bukankah dalam masalah salat tarawih khalifah Umar bin Khatthab mengatakan ini adalah bidah yang paling baik?
    Apa sebenarnya yang Anda inginkan?
    Anda mengumbar generalisasi terhadap orang yang berziarah kubur, padahal tidak semua orang yang ke sana untuk melakukan praktek bidah.
    Mari kita definiskan bidah itu apa?
    Permasalahan kembali sesuai dengan ajaran al-Quran itu seperti apa?
    Penafsiran Ibnu Taimiyah?
    Penafsiran Ibnu Abdul Wahab?
    Penafsiran Imam Syafi’i?
    Atau apa?
    Kembali ke al-Quran sebuah slogan yang indah, tapi tidak pernah dijelaskan metodenya seperti apa?
    Mari kita bicarakan satu persatu…

    @ Nuryadi Asgor, setujua dalam masalah apa?
    Banyak tema yang diangkat oleh Melati…

  63. nuryadi asgor said

    saya sangat setuju dalam masalah persatuan umat islam dalam satu wadah,satu tubuh….
    tapi kaya’nya sulit diwujudkan ya…

  64. AREK said

    acara Arbain di LAWANG menggunakan Gedung milik Advent Hari Ke-7 yg juga berfungsi sebagai Greja tempat kebaktian. Wahhhhhh??????

  65. abu fadl said

    @melati,
    Menambah komentar dari jawaban infosyiah, pernyataan anda mengandung makna bersayap. Anda mengajak untuk menghargai dan menghormati perbedaan, sementara itu mengangkat isu bid’ah dengan generalisasi.

    Menghargai dan menghormati pemahaman dan keyakinan yang berbeda, bukan artinya menyembunyikan nilai-nilai kebenaran dan prinsip-prinsip.

    Bidah adalah senjata wahabi untuk mendiskreditkan Syiah. Masalah ini harus dijelaskan sesuai dengan proporsinya dan tidak bisa melakukan generalisasi. Tidak bisa juga mengambil kesimpulan berdasarkan pelaku-pelaku dari (klaim) mazhabnya. Analogi sederhananya, jika mayoritas (80%-90%) rakyat Indonesia adalah mengaku muslim lalu di Indonesia praktek korupsi merajalela apakah kita bisa berkesimpulan bahwa ajaran Islam membolehkan korupsi ?

    Silakan anda jelaskan lebih jauh ttg pernyataan anda seperti yang diminta infosyiah.

  66. Assalamu’alaikum temans.
    Saya dari Canberra nimbrung nih. Seru banget kiranya adu argument rekans sekalian.
    1. Saya setuju, manusia diciptakan melebihi kemuliaannya dari umat-umat Alloh yang lain karena akalnya.
    2. Menurutku, hidup yang bermakna adalah hidup yang diisi dengan proses menuju “kesempurnaan” (proses memperbaiki diri secara berkesinambungan)
    3. Dengan berpikiran jernih, kepala dingin, dan tidak penuh dengan prejudice, serta yang paling penting jangan merasa idealism kita yang paling benar. Kita mencari kebenaran dengan riset-riset ilmiah, dan sumber-sumber data/berita yang bisa dipertanggungjawabkan.
    4. Perasaan haus akan kekurangan llmu pada diri (kegelisahan) kita itulah yang mendorong kita untuk ingin tahu, mencari dan mencari obat kegelisahan tersebut. Menurutku, itulah orang yang akan meng-upgrade ‘kesempurnaannya’
    5. Jika ingin berhujjah pakailah kitab pedoman yang diyakini oleh lawan berhujjah kalian. Karena apa, karena jika anda menggunakan kitab pedoman yang kalian sendiri yakini (sedangkan lawan kalian tidak yakini, non sense!!!) titik temu tidak akan pernah dicapai.
    6. Pedomannya adalah, gunakan akal, rasio dan perasaan kita. Kalau hujjah sesuai dengan Al-Qur’an, Hadist, Tidak merendahkan Nabi Muhammad dan sesuai dengan logika, pasti itu hujjah yang benar. Tidak ada kontradiksi antara Al-Qur’an dengan Hadist dan Kemulian kepribadian Nabi serta akal. Jika akal kita mengatakan ada indikasi kontradiksi berarti ada yang salah dengan pemahaman kita atau kevalidan informasi yang kita terima.
    7. Kita memang tidak boleh taklit membabi-buta. Segala informasi yang kita terima harus kita screen dengan logika kita (semampu akal kita menjangkau).
    8. Memang saya akui, budaya ‘critical thinking’, merupakan syarat utama untuk bisa menerima perubahan. Sepanjang kita masih mengkultuskan atau menganggap sesuatu yang tabu (tidak boleh) mengkritik (bukan mencemooh/menghujat) perbuatan, sikap, atau ide orang lain, jangan harap akan terjadi ‘perubahan’
    9. Jika seseorang telah merasa tenang dan puas dengan apa-apa yang ia pahami dan laksanakan, ya… memang kapasitasnya cuma segitu-gitunya.
    10. Padahal, semakin tinggi makhom seseorang, semakin tinggi kapasitasnya, dan semakin tinggi derajad ‘kesempurnaannya’ dan kapasitas ini bisa diupgrade. Asal, rendah diri dan ketulusan hati, marasa cemas akan kekurangan diri.(dalam hal apaun: baik berqidmat kepada Alloh, maupun dengan sesama).
    11. Niscaya Alloh akan membukakan tabir kegelapan satu per satu. Semoga Alloh selalu membimbing kita di jalan yang di rahmati-Nya.
    12. Salam & Sholawat untuk Sang Nabi dan Keluarganya yang mulia.
    13. Maaf jika ada kata-kata yang tak berkenan. Sungguh hamba ini butuh pencerahan karena hamba seperti domba terlepas dari kawannannya. Mudah diterkam oleh serigala.
    14. Wassalamu’alaikum.

  67. abu fadl said

    some say: “mind functions best when opened”

  68. Abu Aqil Al-Atsy said

    Yang sesat susah bertaubat

  69. yasser said

    Eh Tuhan Aqil nongol di sini juga. Sukanya nuduh orang lain sesat, tetapi KAGAK PUNYA NYALI buat diskusi dengan orang itu. Katanya orang Aceh. Itu bukan sikap ORANG ACEH….!!!!

  70. Abu Aqil Al-Atsy said

    Gak mungkin Syiah dan Sunny Bersatu. Jadi Untuk apa Diskusi.
    Lha wong Bid’ah aja masih ditelen. Masih Meratapi kematian.

  71. infosyiah said

    Salam Abu Aqil,
    Urusin sana matahari mengelilingi bumi. Atau bumi seperti papan catur atau…

  72. Sunni dan Syi’i memang tidak butuh bertemu. Tapi hargailah keyakinan dan idiologi orang lain. Rukunlah, jangan saling hina, dan saling sesat menyesatkan. Kita boleh berbeda pendirian tapi persatuan harus kita jaga. Tidak sadarkah kalian, karena kalian asyik saling sesat menyesatkan, kepala dan harga diri kalian telah diinjak-injak oleh kaum zionis!!!!Sadarlah, jangan bertengkar terus, lebih baik sibuklah dengan memperbaiki diei dan tingkah laku kalian. Yaitu tingkah laku yang menjadi ciri khas umat islam, lemah lembut, saling menghargai dan saling menolong. Bukan saling mencaci!!!

  73. yasser said

    apa hubungannya diskusi dengan bersatu?

    Jaka sembung bawa golok. Kagak nyambung goblok.

    kalau kagak berani diskusi, berarti emang keyakinan salafy/wahabi itu tidak dapat dipertanggungjawaban. dalam artian lain diragukan kebenarannya.

  74. abu fadl said

    @abu aqil
    Jelaskan klaim anda ttg bidah. Mungkin nanti bisa saja kita sepakat untuk tidak sepakat, yang penting bisa saling memahami pandangan masing2 dan bisa saling bertoleransi. Dengan begini kita bisa merekatkan hati, walaupun ada perbedaan sehingan tercipta ukhuwah islamiyah yang hakiki. Ukhuwah yang bisa jadi kekuatan dalam membela kepentingan umat Islam.

  75. bondet said

    membaca dan mengikuti diskusi diatas, saya setuju dengan usulan kawan-kawan, untuk membahas topik pertopik jadi gak loncat-loncat atau “ngalor-ngidul”.

    gimana kalo info syi’ah membuka kolom khusus topik pertopik untuk forum diskusi, misalnya isu-isu yang digandrungi wahabi/salafy, yang dipakai alat oleh mereka untuk mensyesatkan baik aswaja maupun syi’ah. (sory sobat salafy/wahaby, walaupun saya hargai pendapat dan manhaj anda, tapi saya tidak bisa mengelompokkan anda sebagai aswaja, karena antum sendiri berbeda dengan aswaja di Indonesia misalnya dg NU, begitu juga dengan pengikut Syafi’i, hanafi dan maliki)

    misalnya kita kelompokkan sendiri-sendiri forum diskusi:

    bid’ah (satu topik diskusi)
    tawasul (satu topik diskusi)
    syirik (satu topik diskusi)
    syafa’at (satu topik diskusi)
    dll

    kemudian isu perbedaan salafy dan aswaja
    atau isu-isu syi’ah misalnya
    soal imamah, kemaksuman Imam, bada’ dll

    setiap topik satu forum swendiri.

    jadi yang mau diskusi tinggal buka kolom masing-masing tersebut.

    kemudian kalo mau komen soal berita di info syi’ah silakan, tapi kalo sudah menjurus ke pembahasan-pembahasan tersebut, maka info syi’ah bisa mempersilahkan mereka ke forum topik-topik diskusi tersebut. jadi ter-arah, hemat halaman, waktu, dan info syi’ah tidak perlu mengulang jawaban-jawaban yang sama. karena banyak diskusi/komen-komen tersebut bersamaan cuman lain tempat aja.

    selanjutnya jika sudah teratur seperti ini, kalo sudah banyak mungkin bisa dibukukan dan diterbitkan.

    demikian sekedar usulan.

    matur-nuwun.. diskusi-diskusi di info syi’ah sangat menambah pengetahuan saya tentang perbedaan faham dan pola pikir antar madzhab dalam Islam. hal ini malah membuat saya lebih toleran dan menghargai saudara-saudara se-iman yang berbeda pandangan.

  76. infosyiah said

    Salam,

    Ini ada komentar yang dianggap spam

    444, Jun 15, 5:50 AM

    aq dari kalimantan, kadang-kadang orang sunni itu bengal alias bebal, sesame islam aja saling mau bunuh,tengok di pasuruan, itu orang sunni2 yang ilmunya hanya sebesar jarum, yang lebih pandai aja gak seperti itu, pantesan jawa timur itu kena bencana terus, krn orng2 nya kayak taik sebagian. yang keminter itu sebenarnya orang yang takut islam itu tegak.

  77. aroweli said

    udah pada jago yah semua…

  78. Abu bakar said

    KHUSUS UNTUK ABU AQIL
    SAYA ADA DI PIHAK ANDA…
    MARI KITA BERANTAS SYIAH-SYIAH DI DUNIA!!
    SYIAH MUNAFIQ!
    SYIAH MURTAD!
    SYIAH KAFIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIRRRRRRRRRRRRRRRR!
    salam ahlussunah wal jamaah.

  79. riad said

    Salam,

    Kalau yg saya tangkap dari saudara melati ini ada 2 hal, pertama bahwa prinsip yg dianutnya adalah ketauhidan dan netral tidak memihak kubu manapun, alasan tidak memihak salah 1 mahzab tsb ada bnyk faktor, mungkin memang tahap yg sedang dilalui saudara ini ialah tahap pencarian, penyesuaian dengan ilmu yg dimilikinya, pengaruh lingkungan sekitarnya dan lain sebagainya.

    ketika melihat saudara ini saya jadi teringat pada diri saya sendiri, saya juga pernah mengalami kontradiksi yg hebat sebelum benar-benar menerima madzhab syiah secara penuh, ya karena itu tadi, ada bentrokan yg sangat kuat di dada ini tentang mengutamakan Allah daripada yg lainnya, pengetahuan yg minim mengenai kenapa Nabi Muhammad saw dan Ahlulbayt as mendapatkan tempat yg spesial di SisiNya, dan hal-hal lain yg memaksa hati dan pikiran ini menjadi pola pikir yg kritis dalam melakukan pencarian.

    Kita hargai saja pendapat saudara ini dan berikan masukan yg mengarah pada sikap yg membangung dan bukan menjatuhkan.
    insya Allah dugaan saya ini benar.

  80. riad said

    oiya lupa buat mas Dobleh terima kasih buat kabar gembiranya, tulisannya bagus.

  81. happy said

    syiah gilaaaa

  82. teeway said

    Walau isue ini sudah lama, ternyata masih ada komentar2 yang mungkin mau diungkit lagi… keburukan2 suatu mahzab…

    Komentar No. 78.

    SYIAH = PENGIKUT
    Benar harus diberantas bagi: (tapi dengan kasih sayang, syiar bukan kekerasan)
    SYIAH (PENGIKUT) orang MUNAFIQ
    SYIAH (PENGIKUT) orang MURTAD
    SYIAH (PENGIKUT) orang KAFIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIRRRRRRRRRRRRRRRR!

    Juga untuk komentar No. 81
    SYIAH (PENGIKUT) orang gilaaaa (yang ini masukin aja ke RSJ)

    Nah, saudara2ku seiman (iman yang mana?) kalau sedikit saja kita2 (termasuk gue)ini mau membuka diri, membuka hati kita untuk memahami perbedaan yang ada Insya Allah kita akan mendapatkan persamaan dalam diri… Kita2 ini biasanya dikuasai oleh aku (huruf kecil) bukan AKU (huruf besar), sehingga tidak melihat keindahan di dalam Islam itu sendiri.

    Au aaahhh… kalau liat komentar yang udah berumur 1 tahun dan masih saja diungkit “negatif”nya, berarti memang syaiton itu ada didalam diri, waswiswusnya terus dikumandangkan sehingga timbul ketidakharmonisan dalam Rumah Tangga Islam…. (jangan sampai cerai (berai) aja, nggak ada pengadilannya di dunia, adanya di akhirat)

    Bagi yang mau menegakkan KEBENARAN, pasti tidak mau menjadi “tuhan” untuk mengkafirkan yang lain (karena KEBENARAN hak mutlaknya ALLAH SWT).
    Bagi yang mau menghancurkan KEBENARAN, pastilah orang tersebut merasa paling BENAR sehingga mereka dengan sengaja memporakporandakan keutuhan ummat agar KEBENARAN itu sendiri tidak muncul.

    Kutipan pembom Bali, Amrozi, beberapa hari yang lalu mengatakan dalam wawancara singkat (di TV):
    “tidak kapok untuk melakukan jihad (ngebom) karena ini adalah BENAR, seperti anda2 sholat, apakah anda kapok untuk melakukan sholat, tidak kan?!? karena sholat itu BENAR, jadi saya nggak akan kapok melakukan jihad (ngebom), karena saya pasti masuk surga” (hubungannya jihad (ngebom) sama sholat apa ya..?)

    Kutipan ini gue denger secara sepintas, dan gue cuma mau sharing aja dengan orang2 yang merasa sudah BENAR dan pasti masuk surga seperti Amrozi.

    Apa iya… ngebom (jihad) itu suatu KEBENARAN, sehingga kita harus berlomba untuk ngebomin negara kita sendiri?
    kenapa nggak ke tempat yang pasti2 aja, seperti Amerika (WTC 911), tapi katanya yang tewas banyak Islamnya? sementara Yahudinya pada libur saat itu?
    nah loh… George Bushnya selamat? terus yang mau dibom itu sebenarnya siapa sih?
    katanya bagimu agamamu bagiku agamaku? nggak boleh maksa? koq pake harus mengkafirkan suatu pemahaman atau agama? apalagi ngebom?

    yasser berkata :
    Jaka sembung bawa golok. Kagak nyambung goblok. (kalau gue… kagak nyambung ok!! (baca oke)… lebih nggak nyambung yaa… (antara thema dan komentar)

    Love and Peace

  83. onemoslem said

    ikhwan wahabi bisa tidak menunjukkan akhlak nya?
    kalo ngerasa punya ilmu dan manhaj yang mulia tunjukkan itu dengan akhlak mulia
    jangan sampai antum tidak ada bedanya dengan yang antum cela
    omongan seperti itu tidak perna diajarkan oleh baginda nabi,
    dan ana tidak perlu menganggap antum bidáh, tolong tunjukkan bahwa antum itu mulia
    karena kita diciptakan memang seperti itu – mulia
    baik itu dihadapan kawan,lawan dan yang pasti di depan Allah..
    nanti apa kata orang tentang manhaj antum, yang rugi adalah islam…
    biasakan malu dihadapan Allah…
    ana sampaikan ini juga untuk diri ana, smoga ada manfaatnya…

    Salam

  84. Bagir said

    wah sayang komentar abu dibakar (komen 78) udah basi, ntar klo nongol lg aja dech….. hehehehe..

  85. CintaRosul said

    Duh senangnya hatiku
    dapat kabar gembira…

    Ternyata IRAN mampu
    menunjukkan pada dunia..

    Teknology Hi Tech Angkasa Luar
    Budaya yg maju
    Pemimpin yg arif
    Rakyat yg taat

    Mampu menghadapi tipu daya Amrik
    Mampu menghadapi Israel

    Wah aku jadi kepingin ke IRAN
    minimal ingin melihat
    bagaimana cara wudhu mereka?

    Apa betul Syiah sesat?
    Jika sesat kenapa mereka boleh ber haji?

    Apa sebaiknya aku tidak berprasangka buruk
    Salah menduga bisa2 kembali yg bicara?

    Atau Syiah adalah saudara Muslim kita juga?
    Jika YA …
    Kita harus bersatu
    Seperti syech Hasan Nasrullah di Lebanon
    yg mampu menghinakan Israel

    Konon di Lebanon Sunni Syiah Kompak
    menghadapi israel.

    Apa ummat Islam ini nunggu di RUJAk dulu
    Baru kemudian bersatu ?
    No…. No…. ini ndak benar….
    Ya sudah kita saling menghargai saja
    dengan sesama Muslim
    Yang penting dengan sesamma Muslim…
    Keep Smiling…

Tinggalkan komentar